Presiden Lantik Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN
Guru Besar ITB Prof Gede Wenten Jadi Salah Satu Anggota
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/10).
Salah satu anggota Dewan Pengarah BRIN adalah Prof Ir I Gede Wenten MSc PhD. Pelantikan pria kelahiran Buleleng, 15 Februari 1962 ini bersamaan dengan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua BRIN yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa serta anggota lainnya. Prof Wenten adalah guru besar, dosen dan peneliti di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung dalam bidang keahlian teknologi membran.
Pelantikan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mereka pun mengucapkan sumpah secara bersamaan. Pelantikan Dewan Pengarah BRIN dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Dewan Pengarah BRIN akan mengemban tugas selama lima tahun sejak dilantik. Usai dilantik Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat. Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
Dilantiknya Ketum DPP PDIP sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN serta anggota lainnya mendapat sambutan hangat dari PDIP. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto berharap, BRIN bisa membawa Indonesia semakin berkompetisi di dunia. "Semoga BRIN bisa menata dan mengelola seluruh lembaga riset serta membawa Indonesia bergerak menuju negara berbasis ilmu pengetahuan," ucap Hasto melalui keterangan tertulisnya, Rabu kemarin.
Menurut Hasto, Keputusan Presiden Jokowi menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia Berdikari mendapat dukungan penuh dari PDIP. Terlebih itu, sesuai ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN merupakan keputusan tepat.
“Karena riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. Kebijakan pembangunan pun harus berlandaskan pada riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi yang berpedoman pada ideologi Pancasila," jelas Hasto.
Terkait Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN bagi Hasto tepat pula. Sebab, selama ini Megawati sangat konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5% dari PDB. Megawati juga penggagas awal dari BRIN.
Sementara Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko memberi penjelasan mengapa ketua dewan pengarah tak berasal dari periset atau akademisi.
"Terkait riset yang penting itu terkait dengan pelaksanaan riset itu yang penting itu manajemennya, eksekutifnya. Nah eksekutifnya kan saya kan periset tulen ya," kata Handoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu kemarin dilansir detik.com.
Handoko mengungkapkan, BRIN juga memerlukan dukungan teknokratis dan politis. Karena itu, dewan pengarah tak harus berasal dari periset. Lagi pula, lanjutnya, dewan pengarah juga tak memiliki tugas melakukan riset. *k22
Komentar