nusabali

TNI Bantah Terlibat Penyelundupan Senjata

  • www.nusabali.com-tni-bantah-terlibat-penyelundupan-senjata

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto membenarkan kabar penangkapan sejumlah pasukan Indonesia yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB di Darfur, Sudan.

JAKARTA, NusaBali
Namun Wuryanto membantah ada anggota TNI yang ikut ditangkap dalam upaya penyelundupan senjata di Sudan. "Kejadian tersebut benar, pada saat pemeriksaan ditemukan beberapa senjata dan amunisi, tapi sekali lagi tidak ada keterlibatan anggota satgas United Nations Mission in Darfur (Unamid). Silakan konfirmasi ke pihak terkait dalam penugasan ini," kata Wuryanto saat memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/1).

Dia memastikan kabar tersebut setelah mengecek langsung ke beberapa pejabat yang berwenang dalam penugasan itu. Tiga pejabat yang dikonfirmasi di antaranya adalah Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigadir Jenderal Marzuki yang berada di New York, Komandan Sektor Unamid Brigadir Jenderal Nur Alamsyah di Sudan, serta Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingan Garuda XXXV-B Unamid di Dafur Letnan Kolonel (Inf) Singgih Pambudi Arianto.
 
Sebelumnya beredar kabar terkait anggota misi perdamaian UNAMID yang ditangkap di Bandara Al Fashir, Sudan, pada 20 Januari lalu. Mereka mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat akan kembali ke Indonesia usai menyelesaikan tugas.

Wuryanto menyampaikan, saat ini satgas UNAMID masih berada di Sudan. Mereka akan kembali ke Indonesia pada Maret mendatang.

"Yang jelas satgas kontingen garuda XXXV-B di Sudan. Saat ini masih melaksanakan penugasan sampai Maret. Peristiwa terjadi saat pemulangan satgas yang lain karena selesai melaksanakan tugas," katanya dilansir cnnindonesia. Kementerian Luar Negeri RI juga membenarkan informasi penangkapan sejumlah pasukan Indonesia yang tergabung dalam Unamid di Sudan, lantaran diduga menyelundupkan senjata pada Jumat pekan lalu.
 
"Kami sudah mendapatkan laporan mengenai ini. Duta Besar RI di Khartoum juga sudah di lokasi memberikan pendampingan kepada pasukan polisi Indonesia tersebut," ujar juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir.

Diberitakan Sudanese Media Center, pasukan Indonesia itu ditahan saat hendak pulang setelah menyelesaikan operasi di Sudan. Mereka diduga berupaya menyelundupkan sejumlah senjata dan amunisi yang terdiri dari 29 senapan Kalashnikov, empat buah GM3, dan 61 jenis senjata lain.

Arrmanatha mengatakan, pihak PBB segera melakukan investigasi setelah mendapatkan informasi mengenai penangkapan ini. Tim Polri juga dikabarkan segera bertolak ke Sudan untuk memberikan bantuan hukum dan mencari kejelasan dari permasalahan ini. *

Komentar