Genangan Air di Sanitary Landfill Kaliakah Dipastikan Aman
NEGARA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana telah menerima hasil uji laboratorium terkait sampel genangan air di sekitar lokasi sanitary landfill di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Hasilnya, sampel air tersebut dipastikan masih sesuai baku mutu dan tidak membahayakan kesehatan.
Kepala Dinas LH Jembrana I Wayan Sudiarta, mengatakan sesuai hasil lab yang diterimanya pada Senin (11/10), tidak ada masalah baku mutu air di sekitar lokasi sanitary landfill tersebut. Saat mengambil sampel air tersebut, dirinya langsung turun mengambil dan tidak ada mengalami gangguan kesehatan. “Hasilnya tidak ada masalah. Air masih sesuai ambang baku mutu,” ujarnya, Rabu (13/10).
Sebelum keluar hasil lab, kata Sudiarta, pihaknya juga sempat melakukan penebaran beberapa ikan nila pada genangan air tersebut, Jumat (8/10) lalu. Dari pemantauannya, beberapa ikan yang ditebar itu masih dalam keadaan sehat. Begitu juga tampak sejumlah hewan air yang tampak hidup normal pada genangan air tersebut. “Ikannya tidak ada yang mati. Tidak ada masalah,” ucap Sudiarta.
Sesuai rencana, pihaknya juga akan menebarkan benih ikan dalam jumlah besar pada genangan air di sekitar lokasi tersebut. Ikan yang nantinya ditebar di lokasi itu adalah ikan nila sehingga bisa dilihat langsung masyarakat. “Kami sudah usul bantuan 10.000 ekor ikan ke Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan (PKP). Nanti segera kami tebar di sana. Kami sengaja pilih tebar ikan nila biar kelihatan. Karena kalau lele pasti sembunyi,” kata Sudiarta.
Sudiarta mengatakan, ikan nila yang akan ditebar di lokasi tersebut juga bisa dimanfaatkan masyarakat. Pihaknya berani menjamin bahwa ikan nila yang hidup pada genangan air itu layak dikonsumsi. “Kemarin saya juga sempat ngetes air itu pakai cuci tangan dan cuci muka. Tidak ada bau. Dari hasil uji lab juga sudah terbukti air di sana sesuai baku mutu,” kata Sudiarta yang juga Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana.
Seperti diketahui, sebelumnya beberapa sampah dari TPA Peh dipindahkan dan dikubur dengan menerapkan metode sanitary landfill ke areal bekas lokasi galian C di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi tumpukan sampah yang sudah overload di TPA Peh. Namun setelah 3 bulan berlalu, setelah diguyur hujan deras muncul genangan air yang tampak berwarna hitam dan bau di sekitar lokasi. Genangan air itu dikeluhkan warga karena dikhawatirkan mengganggu kesehatan dan menimbulkan pencemaran. *ode
Sebelum keluar hasil lab, kata Sudiarta, pihaknya juga sempat melakukan penebaran beberapa ikan nila pada genangan air tersebut, Jumat (8/10) lalu. Dari pemantauannya, beberapa ikan yang ditebar itu masih dalam keadaan sehat. Begitu juga tampak sejumlah hewan air yang tampak hidup normal pada genangan air tersebut. “Ikannya tidak ada yang mati. Tidak ada masalah,” ucap Sudiarta.
Sesuai rencana, pihaknya juga akan menebarkan benih ikan dalam jumlah besar pada genangan air di sekitar lokasi tersebut. Ikan yang nantinya ditebar di lokasi itu adalah ikan nila sehingga bisa dilihat langsung masyarakat. “Kami sudah usul bantuan 10.000 ekor ikan ke Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan (PKP). Nanti segera kami tebar di sana. Kami sengaja pilih tebar ikan nila biar kelihatan. Karena kalau lele pasti sembunyi,” kata Sudiarta.
Sudiarta mengatakan, ikan nila yang akan ditebar di lokasi tersebut juga bisa dimanfaatkan masyarakat. Pihaknya berani menjamin bahwa ikan nila yang hidup pada genangan air itu layak dikonsumsi. “Kemarin saya juga sempat ngetes air itu pakai cuci tangan dan cuci muka. Tidak ada bau. Dari hasil uji lab juga sudah terbukti air di sana sesuai baku mutu,” kata Sudiarta yang juga Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana.
Seperti diketahui, sebelumnya beberapa sampah dari TPA Peh dipindahkan dan dikubur dengan menerapkan metode sanitary landfill ke areal bekas lokasi galian C di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi tumpukan sampah yang sudah overload di TPA Peh. Namun setelah 3 bulan berlalu, setelah diguyur hujan deras muncul genangan air yang tampak berwarna hitam dan bau di sekitar lokasi. Genangan air itu dikeluhkan warga karena dikhawatirkan mengganggu kesehatan dan menimbulkan pencemaran. *ode
Komentar