Panyengker Roboh Timpa Dua Murid
Seorang murid SMPN 2 Abang mengalami luka lecet, seorang lagi menderita patah kaki, akibat tertimpa tembok belakang sekolah yang roboh.
AMLAPURA, NusaBali
Dua murid SMP Negeri 2 Abang, di Banjar Kebon, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang, Karangasem, I Kadek Krisna dan I Gede Selamet Astawa, tertimpa tembok panyengker sepulang sekolah. Seorang murid luka ringan, dan seorang lagi mengalami patah kedua kaki. Korban patah kaki dilarikan ke Puskesmas Abang II, selanjutnya dirujuk ke RSUD Karangasem. Musibah robohnya tembok panyengker itu terjadi di belakang SMPN 2 Abang, Senin (23/1) sekitar pukul 12.30 Wita.
Saat jam pulang sekolah, sebagian murid lari ke belakang sekolah atau di barat sekolah untuk membeli kresek keperluan menutupi kepala agar tidak terguyur air hujan. Saat dua murid atas nama I Kadek Krisna, 15, kelas IX/C dari Banjar Lingawana, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang, dan I Gede Selamet Astawa, 15, kelas IX/C, melintas, tembok panyengker belakang sekolah roboh.
Gede Selamet hanya kena di bagian kaki mengalami luka gores, sedangkan Kadek Krisna, tertimpa reruntuhan di kedua kaki, hingga patah tulang. Tembok panyengker yang roboh itu tinggi 3 meter, panjang 10 meter.
Kepala SMPN 2 Abang I Ketut Sandiasa, mengatakan, tembok panyengker sekolah itu roboh, diduga karena warga menanam pisang dekat tembok. “Kami sedang susun laporan tertulis untuk kami laporkan ke Disdikpora, agar mendapatkan penanganan cepat,” kata Ketut Sandiasa.
Menyusul musibah tersebut, Ketut Sandiasa minta agar para murid tidak melintas lewat belakang. Dengan harapan agar tidak terulang lagi kasus serupa. Ketut Sandiasa berharap agar Kadek Krisna cepat sembuh sehingga bisa ke sekolah, apalagi sedang persiapan ujian nasional (UN). * k16
Saat jam pulang sekolah, sebagian murid lari ke belakang sekolah atau di barat sekolah untuk membeli kresek keperluan menutupi kepala agar tidak terguyur air hujan. Saat dua murid atas nama I Kadek Krisna, 15, kelas IX/C dari Banjar Lingawana, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang, dan I Gede Selamet Astawa, 15, kelas IX/C, melintas, tembok panyengker belakang sekolah roboh.
Gede Selamet hanya kena di bagian kaki mengalami luka gores, sedangkan Kadek Krisna, tertimpa reruntuhan di kedua kaki, hingga patah tulang. Tembok panyengker yang roboh itu tinggi 3 meter, panjang 10 meter.
Kepala SMPN 2 Abang I Ketut Sandiasa, mengatakan, tembok panyengker sekolah itu roboh, diduga karena warga menanam pisang dekat tembok. “Kami sedang susun laporan tertulis untuk kami laporkan ke Disdikpora, agar mendapatkan penanganan cepat,” kata Ketut Sandiasa.
Menyusul musibah tersebut, Ketut Sandiasa minta agar para murid tidak melintas lewat belakang. Dengan harapan agar tidak terulang lagi kasus serupa. Ketut Sandiasa berharap agar Kadek Krisna cepat sembuh sehingga bisa ke sekolah, apalagi sedang persiapan ujian nasional (UN). * k16
Komentar