Wisatawan Jadikan Akomodasi sebagai Destinasi Wisata
Agoda: Bali Merosot ke Posisi 5 Daerah Favorit Wisatawan Domestik
DENPASAR, NusaBali.com –Wisatawan di masa pandemi kini lebih berfokus pada perjalanan domestik serta memprioritaskan destinasi serta akomodasi yang memiliki standar protokol kesehatan yang ketat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dalam webinar ‘Berkolaborasi Menuju Pemulihan Sektor Pariwisata Nasional sebagai Dampak Pandemi Covid-19’ di kanal YouTube Bisniscom, Rabu (13/10/2021).
“Saat ini para penyedia akomodasi untuk wisatawan di Bali telah bekerja sama dengan 72 rumah sakit yang ada di Bali sebagai komponen penunjang jaminan kesehatan kepada para wisatawan. Selain itu di Bali pun sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi di 9.322 titik destinasi wisata maupun fasilitas umum lainnya, dari 10.000 titik yang telah ditargetkan,” jelas Ida Bagus Agung Partha.
Dirinya pun menyatakan hal tersebut merupakan salah satu wujud kolaborasi sektor pariwisata, guna mewujudkan kebangkitan sektor pariwisata Bali di masa pandemi Covid-19.
Kemudian Ketua DPP AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) I Ketut Swabawa pada kegiatan webinar yang sama, mengungkapkan kini telah terjadi fenomena kegiatan pariwisata yang unik yang dilakukan oleh para wisatawan di masa pandemi Covid-19, fenomena unik tersebut yakni menjadikan suatu akomodasi, seperti hotel atau villa menjadi salah satu tujuan destinasi wisata. “Tren berwisata yang berkembang kini yakni, para wisatawan dominan melakukan aktivitas berwisata singkat,” ujarnya.
Hal tersebut pun otomatis menciptakan suatu fenomena baru, yang membuat sebuah penyedia jasa akomodasi sebagai salah satu tujuan destinasi wisata. “Misalnya hanya berwisata tiga hari, biasanya wisatawan lokal hanya berdiam diri di hotel, tentunya dengan spesifikasi hotel yang khusus, seperti fasilitas yang baik, serta memiliki daya tarik lain seperti pemandangan yang indah,” paparnya.
Lebih lanjut I Ketut Swabawa mengatakan, dengan demikian penyedia jasa akomodasi harus mempersiapkan diri, pada era baru pariwisata di masa pandemi Covid-19. Seperti sistem operasional hotel yang efektif dan efisien tanpa mengurangi kualitas. Mengutamakan kenyamanan, kesehatan dan perlindungan wisatawan dengan pembiayaan operasional yang terukur.
Sementara itu Senior Country Director Agoda Internasional Indonesia, Gede Gunawan mengungkapkan daerah favorit wisatawan domestik dari tahun 2019 menuju tahun 2021 mengalami perubahan.
Jika pada posisi pertama daerah favorit wisatawan domestik terjadi pergeseran. Bali yang semula di tahun 2019 berada di peringkat kedua di bawah Jakarta, kini merosot di peringkat kelima pada 2021.
“Ayo bersama wujudkan kembali kebangkitan pariwisata di Bali, guna menggerakkan kembali perekonomian di tengah masa pandemi,” ajaknya.
Gede Gunawan pun berharap dengan dibukanya kembali penerbangan internasional, dapat menjadi langkah awal yang baik sebagai moment kebangkitan sektor pariwisata di Bali. “Tentunya dengan secara ketat menerapkan protokol kesehatan, agar para pelaku wisata maupun wisatawan dapat menjalankan aktivitasnya dengan rasa aman dan nyaman,” kata Gede Gunawan. *rma
1
Komentar