Eva Lilian Gagal Pertahankan Emas
Meski gagal, catatan Eva Lilian cukup bagus dan mengalami peningkatan. Namun lawannya malah lebih cepat mencapai garis finis.
JAYAPURA, NusaBali
Perenang andalan Bali Eva Lilian Van Leenen gagal mempertahankan medali emas yang diraih pada PON XIX 2016 Jawa Barat. Dengan catatan waktu 32,73 detik atau tertinggal 0,04 detik, Eva Lilian harus puas meraih medali perak untuk nomor spesialisanya 50 meter gaya dada putri.
Pada laga final PON XX 2020 Papua, di Kolam Renang Stadion Aquatic Kampung Harapan, Jayapura, Kamis (14/10) malam, medali emas direbut Anandia Treciel Vanessae (Riau) dengan 32,69 detik dan perunggu Nurita Monica Sari (Jatim) 33 detik.
Sedangkan atlet lainnya Agus Nuarta, Muhammad Fauzan Athaya Martzah, dan Pande Made Iron Digjaya nomor 4 x 100 meter gaya ganti estafet putra gagal meraih medali setelah finis pada urutan keempat.
Manajer tim renang Bali, Dewi Saraswati mengakui kegagalan Eva Lilian mempertahankan medali emas nomor 50 meter gaya dada putri. Meski gagal, catatan Eva Lilian cukup bagus dan mengalami peningkatan. Namun lawannya malah lebih cepat mencapai garis finis.
"Kita tetap bersyukur dengan hasil ini, dengan akumulatif akhir meraih satu medali emas, dua perak, dan tujuh perunggu," kata Dewi Saraswati.
Pelatih kepala renang Bali, I Wayan Wiarta menambahkan, perenang yang meraih medali emas, yakni Komang Adinda Nugraha nomor 50 meter gaya punggung putri. Sedangkan perak lewat Eva Lilian Van Leenan 100 meter gaya dada putri.
Untuk medali perunggu diraih Pande Made Iron Digjaya di nomor 200 meter gaya dada putra dan 100 meter gaya dada putra. Selain itu, Eva Lilian Van Leenen nomor 200 meter gaya dada putri, Dewi Novita Lestari nomor 200 meter gaya punggung putri, dan I Putu Wirawan Nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra, serta 4 x 100 meter gaya bebas putri atas nama Dewi Novita Lestari, Intan Putri Andhika, Eva Lilian Van Leenan, dan Komang Adinda Nugraha. Meski Eva Lilian meraih perak, kata Wiarta Eva Lilian cukup banyak berkontribusi memberikan medali di nomor lainnya.
Tim Renamg Bali di PON XX 2020 Papua terdiri dari Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Evalilian Van Leenen, Agus Nuarta dan Dewa Gede Anom Artha Tanaya. *dek
Pada laga final PON XX 2020 Papua, di Kolam Renang Stadion Aquatic Kampung Harapan, Jayapura, Kamis (14/10) malam, medali emas direbut Anandia Treciel Vanessae (Riau) dengan 32,69 detik dan perunggu Nurita Monica Sari (Jatim) 33 detik.
Sedangkan atlet lainnya Agus Nuarta, Muhammad Fauzan Athaya Martzah, dan Pande Made Iron Digjaya nomor 4 x 100 meter gaya ganti estafet putra gagal meraih medali setelah finis pada urutan keempat.
Manajer tim renang Bali, Dewi Saraswati mengakui kegagalan Eva Lilian mempertahankan medali emas nomor 50 meter gaya dada putri. Meski gagal, catatan Eva Lilian cukup bagus dan mengalami peningkatan. Namun lawannya malah lebih cepat mencapai garis finis.
"Kita tetap bersyukur dengan hasil ini, dengan akumulatif akhir meraih satu medali emas, dua perak, dan tujuh perunggu," kata Dewi Saraswati.
Pelatih kepala renang Bali, I Wayan Wiarta menambahkan, perenang yang meraih medali emas, yakni Komang Adinda Nugraha nomor 50 meter gaya punggung putri. Sedangkan perak lewat Eva Lilian Van Leenan 100 meter gaya dada putri.
Untuk medali perunggu diraih Pande Made Iron Digjaya di nomor 200 meter gaya dada putra dan 100 meter gaya dada putra. Selain itu, Eva Lilian Van Leenen nomor 200 meter gaya dada putri, Dewi Novita Lestari nomor 200 meter gaya punggung putri, dan I Putu Wirawan Nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra, serta 4 x 100 meter gaya bebas putri atas nama Dewi Novita Lestari, Intan Putri Andhika, Eva Lilian Van Leenan, dan Komang Adinda Nugraha. Meski Eva Lilian meraih perak, kata Wiarta Eva Lilian cukup banyak berkontribusi memberikan medali di nomor lainnya.
Tim Renamg Bali di PON XX 2020 Papua terdiri dari Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Evalilian Van Leenen, Agus Nuarta dan Dewa Gede Anom Artha Tanaya. *dek
Komentar