Pelindo Resmi Merger
Jokowi berharap biaya logistik RI bersaing, dan bisa masuk rantai pasok global
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya bisa meresmikan penggabungan PT Pelindo I, II, III, dan IV. Keempat entitas BUMN pelabuhan itu merger menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Jokowi sudah 7 tahun menantikan realisasi bergabungnya PT Pelindo I-IV.
Jokowi melakukan seremonial peresmian penggabungan Pelindo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/10).
"Tujuh tahun yang lalu sudah saya perintahkan saat itu ke Menteri BUMN, ke seluruh Direktur Utama Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV untuk segera mengholdingkan Pelindo ini. Saya tunggu-tunggu 7 tahun nggak terealisasi," ujarnya seperti dilansir detikcom.
"Oke kalau nggak diholdingkan transisinya ada virtual holding. Dilakukan virtual holdingnya tapi holdingnya belum ketemu," ujarnya.
Jokowi pun mengucapkan syukur karena akhirnya penantiannya dapat terwujud, yakni bergabungnya PT Pelindo I sampai IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
"Hari ini Alhamdulillah tadi sudah disampaikan oleh Dirut Pelindo Pak Arif sudah terjadi Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelindo atau PT Pelabuhan Indonesia," tutur Jokowi.
Dia berharap dengan merger PT Pelindo dapat membuat biaya logistik Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, artinya daya saing atau competitiveness Indonesia akan menjadi lebih baik. Saat ini, sambung Jokowi, biaya logistik Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga.
"Kita tahu biaya logistik negara kita dibanding negara-negara tetangga masih jauh tertinggal. Mereka biaya logistiknya hanya 12 persen kurang-lebih, kita masih 23 persen. Artinya ada yang tidak efisien di negara kita," kata Jokowi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Jokowi meyakini mahalnya biaya logistik di Indonesia mencerminkan adanya hal yang tidak efisien di sistem logistik Indonesia.
"Artinya ada yang tidak efisien di negara kita. Oleh sebab itu kenapa di bangun infrastruktur baik itu jalan, baik itu pelabuhan, baik itu airport karena kita ingin produk-produk kita, barang-barang kita bisa bersaing kalau kita adu kompetisi dengan produk-produk negara lain," paparnya.
Lalu yang kedua, Jokowi juga meminta agar Pelindo mencari partner yang memiliki jaringan luas sehingga nantinya Indonesia bisa terkoneksi dengan negara-negara lain dengan baik.
"Artinya apa? produk-produk kita, barang-barang kita bisa menjelajah kemana-mana, masuk ke supply chain (rantai pasok) global, golnya ke sana sehingga sekali lagi saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh BUMN, oleh Menteri BUMN dan jajarannya ini adalah nanti akan menjadi sebuah kekuatan besar," jelasnya.
Jokowi menambahkan, bahwa diharapkan nantinya PT Pelindo bisa menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.
Selain meresmikan penggabungan PT Pelindo, Jokowi juga meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, dan sejumlah pejabat lainnya. *
Jokowi melakukan seremonial peresmian penggabungan Pelindo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/10).
"Tujuh tahun yang lalu sudah saya perintahkan saat itu ke Menteri BUMN, ke seluruh Direktur Utama Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV untuk segera mengholdingkan Pelindo ini. Saya tunggu-tunggu 7 tahun nggak terealisasi," ujarnya seperti dilansir detikcom.
"Oke kalau nggak diholdingkan transisinya ada virtual holding. Dilakukan virtual holdingnya tapi holdingnya belum ketemu," ujarnya.
Jokowi pun mengucapkan syukur karena akhirnya penantiannya dapat terwujud, yakni bergabungnya PT Pelindo I sampai IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
"Hari ini Alhamdulillah tadi sudah disampaikan oleh Dirut Pelindo Pak Arif sudah terjadi Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelindo atau PT Pelabuhan Indonesia," tutur Jokowi.
Dia berharap dengan merger PT Pelindo dapat membuat biaya logistik Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, artinya daya saing atau competitiveness Indonesia akan menjadi lebih baik. Saat ini, sambung Jokowi, biaya logistik Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga.
"Kita tahu biaya logistik negara kita dibanding negara-negara tetangga masih jauh tertinggal. Mereka biaya logistiknya hanya 12 persen kurang-lebih, kita masih 23 persen. Artinya ada yang tidak efisien di negara kita," kata Jokowi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Jokowi meyakini mahalnya biaya logistik di Indonesia mencerminkan adanya hal yang tidak efisien di sistem logistik Indonesia.
"Artinya ada yang tidak efisien di negara kita. Oleh sebab itu kenapa di bangun infrastruktur baik itu jalan, baik itu pelabuhan, baik itu airport karena kita ingin produk-produk kita, barang-barang kita bisa bersaing kalau kita adu kompetisi dengan produk-produk negara lain," paparnya.
Lalu yang kedua, Jokowi juga meminta agar Pelindo mencari partner yang memiliki jaringan luas sehingga nantinya Indonesia bisa terkoneksi dengan negara-negara lain dengan baik.
"Artinya apa? produk-produk kita, barang-barang kita bisa menjelajah kemana-mana, masuk ke supply chain (rantai pasok) global, golnya ke sana sehingga sekali lagi saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh BUMN, oleh Menteri BUMN dan jajarannya ini adalah nanti akan menjadi sebuah kekuatan besar," jelasnya.
Jokowi menambahkan, bahwa diharapkan nantinya PT Pelindo bisa menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.
Selain meresmikan penggabungan PT Pelindo, Jokowi juga meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, dan sejumlah pejabat lainnya. *
1
Komentar