Nasi Keladi hingga Sayur Buangit Hiasi Lomba Cipta Menu B2SA
NEGARA, NusaBali
Memperingati Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber pangan lokal, Jumat (15/10).
Lomba yang digelar di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana ini diikuti 5 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari masing-masing kecamatan se-Jembrana.
Ada berbagai olahan makanan maupun minuman yang dihidangkan peserta. Khusus untuk nasi, ada yang menghidangkan nasi jagung, nasi singkong, hingga nasi keladi. Dari berbagai hidangan itu, ada beberapa makanan tradisional yang menarik perhatian Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Di antaranya nasi keladi, sayur bengkel hingga sayuran yang cukup langka di Jembrana, yakni, sayur buangit. Hidangan sayur bengkel dan buangit itu menjadi salah satu menu yang paling banyak dicicipi Bupati Tamba bersama sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jembrana.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba mengapresiasi berbagai usaha kreatif ibu-ibu KWT ini. Kreativitas dan inovasi yang disuguhkan ini ternyata sangat bermanfaat dan layak untuk dikonsumsi. Selain memiliki cita rasa yang khas, berbagai olahan menu dari produk lokal ini sangat bermanfaatkan untuk kesehatan dan sarat gizi. “Menunya pun sangat variatif. Hidangannya enak dan bergizi,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba meminta kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan tanaman lokal ini perlu lebih digalakkan. Bisa dimulai dari lingkungan keluarga. “Saya sudah merasakan masakan sayuran bengkel termasuk sayuran buangit. Memang ini sayuran favorit di desa dan saya sangat suka sekali dengan sayuran itu. Kami harapkan ibu-ibu ini juga mengajak ibu-ibu di lingkungannya untuk lebih berinovasi dan kreatif mengkonsumsi produk lokal, terutama non beras,” ucapnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Putu Nova Noviana, mengatakan digelarnya lomba cipta menu ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi menu yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA). Juga mengajak masyarakat memanfaatkan berbagai produk bahan pangan lokal. “Kami harapkan melalui lomba cipta menu B2SA yang berbasis sumber daya lokal non beras dan non terigu ini juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras sebagai sumber karbohidrat. Banyak sumber karbohidrat lain yang bisa dikonsumsi,” ujar Nova.
Dalam lomba cipta menu B2SA berbasis sumber pangan lokal itu, ditetapkan 5 pemenang. Sesuai hasil penilaian dewan juri, KWT Kecamatan Pekutatan terpilih menjadi juara I dengan mendapat hadiah berupa trofi, piagam, dan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Sementara juara II diraih KWT Kecamatan Jembrana dengan mendapat trofi, piagam, dan uang pembinaan Rp 3 juta. Kemudian juara III diraih oleh KWT Kecamatan Negara yang juga berhak mendapat hadiah berupa trofi, piagam, dan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta. Sedangkan untuk juara IV dan juara V berhak atas hadiah piagam serta uang pembinaan Rp 1 juta, diraih KWT Kecamatan Melaya KWT Kecamatan Mendoyo. *ode
1
Komentar