Tabrakan Beruntun, 1 Tewas, 9 Luka
Truk Hino berisi 9 penumpang terjungkal ke jurang, setelah menabrak mobil Box dan pejalan kaki
Kecelakaan Maut di Desa Gitgit
SINGARAJA, NusaBali
Tabrakan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, tepatnya Kilometer 7-8 Banjar Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Selasa (24/1) pagi. Kecelakaan maut ini merenggut satu nyawa dan 9 korban terluka.
Empat kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun di Desa Gitgit, Selasa pagi sekitar pukul 10.00 Wita, masing-masing sepeda motor Honda Scoopy DK 7468 QP yang ditunggangi Ni Made Sudarmi, 30 (warga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng), mobil Sedan DK 229 AH yang dikemudikan I Wayan Candra Suwitra, 19 (warga Perum Kori Nuansa Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung), mobil Box DK 5963 WG yang dikemudikan I Ketut Drawa, 36 (warag Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng), dan Truk Hino DK 9468 AR yang dikemudikan Doam, 44 (sopir asal Dusun Kemong Barat, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB).
Korban tewas dalam tabrakan beruntun kemarin pagi adalah H Radim, 40, pegawai swasta asal Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, yang numpang Truk Hino DK 9468 AR. Korban meregang nyawa setelah sempat dirawat di RSUD Buleleng di Singaraja, dalam kondisi putus ibu jari kaki kanan dan luka robek bagian tangan, serta mulut dan hidung keluarkan darah. Sedangkan dari 9 korban terluka, 8 orang di antaranya penumpang Truk Hino DK 9468 AR yang dikemudikan sopir Doam. Satu korban luka lagi adalah pejalan kaki asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, yakni Asropul Ghilal, 45.
Informasi di lapangan, kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan di Desa Gitgit, Selasa pagi, berawal dari ulah mobil Sedan DK 229 AH serempet motor Honda Scoopy DK 7468 QP yang ditunggangi Ni Made Sudarmi di sebelah selatan pertiugaan Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada. Ketika itu, motor Scoopy dan mobil Sedan DK 229 AH yang dikemudikan I Wayan Candra Suwitra sama-sama melaju dari arah selatan (Denpasar) menuju Kota Singaraja, dalam kondisi jalan menurun.
Karena motornya diserempet mobil sedan, Made Sudarmi pun terjatuh hingga mengalami luka lecet. Pengemudi sedan dan korban Made Sudarmi selanjutnya bergeser sekitar 300 meter arah utara dari lokasi TKP dan kemudian berhenti, untuk menyelesaikan perkara serempetan tersebut.
Beberapa saat kemudian, muncul mobil Box DK 5963 WG dari arah selatan. Karena situasi ramai akibat ada yang menyelesaikan perkara serempetan, mobil box yang dikemudikan Ketut Drawa pun berhenti, kemudian maju perlahan. Naas, ketika mobil box mulai berjalan perlahan, dari arah belakang (selatan) muncul Truk Hino DK 9468 AR, yang melaju kencang tanpa kendali, karena mengalami rem blong. Truk maut yang dikemudiakan Doam pun langsung menabrak mobil dari arah belakang.
Karena ditabrak Truk Hino dari arah belakang, mobil Box DK 5963 WG terus melaju tanpa kendali ke sisi kiri jalan, hingga akhirnya menabrak mobil Sedan DK 229 AH dan motor Scoopy DK 7468 QP yang sedang parkir di pinggir jalan, karena pemiliknya sedang berurusan pasca serempeten. Mobil sedan dan motor Scoopy pun hancur. Beruntung, pengendara motor Scoppy yakni Made Sudarmi dan pengemudi mobil sedan, Wayan Candra Suwitra, selamat dari maut karena berada beberapa meter dari kendaraan mereka.
Sementara, saat Truk Hino melaju tanpa terkendali pasca seruduk mobil box. ada seorang pejalan kaki asal Desa Pegayaman, Asropul Ghilal, menyeberang jalan dari arah timur ke barat, dengan maksud ikut menyaksikan keramaian dalam penyelesaian perkara serempetan mobil sedan vs motor Scoopy. Korban Asropul Ghilal yang saat itu baru sampai di tengah jalan, langsung ditabrak Truk Hino DK 9468 AR. Akibatnya, korban Asropul teljuka parah.
Pasca menabrak mobil box dan pejalan kaki, Truk Hino DK 9468 AR yang mengangkut alat-alat listrik dan berpenumpang 8 orang akhirnya terguling, lalu jatuh ke jurang sdalam 3 meter. Walhasil, seluruh material yang diangkut berupa kabel, pipa, dan peralatan listrik lainnya tumpah ke jalan. Bahkan, 7 penumpang Truk Hino yang berada di bak belakang, terkapar dan ikut tertindih peralatan listrik hingga terluka. Beruntung, mereka segera dito-long dan dievakuasi oleh warga.
Seluruh 9 penumpang Truk Hino, termasuk sopir Doam, yang terluka dilarikan dibawa ke RSUD Buleleng di Singaraja. Sedangkan pejalan kaki yang terluka, Asropul Ghilal, dibawa ke RS Karya Dharma Husada Singaraja. Hingga Selasa siang, warga Desa Pegayaman ini masih dirawat intensif di Ruang ICU, karena mengalami luka serius bagian kepala, serta keluar darah dari telinga dan hidung.
Dari total 9 penumpang Truk Hino yang dilarikan ke RSUD Buleleng, satu di antaranya dinyatakan tewas setelah sempat beberapa menit mendapatkan perawatan, yakni Radim. Selain putu ibu jari kaki, korban berusia 40 tahun ini meregang nyawa kaena sempat mengeluarkan darah dari mulut dan mengalami benjol di kepala. Sedangkan para penumpang Truk Hino lainnya masih dirawat di RSUD Buleleng, kecuali Faisal AB, 41, mandor proyek listrik asal Jember, Jawa Timur.
Sementara itu, sopir Truk Hino DK 9468 AR, Doam, mengatakan kendaraan yang dikemudikannya hendak berangkat ke kawasan Seririt, Buleleng Barat dengan me-ngangkut peralatan listrik. Mandor proyek listrik, Faisal, juga ikut dalam Truk Hino ini, karena hendak mengerjakan proyek listrik di Seririt. “Kami bersama mandor proyek dan para pekerja berangkat dari Denpasar sejak pagi pukul 07.30 Wita,” ungkap Doam saat ditemui NusaBali di RSUD Buleleng, Selasa kemarin.
Menurut Doam, sang mador proyek, Faisal, ketika itu ikut duduk di depan bersama dirinya. Sedangkan 7 pekerja lainnya duduk di bak belakang Truk. Naas, saat melaju di jalan menurun kawasan Desa Gitgit, Truk Hino yang dikemudikannya tiba-tiba mengalami rem blong. “Saya sempat coba ikuti jalan berbelok dengan main persneling, tapi kendaraan tetap tidak dapat dikendalikan. Akhirnya, nabrak mobil box di depan. Saya terpaksa banting stir ke kanan, biar tidak masuk jurang,” tutur Doam.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Kanit Lantas Polsek Sukasada, AKP I Nyoman Adika, menyatakan pihaknya masih menyhelidiki lebih lanjut kasus tabrakan beruntun di Desa Gitgit. “Termasuk menelusuri kebenaran bahwa Truk Hino mengalami rem blong,” kata Nyoman Adika.
Menurut Nyoman Adika, hingga kemarin sore belum ada penetapan tersasngka maupun penahanan orang atas musibah maut di Desa Gitgit ini. Bangkai Truk Hino juga belum bisa dievakuasi dari lokasi. * k23
1
Komentar