Penyeberangan ke Trunyan Cuma Andalkan 2 Speedboat
TNI/Polri Berusaha Buka Akes Jalan
BANGLI, NusaBali
Akses jalan di tepi Danau Batur dari Desa Buahan menuju Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli tidak bisa dilalui kendaraan pasca tebing longsor di 9 titik akibat gempa berkekuatan 4,8 SR, Sabtu (16/10) dinihari.
Aparat gabungan masih berusaha mengevakuasi material longsor yang menutup badan jalan. Buat sementara satu-satunya akses menuju Desa Trunyan dan sebaliknya adalah menggunakan speedboat.
Penyeberangan ke Desa Trunyan dilakukan dari Dermaga Kedisan di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani. Hingga Minggu (17/10) hanya ada 2 unit speedboat milik Polair Polres Bangli yang dikerahkan. Petugas pun kewalahan melayani penyeberangan.
Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan hingga Minggu siang akses jalan darat jalur tepi danau Desa Buahan (sisi barat)-Desa Kedisan (sisi timur) belum bisa dilalui. Penyeberangan hanya bisa dilakukan melalui Danau Batur. Untuk melayani kebutuhan masyarakat, droping sembako maupun pergeseran petugas juga hanya bisa melalui danau, menggunakan speedboat. "Kami hanya memiliki 2 unit speedboat," jelas AKBP Dhana Aryawan.
AKBP Dhana Aryawan menyebutkan, per Sabtu lalu, dalam sehari dilakukan 12 kali penyeberangan menggunakan speedboat. Terbatasnya peralatan speedboat cukup menghambat kegiatan. "Kita perlu dukungan boat lagi untuk percepatan penyaluran bantuan logistik," katanya.
Menurut AKBP Dhana Aryawan, untuk bantuan logistik sudah mulai disalurkan sejak Sabtu lalu. Dalam kondisi daruratm pasokan makanan yang lebih diutamakan. "Distribusi darurat kemarin (Sabtu) ada 100 paket yang disalurkan. Hari ini (kemarin) dari Bhayangkari yang dipimpin Ibu Kapolda Bali juga menyalurkan bantuan logistik ke Desa Trunyan," tandas AKBP Dhana Aryawan.
GTerkait evakuasi material longsor, menurut AKBP Dhana Aryawan, personel gabungan Polres Bangli, Kodim 1626/Bangli, Yonzipur Kodam IX/Udayana, hingga Brimob Polda Bali sudah mulai melakukannya dengan mengerahkan alat berat. Disebutkan, alat berat yang dikerahkan adalah milik Dinas PUPR Provinsi Bali, Dinas PUPR Bangli, Yonzipur Kodam IX/Udayana.
Menurut AKBP Dhana Aryawan, ada 8 titik longsor di jalur Desa Buahan-Desa Trunyan, 3 titik di antaranya longsor besar dengan material bebatuan ukuran besar dan perlu waktu cukup lama untuk membersihkannya. “Sampai siang ini (kemarin) penanganan longsor sudah sampai di titik ketiga. Mudah-mudahan semua segera terbuka dan bisa dilalui kendaraan," harapnya.
Sementara itu, Kapendam IX/Udayana, Letkol Kav Antonius Totok YP, mengatakan pihaknya menurunkan tim penanganan bencana dari Kodim 1626/Bangli dan Yonzipur 18/YKR sebanyak 2 satuan setingkat pleton (SST) untuk membuka ases jalan longsor di tepi Danau Batur. Selain itu, Kodam IX/Udayana juga menyiagakan 1 SSK dari Yonif 900 Raider/SBW sebagai satuan cadangan penanggulangan bencana.
Menurut Letkol Antonius, dari 2 SST Yonzipur 18/YKR yang diterjunkan, terbagi dua kelompok. Pertama, 1 SST berkekuatan 30 personel yang melakukan penanganan bencana di jalur Desa Buahan-Desa Trunyan. Tim ini dipimpin Letda Czi Edi Widodo. “Sedangkan 1 SST lainnya berkekuatan 30 personel yang dipimpin Mayor Czi Marbun, melakukan penanganan bencana di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem,” jelas Letkol Antonius dalam rilisnya, Minggu kemarin.
Sementara itu, Disisi lain Perbekel Abang Batudingding, Kecamatan Kintamani, I Made Diksa, mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Desa Kedisan. Berdasarkan data sementara, warga di Desa Trunyan yang terisolasi akibat bencana mencapai 286 kepala keluarga (KK), sementara warga di Desa Abang Batudinding yang terisolasi sebanyak 217 KK. "Kami masih lakukan validasi data, termasuk juga pengecekan kerusakan akibat gempa kemarin," kata Made Diksa, Minggu kemarin. *esa
1
Komentar