DPN Peradah Beri Pelatihan Advokasi
JAKARTA, NusaBali
Memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober nanti, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (DPN Peradah) Indonesia akan memberikan pelatihan advokasi kepada kader-kadernya di seluruh Indonesia pada 29–31 Oktober 2021 secara offline dan online.
“Secara online, kami akan menggunakan aplikasi zoom meeting dan diikuti oleh kader di tingkat Dewan Pimpinan Kota/Kabupaten (DPK). Sementara offline di Hotel Cipta, Pancoran, Jakarta Selatan. Yang hadir secara fisik adalah teman-teman di Dewan Pimpinan Provinsi (DPP),” kata Ketum DPN Peradah I Gede Ariawan atau biasa disapa Ige, Selasa (19/10).
Nantinya akan ada 32 orang dari DPP. Sementara DPP dari Aceh dan Kalimantan Utara belum terbentuk. Ige mengatakan, pelatihan advokasi mereka pilih karena sesuai dengan suasana saat ini. Di mana ada pernyataan dari Ida Ayu Made Gayatri yang mengatakan, Peradah berafiliasi dengan organisasi teroris di India. Padahal, itu tidak benar. Peradah merupakan organisasi kepemudaan yang telah berdiri selama 38 tahun. Mereka juga punya akta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Lalu ada AD/ART dan berideologi Pancasila. Pernyataan tersebut, dapat merusak nama Peradah yang telah melakukan kegiatan positif.
Mereka pun memberikan kesempatan 2x24 jam kepada Ida Ayu Made Gayatri untuk memberikan klarifikasi. Namun tidak kunjung dilakukan sehingga Peradah mengambil langkah hukum dengan melaporkan ke Polda Bali pada Jumat (15/10). DPN Peradah juga mengimbau agar kader-kader di daerah tetap tenang.
“Peristiwa tersebut menjadi momentum bagi kami untuk menggelar pelatihan mengenai advokasi. Dengan pelatihan itu, memberi pembekalan kepada kader bila suatu saat menghadapi permasalahan hukum mereka tidak kaget lagi,” jelas Ige.
Pelatihan akan menghadirkan praktisi hukum, antara lain, Gede Pasek Suardika dari Berdikari Law Office yang juga mantan Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi masalah hukum dan hak asasi manusia. Peradah mendatangkan pula Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana. Ari Dwipayana akan memberikan materi penyelesaian konflik dari persepsi adat dan budaya. Tak ketinggalan Dewan Pertimbangan Peradah yang juga anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya akan didatangkan pula. Kehadiran Rai Wirajaya untuk memberi motivasi kepada kader Peradah di tanah air pasca adanya tudingan Peradah berafiliasi dengan organisasi teroris di India.
“Semoga dengan adanya motivasi itu, teman-teman tetap semangat dan aktif di Peradah. Melalui pelatihan pula, kami berharap akan terbentuk tim advokasi Peradah yang bisa bersinergi dengan organisasi Hindu lainnya seperti WHDI dan KMHDI,” ucap pria asal Lampung ini.
Tim advokasi nantinya bisa fokus menangani permasalahan-permasalahan hukum yang dihadapi umat Hindu. Misalnya, adanya penolakan pembangunan pura di sebuah daerah atau mendampingi pelaporan Peradah ketika melapor ke pihak berwajib. “Saat melaporkan Made Gayatri ke Polda Bali, kami tidak didampingi kuasa hukum. Mudah-mudahan adanya pelatihan ini, kami bisa membentuk tim advokasi,” jelas Ige. *k22
Komentar