Rapid Tes Acak Siswa dan Guru
Evaluasi PTM Memasuki Pekan Kedua
Jika hasil rapid tes acak ditemukan hasil positif, maka Dinas Pendidikan akan menghentikan sementara proses PTM.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah siswa di semua jenjang pendidikan wilayah Kabupaten Buleleng, dijadikan sampel pengambilan rapid test antigen acak. Rapid Test acak ini dimulai Selasa (19/10) kemarin hingga dua pekan mendatang. Tim tenaga kesehatan (nakes) Dinas Kesehatan secara bergantian mendatangi sekolah sampel di sembilan kecamatan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika ditemui di ruangannya Rabu (19/10) kemarin mengatakan, rapid test acak tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan. Selain juga mengevaluasi proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dibuka Senin (4/10) lalu.
“Rapid Tes acak ini sebagai kontrol dan evaluasi PTM. Langkah pencegahan juga ada penularan Covid-19 di sekolah selama masa pandemi,” jelas Astika. Tak hanya siswa yang di rapid acak, tetapi juga guru dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah.
Jika hasil rapid tes acak ditemukan hasil positif, maka Dinas Pendidikan akan menghentikan sementara proses PTM. Selain itu tim nakes akan melakukan tracing kontak erat siswa atau guru yang bersangkutan. Proses pembelajaran kembali akan dilanjutkan jika tidak ditemukan klaster baru di sekolah yang bersangkutan. Hanya siswa yang hasil tesnya positif saja yang akan menjalani karantina.
Pelaksanaan PTM di Buleleng yang memasuki pekan kedua, Disdikpora disebut Astika sudah sempat menghentikan sementara proses PTM. Hal tersebut terjadi di salah satu SMA di wilayah Kota Singaraja. Pemberhentian PTM sementara itu dilakukan setelah ditemukannya satu siswa positif Covid-19.
“Awalnya siswa yang bersangkutan mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Oleh pihak sekolah meminta test rapid ternyata memang positif. Sempat dilakukan tracing juga pada 29 orang warga sekolah, tetapi hasil tracing negatif semua. Jadi bukan kena di sekolah,” imbuh dia.
Astika pun berharap, selain jadwal rapid test acak yang digelar pemerintah, meminta kepada seluruh satuan pendidikan, tetap mengontrol kesehatan warga sekolahnya. Selain tetap tertib mematuhi protokol kesehatan yang telah digariskan, selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. *k23
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika ditemui di ruangannya Rabu (19/10) kemarin mengatakan, rapid test acak tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan. Selain juga mengevaluasi proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dibuka Senin (4/10) lalu.
“Rapid Tes acak ini sebagai kontrol dan evaluasi PTM. Langkah pencegahan juga ada penularan Covid-19 di sekolah selama masa pandemi,” jelas Astika. Tak hanya siswa yang di rapid acak, tetapi juga guru dan tenaga kependidikan yang hadir di sekolah.
Jika hasil rapid tes acak ditemukan hasil positif, maka Dinas Pendidikan akan menghentikan sementara proses PTM. Selain itu tim nakes akan melakukan tracing kontak erat siswa atau guru yang bersangkutan. Proses pembelajaran kembali akan dilanjutkan jika tidak ditemukan klaster baru di sekolah yang bersangkutan. Hanya siswa yang hasil tesnya positif saja yang akan menjalani karantina.
Pelaksanaan PTM di Buleleng yang memasuki pekan kedua, Disdikpora disebut Astika sudah sempat menghentikan sementara proses PTM. Hal tersebut terjadi di salah satu SMA di wilayah Kota Singaraja. Pemberhentian PTM sementara itu dilakukan setelah ditemukannya satu siswa positif Covid-19.
“Awalnya siswa yang bersangkutan mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Oleh pihak sekolah meminta test rapid ternyata memang positif. Sempat dilakukan tracing juga pada 29 orang warga sekolah, tetapi hasil tracing negatif semua. Jadi bukan kena di sekolah,” imbuh dia.
Astika pun berharap, selain jadwal rapid test acak yang digelar pemerintah, meminta kepada seluruh satuan pendidikan, tetap mengontrol kesehatan warga sekolahnya. Selain tetap tertib mematuhi protokol kesehatan yang telah digariskan, selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. *k23
1
Komentar