MDA Gianyar Kukuhkan Prajuru Desa Adat Perangsada
GIANYAR, NusaBali.com - Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar mengukuhkan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Perangsada, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh periode 2021-2026 di Wantilan Pura Bale Agung Desa Adat Perangsada, pada Purnamaning Kalima, Budha Cemeng Warigadean, Rabu (20/10/2021).
Sesuai kutipan keputusan MDA Provinsi Bali, 244/SK-P/MDA-P.Bali/X/2021 tentang Penetapan dan Pengukuhan Prajuru Desa Adat Perangsada Masa Bakti 2021-2026, ditetapkan sebagai Bendesa Adat Perangsada, I Ketut Karma Laksemana. Petahana yang juga calon tunggal ini terpilih kembali secara aklamasi musyawarah mufakat.
Bersama Bendesa, juga ditetapkan dan dikukuhkan Petajuh, Penyarikan dan Kelian Tempek Dalem, Desa lan Puseh.
Bendesa Madya MDA Gianyar, drh Anak Agung Alit Asmara dalam sambutannya berpesan agar Prajuru anyar tetap mempertahankan sinergitas dengan desa dinas. "Prajuru tidak boleh jual mahal, harus pro aktif bertanya ke desa dinas terkait program yang bisa dikelola oleh desa adat. Demi kasukertan jagat Perangsada," pintanya.
Dalam kesempatan itu, MDA Gianyar juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi.
"Meskipun ada pertanda, kasus Covid melandai, kita tidak boleh lengah. Supaya tetap waspada. Desa Adat tetap nunas ica, gering puniki ten malih nibenin. Karena covid tidak saja membuat orang sakit dan meninggal, tapi juga berdampak pada perekonomian," ujarnya.
Bendesa Adat Perangsada I Ketut Karma Laksemana mengucapkan terima kasih dipercaya kembali ngayah untuk periode kedua. Kedepan, Bendesa yang juga Jro Mangku Merajan ini mengaku akan melanjutkan program yang belum terlaksana.
Terkait sinergitas dengan desa dinas, selama ini diakui sudah berjalan baik. "Tentu ke depan harus lebih baik lagi, karena kita tidak bisa jalan sendiri," jelasnya yang memimpin 240 KK ini.
Di samping itu, Bendesa Karma Laksemana juga berencana membangkitkan kembali potensi desa. Misalnya kerajinan kayu, pematung dan kerajinan gerabah berbahan tanah liat. "Saat ini masih eksis, sekitar 10 krama menjadi pengrajin. Sudah dirancang mau dibuatkan semacam paguyuban," jelasnya.
Kerajinan gerabah Perangsada berupa paso untuk upakara keagamaan, pot bunga dan kendi tempat air. Harapannya, krama setempat mendukung program-program desa. "Karena tanpa dukungan krama, sehebat apapun program tidak akan bisa jalan," ujarnya.
Sementara Ketua Panitia I Wayan Uriawan, menjelaskan tahap pemilihan Bendesa dan Prajuru ini diawali dengan pembentukan panitia, Juli lalu. Selanjutnya penjaringan bakal calon dari tiga tempek.
Ternyata dalam prosesnya, muncul calon tunggal I Ketut Karma Laksemana. "Jadi tiga tempek, sepakat memilih kembali Bendesa Jro Mangku Ketut Karma Laksemana," jelasnya.
Setelah terpilih Bendesa, dilanjutkan dengan pemilihan prajuru lain. "Sampun sumanggem sehingga mengesahkan Bendesa Adat dan Prajuru Desa Adat Perangsada," imbuhnya. *nvi
Komentar