Pengelola Restoran Minta PPKM Tidak Diperketat
DENPASAR,NusaBali – Pelaku atau pengelola restoran maupun rumah makan meminta penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tidak diperketat.
Hal tersebut menyusul mulai pulihnya keramaian restoran maupun rumah makan setelah pelonggaran PPKM. Mereka tak ingin lagi suasana seperti pada puncak pandemi, dimana usaha terpaksa sampai tutup sementara.
“Kalau boleh jangan lagi ada PPKM,” ujar Made Bayu Darmadi, seorang pengelola rumah makan menu nasi ayam di kawasan Seminyak, Kuta Utara Badung, Rabu (20/10).
Menurut Bayu Darmadi, ketika puncak pandemi pada 2020 lalu rumah makannya sempat tutup 3 bulan. Namun pada bulan ke 4 coba buka. Hasil penjualan minim.
“Bahkan sampai hanya dapat Rp 30 ribu saja. Juga pernah sama sekali pernah kosong tak dapat jualan,” ujar pria asal Kedewatan, Ubud Gianyar.
Menyusul meredanya pandemi, Darmadi menuturkan kunjungan ke rumah makannya meningkat. Sejak sepekan lalu, lanjutnya jumlah pengunjung meningkat 40 persen. Rata-rata per hari 300 -400 pengunjung.
Sebagian besar wisatawan domestik dari sejumlah kota di Jawa. Diantaranya Jakarta, Bogor, Malang, Surabaya dan Bandung. Yang paling banyak dari Jakarta.
“Sudah hampir seperti normal kembali seperti sebelum pandemi,” ungkap Bayu Darmadi. Dia berharap kondisi ramai tetap berlanjut, sehingga perekonomian bisa jalan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa menyatakan dari pantauan pihaknya ada peningkatan jumlah kunjungan. “Kami harap wisatawan enjoy selama di Bali, dan bisa menikmati suasana Bali sesuai dengan yang diinginkan,” ujarnya.
Astawa mengundang wisatawan datang ke Bali, karena pandemi Covid-19 melandai. Kuliner merupakan salah satu kekhasan Bali yang dimiliki Bali selain keindahan alam, keunikan seni dan budaya. “Hari ini purnama kalima, mudah-mudahan mendapat kecemerlangan agar pawisata kita bangkit kembali,” kata Astawa. *K17
1
Komentar