Rusia CIS Bali Berikan Bantuan untuk Korban Gempa Karangasem
AMLAPURA, NusaBali.com – Gempa yang melanda Karangasem dan Bangli pada Sabtu (16/10/2021) mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Bahkan warga negara Rusia yang tinggal di Bali bergerak langsung sebagai bentuk kepedulian terhadap korban gempa bumi magnitude 4.8 tersebut.
Bersama dengan travel agent yang menggarap pasar Rusia, sejumlah WNA Rusia ini menyalurkan bantuan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem pada Rabu (20/10/2021). Penyaluran bantuan sembako, termasuk terpal hingga kasur lipat ini dilakukan bekerjasama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/Bali Tourism Board Bali (GIPI/BTB).
“Kami turut prihatin dengan terjadinya gempa bumi di Karangasem dan Bangli. Oleh karena itu kami ingin berpartisipasi untuk turut memberikan bantuan bagi korban gempa bumi,” kata Olesya Koroleva, General Manager Bounty Bali Tours yang mengkoordinir sejumlah travel agent market Rusia.
Rombongan travel agent ini adalah mereka yang selama ini melayani kunjungan wisatawan dari Rusia dan CIS (Commonwealth of Independent States) yang juga meliputi negara Eropa Timur, yakni, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Moldova, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Travel agent di Bali ini tergabung dalam Association of Local DMCs Rusia and CIS Market (Rus CIS Bali), yakni, Asia Collection, Bounty Bali, Mac Asia, Maestro Indonesia dan Pegasus Indonesia Travel. Dan keprihatinan akibat gempa bumi inilah yang membuat mereka tergerak menyerahkan langsung bantuan untuk warga terdampak di Banjar Darmaji, Desa Ban.
“Kami mendengar lokasinya sangat jauh terpencil dan mengalami kerusakan parah akibat gempa. Jadi kami memutuskan memberikan bantuan di sana,” kata Olesya, wanita Rusia yang fasih berbahasa Indonesia ini.
Namun sebelum menuju lokasi, rombongan lebih dulu berkoordinasi di Kantor Desa Ban Kecamatan Kubu Karangasem. Turut menyambut rombongan Rus CIS Bali, Camat Kubu I Made Suartana dan Kepala Bidang Penanggulangan Kebencanaan PMI Provinsi Bali Haji Bambang Priyanto dan pihak BPBD Provinsi maupun Kabupaten.
Setelah itu rombongan beralih menggunakan dua mobil 4WD dan beberapa sepeda motor menelusuri wilayah perbukitan menuju Banjar Darmaji. Perjalanan sekitar 30 menit menyusuri jalan terjal dan medan offroad membuktikan betapa sulitnya Banjar Darmaji diakses.
Nyaris seluruh bangunan di Banjar Darmaji yang dihuni 120 kepala keluarga (KK) mengalami kerusakan. "Sebanyak 26 rumah rusak berat, dalam artian tidak bisa ditempati. Sedangkan yang mengalami kerusakan ringan mencapai 92 rumah, namun setelah di-update hampir keseluruhan mengalami kerusakan retak-retak." ungkap Wayan Sutama, Staf Administrasi Desa Adat Darmaji, Desa Ban, Kecamatan Kubu.
Wayan Sutama pun berharap warga setempat mendapat bantuan dan perhatian karena kondisi yang serba kekurangan. Disebutnya bahwa ekonomi masyarakat tidak bagus. dan mata pencaharian hanya petani. "Sebelumnya belum ada bantuan. Ini baru pertamakali," ujarnya tentang kedatangan rombongan WNA Rusia tersebut.
Krama Darmaji pun mengaku senang dengan bantuan yang disampaikan langsung. “Saya senang dengan bantuan ini. Sebelumnya belum ada bantuan yang kami terima,” kata Wayan Alit sambil menunjukkan kondisi rumahnya yang retak dan di bagian belakang rumah mendirikan tenmpat tinggal darurat.
Kerusakan lebih parah terjadi di kediaman Nengah Kuat. Plafon di ruang tamu berikut dindingnya ambrol. Namun saat kejadian Nengah Kuat beserta istri, dan anaknya, Made Suka, ada di ruang tidur sehingga selamat. “Ibu saya yang tangannya tertimpa reruntuhan, tapi sekarang sudah membaik,” kata Suka lirih.
Untuk menjangkau rumah Nengah Kuat ini pun, rombogan harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Di satu ruas jalan setapak ini hanya ada dua rumah, yakni, rumah Nengah Kuat dan rumah Komang Dirta yang tak lain anak pertama dari Nengah Kuat.
Namun jarak antar rumah ini juga terpisah sekitar 200 meter dengan akses jalan setapak. Kondisi rumah Komang Dirta tak lebih baik, karena juga mengalami keretakan hingga jebol akibat getaran gempa magnitude 4.8.
Jarak antar rumah di Banjar Darmaji ini memang terpisah cukup jauh satu sama lain ditambah akses jalan yang sangat buruk. Namun rombongan Rus Cis Bali ini tetap bersemangat mengunjungi langsung sejumlah korban lainnya.
Aksi sosial yang dilakukan Rus CIS Bali ini pun mendapat apresiasi BTB/GIPI Bali. "Kami sangat menghargai upaya dan kepedulian kawan-kawan dari Rus CIS. Meskipun perusahaan tidak memiliki penghasilan selama lebih dari 18 bulan, mereka dengan bersemangat menanggapi situasi di daerah Gunung Agung dan ikut upaya gabungan untuk membawa kebutuhan bagi keluarga terdampak," tutur Wakil Sekretaris BTB/GIPI Bali, Freddy SPS.
Freddy pun antusias ikut mendampingi penyaluran bantuan ini. Bahkan pengusaha pariwisata ini tak segan berpanas-panas menumpang di bak terbuka mobil yang menyusuri jalan menuju Banjar Darmaji. Bahkan Freddy juga turut memanggul bantuan yang diberikan kepada warga. *mao
1
Komentar