Peringati HUT, Desa Nusasari Gelar Pameran Bonsai
NEGARA, NusaBali
Pemerintah Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana menggelar Pameran Bonsai di Lapangan Nusasakti, desa setempat.
Pameran serangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-81 Desa Nusasari, 23 Oktober 2021.
Pameran bonsai dilaksanakan selama dua hari, 21 - 22 Oktober, dibuka Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Rabu (20/10) sore. Bupati Tamba usai membuka kegiatan pameran tersebut, mengatakan sangat mendukung adanya kegiatan pameran bonsai. Menurutnya, di samping memberikan hiburan kepada masyarakat, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mewadahi semangat petani bonsai. Mengingat daya tarik masyarakat terhadap bonsai saat ini sangat tinggi.
Melalui pameran bonsai tersebut, Bupati Tamba berharap dapat memacu kreativitas petani bonsai. Jika ditekuni dengan baik, bonsai termasuk salah satu potensi ekonomi yang menjanjikan. "Kami selaku pemerintah daerah tentu sangat mendukung pameran bonsai ini. Bagi pecinta bonsai, ini juga merupakan aktivitas penuh estetika dan cita rasa seni. Yang jika ditekuni, bonsai itu akan bernilai ekonomi. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang," ucapnya.
Perbekel Nusasari I Wayan Ardana mengatakan, pameran bonsai serangkaian HUT Desa Nusasari ini adalah pemeran bonsai perdana di Desa Nusasari. Pameran ini diikuti para pecinta atau pun perajin bonsai dari Jembrana. Di samping untuk memeriahkan HUT Desa Nusasari, kegiatan pameran bonsai ini bertujuan mempererat ikatan antar pecinta bonsai.
Setelah pameran bonsai ini, lenjut Ardana, rencananya ke depan pameran bonsai akan rutin dilaksanakan setiap tahun. Skala pameran akan dibuat lebih besar. Jika sekarang kami laksanakan pameran dengan peserta se-Jembrana, tahun depan akan membuat kontes bonsai dengan peserta dari luar Jembrana. ‘’Tentunya kami rencanakan buat lebih besar dengan dukungan dari pemerintah daerah," ucapnya.
Ketua Panitia I Ketut Wirya menjelaskan, total ada 120 peserta dari sejumlah wilayah se-Kabupaten Jembrana yang mengikuti pameran bonsai di Nusasari ini. Kegiatan pameran ini, sebelumnya diawali dengan penerimaan bonsai pada 18 - 19 Oktober, dan diibuka langsung oleh Bupati pada Rabu (20/10). Pameran akan berlangsung 21-22 Oktober, dilanjutkan pengumuman doorprize pada 23 Oktober dan ditutup pengambilan bonsai oleh peserta pada 24 Oktober. "Ada beragam jenis bonsai yang ditampilkan. Pesertanya semua dari Jembrana," ujarnya.
Terkait gaya bonsai yang dipamerkan, Wirya mengatakan, bervariasi. Dari perkiraannya, bonsai yang sedang dipamerkan ini, ditafsir memiliki nilai terendah Rp 3 juta hingga tertinggi puluhan juta rupiah. Kata dia, sempat ada pengunjung menawar sepohon bonsai jenis Kimeng dengan harga Rp 50 juta, namun tidak dilepas oleh pemiliknya. ‘’Karena pemiliknya memang pecinta bonsai, dan bonsainya itu sempat masuk 10 terbaik saat Pamnas (Pameran Nasional) bonsai yang sempat digelar di Tabanan dan Pamnas Bonsai di Gianyar tiga tahun lalu," ucap Wirya. *ode
Melalui pameran bonsai tersebut, Bupati Tamba berharap dapat memacu kreativitas petani bonsai. Jika ditekuni dengan baik, bonsai termasuk salah satu potensi ekonomi yang menjanjikan. "Kami selaku pemerintah daerah tentu sangat mendukung pameran bonsai ini. Bagi pecinta bonsai, ini juga merupakan aktivitas penuh estetika dan cita rasa seni. Yang jika ditekuni, bonsai itu akan bernilai ekonomi. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang," ucapnya.
Perbekel Nusasari I Wayan Ardana mengatakan, pameran bonsai serangkaian HUT Desa Nusasari ini adalah pemeran bonsai perdana di Desa Nusasari. Pameran ini diikuti para pecinta atau pun perajin bonsai dari Jembrana. Di samping untuk memeriahkan HUT Desa Nusasari, kegiatan pameran bonsai ini bertujuan mempererat ikatan antar pecinta bonsai.
Setelah pameran bonsai ini, lenjut Ardana, rencananya ke depan pameran bonsai akan rutin dilaksanakan setiap tahun. Skala pameran akan dibuat lebih besar. Jika sekarang kami laksanakan pameran dengan peserta se-Jembrana, tahun depan akan membuat kontes bonsai dengan peserta dari luar Jembrana. ‘’Tentunya kami rencanakan buat lebih besar dengan dukungan dari pemerintah daerah," ucapnya.
Ketua Panitia I Ketut Wirya menjelaskan, total ada 120 peserta dari sejumlah wilayah se-Kabupaten Jembrana yang mengikuti pameran bonsai di Nusasari ini. Kegiatan pameran ini, sebelumnya diawali dengan penerimaan bonsai pada 18 - 19 Oktober, dan diibuka langsung oleh Bupati pada Rabu (20/10). Pameran akan berlangsung 21-22 Oktober, dilanjutkan pengumuman doorprize pada 23 Oktober dan ditutup pengambilan bonsai oleh peserta pada 24 Oktober. "Ada beragam jenis bonsai yang ditampilkan. Pesertanya semua dari Jembrana," ujarnya.
Terkait gaya bonsai yang dipamerkan, Wirya mengatakan, bervariasi. Dari perkiraannya, bonsai yang sedang dipamerkan ini, ditafsir memiliki nilai terendah Rp 3 juta hingga tertinggi puluhan juta rupiah. Kata dia, sempat ada pengunjung menawar sepohon bonsai jenis Kimeng dengan harga Rp 50 juta, namun tidak dilepas oleh pemiliknya. ‘’Karena pemiliknya memang pecinta bonsai, dan bonsainya itu sempat masuk 10 terbaik saat Pamnas (Pameran Nasional) bonsai yang sempat digelar di Tabanan dan Pamnas Bonsai di Gianyar tiga tahun lalu," ucap Wirya. *ode
Komentar