Cegah Kurang Guru, Tabanan Regrouping 40 SD
TABANAN, NusaBali
Tahun 2022, Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan berencana meregrouping atau menggabungkan 40 SD Negeri menjadi beberapa SD.
Langkah ini untuk pemerataan sebaran, sekaligus mencegah kekurangan guru SD. Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra mengatakan, tahun 2021 pihaknya telah meregrouping 36 SDN di Tabanan. Seluruhnya sudah tuntas baik secara administrasi maupun SDM. Dia mengaku, langkah ini selain untuk pemerataan tenega pendidik, juga meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Target atau rencana tahun 2022, ada 40 SD akan kami gabung menjadi beberapa SD. Ini baru rencana," ujarnya, Kamis (21/10)
Dikatakan, sejumlah faktor yang jadi pertimbangan untuk meregroping SD. Salah satunya, sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) BOS (Biaya Operasional Sekolah). Jika dalam satu sekolah jumlah siswanya kurang dari 60 orang, berpotensi tidak mendapatkan dana BOS selama 3 tahun berturut-turut. Selain itu, untuk mengurai jumlah tenaga pendidik agar merata antara satu SD dengan SD lain. "Syaratnya, jumlah siswa kurang dari 60 orang. Karena jika kurang dari 60 siswa, SD tetap dioperasikan maka berdampak pada dana BOS selama 3 tahun berturut-turut," jelasnya.
Kata dia, regrouping SD diusulkan untuk mengantisipasi dua hal tersebut. Terlebih lagi, saat ini ada kekurangan 500 guru jenjang SD dan setiap tahun akan terus terjadi pengurangan guru SD. "Untuk jumlah detail, saya tidak persis tahu datanya. Yang jelas, masih banyak kurang guru. Di SD sekitar 400 - 500 lebih kekurangan guru, karena pasti terus ada guru pensiun," katanya.
Putra melanjutkan, usulan regrouping akan dilanjutkan ke pemuka atau tokoh masyarakat setempat. Saat ini tim di lapangan masih melakukan pendataan. "Saat ini, korwil SD masih memantau SD yang potensial diregrouping," tandasnya. *des
Komentar