Bupati Gede Dana Kukuhkan Padang Kasna sebagai Ikon Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gede Dana menetapkan padang kasna sebagai bunga khas Karangasem. Bunga ini bisa tumbuh di daerah pegunungan berpasir di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut.
Masyarakat budidayakan dan kembangkan padang kasna sebagai objek wisata. “Atas pertimbangan itulah, kami selaku Pemerintah Kabupaten Karangasem memutuskan padang kasna sebagai pertanda khas atau ikon Karangasem,” ungkap Bupati I Gede Dana usai sembahyang di Pura Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Purnama Kalima, Buda Wage Warigadean, Rabu (20/10).
Padang kasna hanya bisa dipanen setiap enam bulan sekali jelang Hari Raya Galungan. Muncul ide krama Banjar Temukus, Desa Besakih untuk mengembangkan padang kasna menjadi objek wisata. Padang kasna ditata menjadi taman yang indah. “Kami menetapkan sebagai ikon Karangasem agar padang kasna tetap lestari, dijaga, dan dikembangkan. Bunga ini bermanfaat untuk upakara, juga untuk daya tarik wisata,” jelas Bupati Gede Dana. Padang kasna perlu dikembangkan dan dijadikan identitas daerah Karangasem sebagai salah satu implementasi visi pembangunan daerah ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Karangasem Era Baru yang Pradnyan, Kertha, Shanti dan Nadi (Prakerti Nadi)’.
Bupati Gede Dana menegaskan, sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan, dengan melibatkan semua pihak untuk melakukan upaya perlindungan, pembudidayaan, dan pelestarian tanaman lokal Bali. Pemkab Karangasem bersama masyarakat hendaknya punya komitmen terhadap sumber daya lokal dengan berperan aktif melindungi, melestarikan, mengembangkan, memberdayakan, dan memanfaatkan padang kasna sebagai jati diri masyarakat Karangasem yang berkarakter dan berintegritas. Bupati Gede Dana didampingi Sekda I Ketut Sedana Merta dan Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha mendorong agar di setiap desa menyusun pararem guna mewajibkan menggunakan padang kasna di setiap kegiatan upacara. *K16
1
Komentar