Karya Ngusaba Pura Kehen, Jajaran OPD Mapeed
BANGLI, NusaBali
Jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bangli mapeed serangkaian Karya Ngusaba Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen, Kelurahan Cempaga, Bangli, Wraspati Kliwon Warigadean, Kamis (20/10).
Mapeed diawali dari kantor Bupati Bangli langsung menuju Pura Kehen. Perwakilan pegawai dan WHDI juga ngayah menari Rejang.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, masing-masing OPD membawa bhakti yang sudah ditentukan. Mapeed sebagai wujud rasa syukur Pemkab Bangli dan jajaran atas wara nugraha dan pasuecan Ida Bharata Sakti Kehen. OPD Pemkab Bangli akan tetap mapeed pada upacara-upacara besar. Pada situasi normal, saat karya ngusaba di Pura Kehen, banjar-banjar yang masuk gebog domas melaksanakan mapeed. Akibat pandemi Covid-19, tradisi mapeed disepakati tidak dilaksanakan oleh krama banjar. “Hari ini sebagai awal kehidupan baru.
Patut disyukuri Bangli sudah level dua. Karena itu kami bisa melaksanakan mapeed,” ungkap Bupati Sedana Arta. Dalam pelaksanaan tetap menerapkan protokol kesehatan. Berdasarkan Purana Kehen, pada zaman kerajaan untuk biaya upacara dibiayai oleh Raja Bangli saat itu. Selain itu abdi kerajaan wajib menghaturkan bhakti di Pura Kehen. Saat ini Pemkab Bangli sepenuhnya menanggung pembiayaan sesuai usulan dari panitia karya. Tahun ini Pemkab Bangli menyerahkan hibah upacara sebesar Rp 1,5 miliar. Hibah tersebut tidak hanya biaya upacara namun juga kebutuhan lainnya di Pura Kehen. “Hibah upacara berdasarkan usulan dari panitia karya. Pemberian hibah ini sesuai dengan mekanisme,” jelas Bupati Sedana Arta.
Ketua Panitia Karya Ngusaba Bhatara Turun Kabeh, Sang Made Suryawan mengungkapkan, puncak Karya Ngusaba dilaksanakan bertepatan Purnama Kalima. Karya Ngusaba digelar setiap tiga tahun sekali. Ida Bhatara nyejer selama 11 hari. Rangkaian upacara pada puncak karya yakni nuwek wewalungan lantaran dan mendak sanganan lanlanan. “Sebelumnya kami juga melaksanakan upacara pakelem di Danau Batur,” terangnya. Saat pelaksanaan upacara malik sumpah, menambah sejumlah bakti. Bakti atau banten tersebut untuk memohon agar gering (penyakit) Covid-19 segera musnah. Sang Made Suryawan menambahkan dalam pelaksanaan karya ngusaba ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap kegiatan atau rangkaian acara membatasi orang yang dilibatkan. *esa
Ketua Panitia Karya Ngusaba Bhatara Turun Kabeh, Sang Made Suryawan mengungkapkan, puncak Karya Ngusaba dilaksanakan bertepatan Purnama Kalima. Karya Ngusaba digelar setiap tiga tahun sekali. Ida Bhatara nyejer selama 11 hari. Rangkaian upacara pada puncak karya yakni nuwek wewalungan lantaran dan mendak sanganan lanlanan. “Sebelumnya kami juga melaksanakan upacara pakelem di Danau Batur,” terangnya. Saat pelaksanaan upacara malik sumpah, menambah sejumlah bakti. Bakti atau banten tersebut untuk memohon agar gering (penyakit) Covid-19 segera musnah. Sang Made Suryawan menambahkan dalam pelaksanaan karya ngusaba ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap kegiatan atau rangkaian acara membatasi orang yang dilibatkan. *esa
Komentar