Pernah Bikin Ulah, Wisman Amerika Ditolak Masuk Bali
Seorang wisatawan asal Amerika, Peter Alphonzo Devia, 37 ,harus menanggung resiko ditolak dan dipulangkan oleh pihak Imigrasi Imigrasi Ngurah Rai saat hendak masuk Bali pada Kamis (26/1) pukul 00.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, pria tersebut sudah masuk dalam daftar hitam alias black list. Usut punya usut, pemegang nomor pasport 443936110 ini pernah melakukan tindak pidana di Jakarta.
Insiden pemulangan wisatawan asal Amerika Serikat tersebut saat petugas mendapat informasi prihal adanya seorang wisman yang akan masuk ke Bali dengan menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 509. Setelah dilakukan pemeriksaan secara detail, wisman yang terbang dari Singapura ini memiliki catatan kriminal di Indonesia. Sehingga, petugas dari pihak Imigrasi yang mendapat kabar tersebut langsung 'memblok' di run way Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung. Nah, pesawat yang tiba pukul 00.30 Wita itu sudah ditunggu oleh para petugas. Selanjutnya, para penumpang dibiarkan turun. Sementara, wisman tersebut tidak diperbolehkan dan dibiarkan berada didalam pesawat. "Ini sudah aturannya. Makanya petugas tidak mengizinkannya keluar dari pesawat, " jelas sumber dilingkup Imigrasi, Kamis (26/1) malam.
Mendapati perlakuan yang tidak mengenakan itu, wisman tersebut langsung mengamuk terhadap sejumlah petugas di lokasi. Namun karena aturan sudah mengharuskan petugas bertindak demikian, wisman tersebut tidak berkutik dan mendekam di dalam pesawat. Itupun, sambung sumber tadi, bahwa selama berada di dalam pesawat, sejumlah petugas menjaga wisman tersebut. "Barulah pada pagi harinya, ia langsung dipindahkan pesawat Air Asia lainnya dengan nomor penerbangan QZ 502 dengan tujuan Singapura, " akunya lagi seraya mewanti namanya tidak dikorankan ini.
Ia menyayangkan pihak Singapura yang meloloskan wisatawan tersebut masuk ke Indonesia lebih khususnya Bali. Meski demikian, ia menduga adanya kelalaian alias kurang detailnya negara tetangga itu. Untuk itu, kata dia, perlu adanya peningkatan kerjasama Internasional di bidang penerbangan maupun ke imigrasian sehingga dapat dengan mudah melakukan deteksi dini dan cegah dini. "Sebenarnya data black list ini sudah disebar semua di setiap bandara luar negri. Ya, kemungkinan kurang telitih sehingga berhasil lolos, " tuturnya
Dikonfirmsi secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Ari Budianto menyatakan, adanya penolakan pendaratan terhadap WNA asal Amerika di Bandara Ngurah Rai setelah adanya informasi dari pusat. Wisman tersebut dikabarkan agar diamankan dan langsung dipulangkan. "Dalam catatan kita, dia terlibat masalah di Indonesia, detailnya saya tidak tahu karena tidak memegang data. Tapi, penolakan itu karena instruksi dari Pusat," akunya singkat. * dar, cr64
Insiden pemulangan wisatawan asal Amerika Serikat tersebut saat petugas mendapat informasi prihal adanya seorang wisman yang akan masuk ke Bali dengan menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 509. Setelah dilakukan pemeriksaan secara detail, wisman yang terbang dari Singapura ini memiliki catatan kriminal di Indonesia. Sehingga, petugas dari pihak Imigrasi yang mendapat kabar tersebut langsung 'memblok' di run way Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung. Nah, pesawat yang tiba pukul 00.30 Wita itu sudah ditunggu oleh para petugas. Selanjutnya, para penumpang dibiarkan turun. Sementara, wisman tersebut tidak diperbolehkan dan dibiarkan berada didalam pesawat. "Ini sudah aturannya. Makanya petugas tidak mengizinkannya keluar dari pesawat, " jelas sumber dilingkup Imigrasi, Kamis (26/1) malam.
Mendapati perlakuan yang tidak mengenakan itu, wisman tersebut langsung mengamuk terhadap sejumlah petugas di lokasi. Namun karena aturan sudah mengharuskan petugas bertindak demikian, wisman tersebut tidak berkutik dan mendekam di dalam pesawat. Itupun, sambung sumber tadi, bahwa selama berada di dalam pesawat, sejumlah petugas menjaga wisman tersebut. "Barulah pada pagi harinya, ia langsung dipindahkan pesawat Air Asia lainnya dengan nomor penerbangan QZ 502 dengan tujuan Singapura, " akunya lagi seraya mewanti namanya tidak dikorankan ini.
Ia menyayangkan pihak Singapura yang meloloskan wisatawan tersebut masuk ke Indonesia lebih khususnya Bali. Meski demikian, ia menduga adanya kelalaian alias kurang detailnya negara tetangga itu. Untuk itu, kata dia, perlu adanya peningkatan kerjasama Internasional di bidang penerbangan maupun ke imigrasian sehingga dapat dengan mudah melakukan deteksi dini dan cegah dini. "Sebenarnya data black list ini sudah disebar semua di setiap bandara luar negri. Ya, kemungkinan kurang telitih sehingga berhasil lolos, " tuturnya
Dikonfirmsi secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Ari Budianto menyatakan, adanya penolakan pendaratan terhadap WNA asal Amerika di Bandara Ngurah Rai setelah adanya informasi dari pusat. Wisman tersebut dikabarkan agar diamankan dan langsung dipulangkan. "Dalam catatan kita, dia terlibat masalah di Indonesia, detailnya saya tidak tahu karena tidak memegang data. Tapi, penolakan itu karena instruksi dari Pusat," akunya singkat. * dar, cr64
Komentar