Diduga Cekcok Masalah Motor dengan Istri, Suami Gantung Diri
SINGARAJA, NusaBali
Kejadian gantung diri membuat heboh warga di wilayah Jalan Pahlawan, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten, Buleleng, pada Kamis (22/10) siang.
Korbannya adalah warga setempat bernama Kadek BS, 32. Korban diduga nekat gantung diri setelah sempat cekcok masalah gadai sepeda motor dengan istrinya, YSE, 31. Informasi yang dihimpun, awalnya korban dan istrinya sempat berkomunikasi di dalam kamar tidur pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu, korban dan istrinya membahas sepeda motor yang biasa digunakan oleh korban telah digadaikan oleh korban. Dalam perbincangan itu, korban diduga sempat cekcok dengan istrinya hingga mendorong istrinya keluar kamar.
Selanjutnya, korban mengunci diri di dalam kamar sekitar pukul 08.00 Wita. Istri korban setelah itu memutuskan keluar rumah pergi menuju ke Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, untuk menitipkan anaknya yang masih berumur 4 tahun pada pukul 09.00 Wita. Istri korban baru kembali ke rumah sekitar pukul 10.30 Wita.
Sekitar pukul 11.00 Wita, salah satu anak korban berteriak melihat ayahnya tergantung di jendela kamar dari luar kamar. Korban beserta anggota keluarga lainnya langsung mendobrak pintu kamar karena terkunci dari dalam. Saat itu, korban ditemukan sudah dalam kondisi tergantung dengan selendang berwarna hijau dan biru di atas jendela kamar.
Salah satu pihak keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Singaraja. Usai menerima laporan, petugas kepolisian dengan petugas medis langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan. Pemeriksaan medis terhadap jasad korban dilakukan Luh Arnasih, Bidan Puskesmas Buleleng I.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarajaya, dikonfirmasi Jumat (22/10) siang menyampaikan, hasil pemeriksaan medis menyatakan, korban meninggal dunia murni dengan ciri-ciri gantung diri. Hal itu diperkuat dengan temuan luka bekas jeratan melingkar di leher korban. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Kata Iptu Sumarjaya, pihak keluarga korban meminta agar tidak dilakukan proses hukum atas peristiwa gantung diri itu. "Pihak keluarga korban telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban," jelas Iptu Sumarajaya. *mz
Komentar