Wabup Kasta Kunjungi Desa Ngrombo dan Desa Kemuning Jawa Tengah

Kunjungan ini dalam rangka studi komparasi ke desa yang dinobatkan sebagai desa wisata terbaik se-Indonesia. Desa Ngrombo meraih juara I lomba desa wisata kategori kreatif tingkat nasional bertajuk BCA Desa Wisata Awards 2021.

Wabup Made Kasta mengatakan, Kabupaten Klungkung sedang membangun desa wisata, maka perlu mempelajari keunggulan dan kelebihan Desa Ngrombo yang meraih juara I lomba desa wisata kategori kreatif tingkat nasional. Awalnya rombongan Wabup Made Kasta diterima di Pendopo Desa Ngrombo dan dilanjutkan mengunjungi salah satu pengrajin gitar. Wabup Kasta mengakui bakat dan kreativitas warga desa yang mampu memproduksi gitar. Apalagi industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mampu mandiri.

Kepala Desa Ngrombo, Sri Partini, mengatakan terdapat sekitar 200 pengrajin gitar di desanya. Industri ini mampu menyerap sekitar 600 orang tenaga kerja mulai dari kaum muda, dewasa, perempuan hingga penyandang disabilitas. Berkat industri kerajinan gitar, warga desa sudah mampu mencukupi kebutuhan desa sendiri. “Warga mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri dari industri kerajinan di Desa Ngrombo,” kata Sri Partini. Tak hanya industri gitar, Desa Ngrombo bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) juga mengoptimalkan budaya, kuliner, serta wisata alam. Keempat potensi ini mengantarkan Desa Ngrombo menjadi desa wisata terbaik se-Indonesia.

Selanjutnya Wabup Made Kasta bersama rombongan menuju Desa Wisata Kemuning di Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah. Desa ini terpilih sebagai desa wisata berbasis digital terbaik tingkat nasional dalam ajang Desa Wisata Award 2021 yang digelar BCA. Kunjungan diawali di Kantor Desa Kemuning, dilanjutkan ke sentra produksi teh. “Potensi Klungkung sebenarnya tidak kalah, namun diperlukan komitmen dan keseriusan semua pihak untuk mengembangkan desa wisata dengan inovasi,” ujar Wabup Kasta. Sementara Kepala Desa Kemuning Widadi Nur Widyoko mengatakan, pengelolaan wisata di desanya dilakukan secara digital. Meliputi sistem tiket masuk elektronik, pengukuran arus untuk wisata tubing, pengukuran kecepatan angin untuk wisata paralayang, serta pemasangan wifi dan CCTV di sejumlah lokasi.

Digitalisasi dikontrol secara terpusat di ruang pengendali yang ada di kantor Desa Kemuning. Segala sesuatu dapat dikontrol dan diketahui datanya secara riil. “Melalui tiket elektronik misalnya, kami bisa mengetahui jumlah kunjungan wisata hari ke hari secara riil,” ujar Widadi. *wan