Warga Kolok Bengkala Diajari Nyoblos
Warga tuli bisu (kolok) di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng me-mastikan akan ikut nyoblos dalam Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017 nanti.
SINGARAJA, NusaBali
Jumlah pemilih kolok di Desa Bengkala yang jumlahnya mencapai 50 orang tersebut telah diajari cara mencoblos dalam acara sosialisasi oleh KPU Buleleng, Kamis (26/1).
Kepastian warga kolok akan menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Buleleng 2017 ini terungkap setelah mereka mendapat materi belajar nyoblos dari KPU Buleleng, Kamis kemarin, di Wantilan Desa Bengkala. Dalam acara sosialisasi kemarin, sebanyak 43 orang dari 50 calon pemilih kolok Desa Bengkala ikut hadir. Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Komisioner Divisi Sosialisasi KPU Buleleng, I Gede Sutrawan.
Hanya saja, dalam penyampaian matgeri sosialisasi, KPU Buleleng terpaksa harus melibatkan ‘guide’ lokal sebagai pemandu bahasa warga kolok. Bahasa yang disampaikan pemadu adalah bahasa gerak tangan sebagai bahasa ‘ibu’ bagi warga kolok di Desa Bengkala.
Pantauan NusaBali, materi sosialisasi yang disampaikan KPU Buleleng melalui guide lokal Desa Bengkala meliputi tata cara memilih, yang dilanjutkan dengan simulasi pencoblosan. Komisioner KPU Buleleng, Gede Sutrawan, menyebutkan sosialisasi kepada warga kolok ini sebagai upaya mendorong mereka agar bisa menyalurhkan hak pilihnya. Di samping itu, agar kualitas peranserta di Pilkada Buleleng 2017 lebih baik.
“Kami berharap warga bisu tuli di Desa Bengkala nantinya bisa menggunakan hak pilihnya. Selain itu, sosialisasi ini untuk memastikan pilihan itu sah, sehingga pilihan yang diberikan warga kepada pasangan calon nanti tidak sia-sia,” tandas Gede Sutrawan.
Sementara itu, guide lokal yang dilibatkan memandu warga kolok dalam acara kemarin, I Ketut Kanta, mengatakan penyelenggaraan sosialisasi Pilkada Buleleng 2017 sangatlah penting walaupun sebagian besar warga kolok di Desa Bengkala sudah mengerti tata cara pencoblosan. Menurut Ketut Kanta, dalam setiap pesta gong demokrasi politik seperti Pilkada, Pilgub Bali, Pileg, dan Pilpres, warga kolok di Desa Bengkala selalu menyalurhkan hak pilihnya.
“Tadi (kemarin) saya sempat tanyakan, warga kolok sudah paham kok. Sebab, mereka sudah sering mengikuti coblosan di Pilkada, Pilgub, Pileg, dan Pilpres. Mereka salalu aktif menyalurhkan hak pilihnya,” tandas Ketut Kanta yang kesehariannya jadi guru Sekolah Inklusi di Desa Bengkala.
Berdasarkan data KPU Buleleng, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Bengkala untuk Pilkada Buleleng 2017 mencapai 2.110 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 50 pemilih di antaranya merupakan warga kolok, di mana 4 orang adalah pemilih pemula.
Secara keseluruhan, jumlah pemilih untuk Pilkada Buleleng 2017 di Gumu Panci Sakti mencalai 583.381 orang, terdiri dari 292.346 pemilih laki-laki dan 291.035 pemilih perempuan. Mereka tersebar di 148 desa/kelurahan dsalam 9 wilayah kecamatan se-Buleleng. Jumlah pemilih terbanyak berada di wilayah Kecamatan Buleleng, mencapai 113.006 orang. Sedangkan jumlah pemilih terkecil berada di wilayah Kecamatan Bu-sungbiu, hanya mencapai 39.650 orang.
Jumlah suara pemilih mencapai 583.381 ini akan diperebutkan dua pasangan calon yang bertarung head to head di Pilkjada Buleleng 2017, yakni Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra alias Paket PASS (pasangan incumbent yang diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB) dan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Winjaya alias Paket Surya (pasangan jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat-PKS). * k19
Kepastian warga kolok akan menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Buleleng 2017 ini terungkap setelah mereka mendapat materi belajar nyoblos dari KPU Buleleng, Kamis kemarin, di Wantilan Desa Bengkala. Dalam acara sosialisasi kemarin, sebanyak 43 orang dari 50 calon pemilih kolok Desa Bengkala ikut hadir. Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Komisioner Divisi Sosialisasi KPU Buleleng, I Gede Sutrawan.
Hanya saja, dalam penyampaian matgeri sosialisasi, KPU Buleleng terpaksa harus melibatkan ‘guide’ lokal sebagai pemandu bahasa warga kolok. Bahasa yang disampaikan pemadu adalah bahasa gerak tangan sebagai bahasa ‘ibu’ bagi warga kolok di Desa Bengkala.
Pantauan NusaBali, materi sosialisasi yang disampaikan KPU Buleleng melalui guide lokal Desa Bengkala meliputi tata cara memilih, yang dilanjutkan dengan simulasi pencoblosan. Komisioner KPU Buleleng, Gede Sutrawan, menyebutkan sosialisasi kepada warga kolok ini sebagai upaya mendorong mereka agar bisa menyalurhkan hak pilihnya. Di samping itu, agar kualitas peranserta di Pilkada Buleleng 2017 lebih baik.
“Kami berharap warga bisu tuli di Desa Bengkala nantinya bisa menggunakan hak pilihnya. Selain itu, sosialisasi ini untuk memastikan pilihan itu sah, sehingga pilihan yang diberikan warga kepada pasangan calon nanti tidak sia-sia,” tandas Gede Sutrawan.
Sementara itu, guide lokal yang dilibatkan memandu warga kolok dalam acara kemarin, I Ketut Kanta, mengatakan penyelenggaraan sosialisasi Pilkada Buleleng 2017 sangatlah penting walaupun sebagian besar warga kolok di Desa Bengkala sudah mengerti tata cara pencoblosan. Menurut Ketut Kanta, dalam setiap pesta gong demokrasi politik seperti Pilkada, Pilgub Bali, Pileg, dan Pilpres, warga kolok di Desa Bengkala selalu menyalurhkan hak pilihnya.
“Tadi (kemarin) saya sempat tanyakan, warga kolok sudah paham kok. Sebab, mereka sudah sering mengikuti coblosan di Pilkada, Pilgub, Pileg, dan Pilpres. Mereka salalu aktif menyalurhkan hak pilihnya,” tandas Ketut Kanta yang kesehariannya jadi guru Sekolah Inklusi di Desa Bengkala.
Berdasarkan data KPU Buleleng, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Bengkala untuk Pilkada Buleleng 2017 mencapai 2.110 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 50 pemilih di antaranya merupakan warga kolok, di mana 4 orang adalah pemilih pemula.
Secara keseluruhan, jumlah pemilih untuk Pilkada Buleleng 2017 di Gumu Panci Sakti mencalai 583.381 orang, terdiri dari 292.346 pemilih laki-laki dan 291.035 pemilih perempuan. Mereka tersebar di 148 desa/kelurahan dsalam 9 wilayah kecamatan se-Buleleng. Jumlah pemilih terbanyak berada di wilayah Kecamatan Buleleng, mencapai 113.006 orang. Sedangkan jumlah pemilih terkecil berada di wilayah Kecamatan Bu-sungbiu, hanya mencapai 39.650 orang.
Jumlah suara pemilih mencapai 583.381 ini akan diperebutkan dua pasangan calon yang bertarung head to head di Pilkjada Buleleng 2017, yakni Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra alias Paket PASS (pasangan incumbent yang diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB) dan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Winjaya alias Paket Surya (pasangan jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat-PKS). * k19
Komentar