Panglima TNI-Kapolri Cek Kesiapan Bandara
Pimpin Gelar Pasukan Kesiapan Kedatangan Wisman
Hotel karantina wisman di-warning agar melaksanakan ketentuan karantina 5 hari, jangan sampai ada yang keluar sebelum masa karantina usai.
MANGUPURA, NusaBali
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kembali kunjungan kerja ke Bali, Sabtu (23/10). Kedatangan kedua pucuk pimpinan tertinggi TNI dan Polri ini untuk memastikan kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pasca kebijakan membuka kembali penerbangan internasional.
Saat tiba di Bali pukul 11.00 Wita keduanya didampingi Gubernur Bali Wayan Koster langsung cek kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung yang kemarin menggelar simulasi alur kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman).
Selain itu juga cek kesiapan Hotel Grand Hyatt di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang disiapkan sebagai tempat karantina untuk wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.
Selesai melakukan pengecekan kesiapan bandara dan hotel untuk karantina, Panglima TNI dan Kapolri langsung pimpin apel gelar pasukan kesiapan kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali di Base Ops Bandara Ngurah Rai. Apel gelar pasukan tersebut tidak hanya diikuti oleh personel TNI dan Polri, tetapi juga unsur bandara, Bea Cukai, BPBD dan Satpol PP.
Dalam arahannya Panglima TNI dan Kapolri menekankan bahwa personel TNI dan Polri adalah gerbang terakhir dalam penanganan Covid-19. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini Indonesia berhasil menekan laju Covid-19.
Pada Juli yang lalu kasus harian nasional Covid-19 mencapai 56.000 orang. Akibatnya RS dipenuhi oleh pasien Covid-19. Setelah dilakukan berbagai langkah kini berangsur-angsur membaik. Kapolri mengungkapkan kini jumlah kasus aktif harian nasional sekitar 700 orang. Sementara di Bali kasus harian hanya 30 orang. Menurutnya ini merupakan perkembangan yang sangat baik. Kepada personel TNI dan Polri baik yang terlibat langsung dalam Satgas Covid-19 maupun tidak diharapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif yang dicapai saat ini.
Berdasarkan evaluasi yang matang dan mendalam terhadap kondisi saat ini, pemerintah pusat mengambil langkah untuk membuka kembali penerbangan internasional setelah hampir setahun ditutup. Diharapkan dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ini ekonomi kembali pulih dan tumbuh positif.
Pembukaan penerbangan itupun dibatasi hanya untuk 19 negara saja. Keberhasilan keputusan ini berada di tangan seluruh komponen bangsa. Utamanya para petugas Covid-19 sebagai palang pintu utama. "Tadi kami mengecek Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Kami cek bagaimana penanganan saat penumpang tiba, seperti surat vaksinasi dan dokumen lainnya sampai wisatawan itu keluar bandara menuju mobil untuk diantar ke hotel tempat karantina," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan secara umum kesiapan sudah cukup baik, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Khususnya area untuk menunggu wisatawan dan proses PCR wisatawan saat tiba di Bandara. Kapolri juga minta pastikan hotel untuk karantina melaksanakan aturan sesuai ketentuan karantina 5 hari. Jangan sampai ada yang keluar sebelum masa karantina usai.
"Dari 19 negara yang dibuka penerbangan ke Indonesia ada 8 negara yang tingkat kasus aktif hariannya lebih tinggi dari Indonesia. Ini perlu pengawasan dan pengecekan yang detail sesuai dengan SOP yang telah ditentukan," perintah Kapolri di hadapan para prajurit yang ikut apel gelar pasukan, kemarin.
Mantan Kabareskrim Polri ini meminta agar setiap hari melakukan evaluasi terkait perkembangan dari 19 negara yang boleh masuk Indonesia. Hal ini harus diperhatikan karena ada risiko yang harus dihadapi apabila kendor dan lalai. Harus dipastikan seluruh rangkaian kegiatan tidak ada perubahan. SOP di tempat kedatangan dan di tempat karantina harus dijalankan dengan baik. Kapolri Jenderal Listyo juga mengungkapkan ada beberapa event internasional yang akan digelar di Bali. Bulan November mendatang ada 3 kegiatan internasional di Bali yang dihadiri 37 negara. Pada awal tahun 2022 ada kegiatan G-20.
"Rekan-rekan adalah gerbang terakhir dalam penanganan Covid-19. Sebagai gerbang terakhir maka harus jalankan tugas dengan disiplin, integritas, dan kerjasama yang baik. Ikuti arahan dari pusat dan ikuti petunjuk dengan baik," tegas Jenderal Listyo Sigit.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan keberhasilan yang dicapai Indonesia saat ini merupakan buah dari testing, tracing, treatment, dan vaksinasi massal yang baik. Pelaksanaan pengendalian Covid-19 kuncinya adalah seluruh komponen bangsa dapat melaksanakan strategi nasional yang sudah diberikan. Melaksanakan 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan), 3 T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi serentak.
TNI dan Polri menjadi ujung tombak dalam penanggulangan Covid-19, karena TNI dan Polri memiliki rantai komando sampai ke seluruh pelosok negeri. TNI dan Polri juga memiliki infrastruktur yang dapat digunakan dalam penanganan Covid-19.
Keberhasilan yang dicapai hingga saat ini diharapkan berdampak positif pada perekonomian. Dengan dibukanya penerbangan internasional memberikan angin segar bagi masyarakat Bali. Dampak ekonomi sangat berat dirasakan Bali yang tergantung pada pariwisata, karena Covid-19 secara langsung mempengaruhi kedatangan wisatawan.
"Namun saya ingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Harus tetap waspada, karena kemungkinan terjadinya mutasi hingga berdampak buruk bisa terjadi. Banyak negara saat ini sedang menghadapi gelombang ketiga Covid-19," tandas Panglima TNI Marsekal Hadi. Dalam apel kemarin juga dihadiri pejabat dari Mabes TNI dan Mabes Polri.
Terpisah General Manager Angkasa Pura I, Herry AY Sikado mengatakan pasca diumumkannya pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 14 Oktober lalu, pihaknya selaku pengelola bandara telah melakukan berbagai persiapan guna kelancaran operasional baik secara fasilitas maupun koordinasi bersama stakeholder terkait hingga melaksanakan simulasi. Bahkan, pada simulasi yang digelar Sabtu kemarin mulai pukul 11.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, disaksika Panglima TNI dan Kapolri.
"Simulasi ini memastikan kesiapan kita. Di mana, Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Bali menyaksikan proses simulasi alur kedatangan penumpang yang melibatkan sebanyak 400 orang," ungkap Herry. Dari simulasi yang digelar, Herry mengaku secara keseluruhan sudah sangat siap melayani penerbangan internasional. Sehingga, saat ini tinggal menunggu adanya maskapai yang mengajukan slot penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai. Hanya saja, setelah 10 hari pembukaan belum ada yang mengajukan.
"Kita sudah benar-benar siap menyambut itu. Ya, itu dengan berbagai kesiapan kita dengan simulasi ini. Proses simulasi sebelumnya dengan yang sekarang ini tetap sama, memastikan alur kedatangan penumpang dari tiba, pemeriksaan (dokumen kesehatan, dokumen keimigrasian) hingga ke hotel karantina. Jadi semuanya diulangi lagi agar tidak ada kendala saat benar-benar ada maskapai yang datang," terang Herry. *pol, dar
Saat tiba di Bali pukul 11.00 Wita keduanya didampingi Gubernur Bali Wayan Koster langsung cek kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung yang kemarin menggelar simulasi alur kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman).
Selain itu juga cek kesiapan Hotel Grand Hyatt di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang disiapkan sebagai tempat karantina untuk wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.
Selesai melakukan pengecekan kesiapan bandara dan hotel untuk karantina, Panglima TNI dan Kapolri langsung pimpin apel gelar pasukan kesiapan kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali di Base Ops Bandara Ngurah Rai. Apel gelar pasukan tersebut tidak hanya diikuti oleh personel TNI dan Polri, tetapi juga unsur bandara, Bea Cukai, BPBD dan Satpol PP.
Dalam arahannya Panglima TNI dan Kapolri menekankan bahwa personel TNI dan Polri adalah gerbang terakhir dalam penanganan Covid-19. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini Indonesia berhasil menekan laju Covid-19.
Pada Juli yang lalu kasus harian nasional Covid-19 mencapai 56.000 orang. Akibatnya RS dipenuhi oleh pasien Covid-19. Setelah dilakukan berbagai langkah kini berangsur-angsur membaik. Kapolri mengungkapkan kini jumlah kasus aktif harian nasional sekitar 700 orang. Sementara di Bali kasus harian hanya 30 orang. Menurutnya ini merupakan perkembangan yang sangat baik. Kepada personel TNI dan Polri baik yang terlibat langsung dalam Satgas Covid-19 maupun tidak diharapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif yang dicapai saat ini.
Berdasarkan evaluasi yang matang dan mendalam terhadap kondisi saat ini, pemerintah pusat mengambil langkah untuk membuka kembali penerbangan internasional setelah hampir setahun ditutup. Diharapkan dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ini ekonomi kembali pulih dan tumbuh positif.
Pembukaan penerbangan itupun dibatasi hanya untuk 19 negara saja. Keberhasilan keputusan ini berada di tangan seluruh komponen bangsa. Utamanya para petugas Covid-19 sebagai palang pintu utama. "Tadi kami mengecek Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Kami cek bagaimana penanganan saat penumpang tiba, seperti surat vaksinasi dan dokumen lainnya sampai wisatawan itu keluar bandara menuju mobil untuk diantar ke hotel tempat karantina," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan secara umum kesiapan sudah cukup baik, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Khususnya area untuk menunggu wisatawan dan proses PCR wisatawan saat tiba di Bandara. Kapolri juga minta pastikan hotel untuk karantina melaksanakan aturan sesuai ketentuan karantina 5 hari. Jangan sampai ada yang keluar sebelum masa karantina usai.
"Dari 19 negara yang dibuka penerbangan ke Indonesia ada 8 negara yang tingkat kasus aktif hariannya lebih tinggi dari Indonesia. Ini perlu pengawasan dan pengecekan yang detail sesuai dengan SOP yang telah ditentukan," perintah Kapolri di hadapan para prajurit yang ikut apel gelar pasukan, kemarin.
Mantan Kabareskrim Polri ini meminta agar setiap hari melakukan evaluasi terkait perkembangan dari 19 negara yang boleh masuk Indonesia. Hal ini harus diperhatikan karena ada risiko yang harus dihadapi apabila kendor dan lalai. Harus dipastikan seluruh rangkaian kegiatan tidak ada perubahan. SOP di tempat kedatangan dan di tempat karantina harus dijalankan dengan baik. Kapolri Jenderal Listyo juga mengungkapkan ada beberapa event internasional yang akan digelar di Bali. Bulan November mendatang ada 3 kegiatan internasional di Bali yang dihadiri 37 negara. Pada awal tahun 2022 ada kegiatan G-20.
"Rekan-rekan adalah gerbang terakhir dalam penanganan Covid-19. Sebagai gerbang terakhir maka harus jalankan tugas dengan disiplin, integritas, dan kerjasama yang baik. Ikuti arahan dari pusat dan ikuti petunjuk dengan baik," tegas Jenderal Listyo Sigit.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan keberhasilan yang dicapai Indonesia saat ini merupakan buah dari testing, tracing, treatment, dan vaksinasi massal yang baik. Pelaksanaan pengendalian Covid-19 kuncinya adalah seluruh komponen bangsa dapat melaksanakan strategi nasional yang sudah diberikan. Melaksanakan 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan), 3 T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi serentak.
TNI dan Polri menjadi ujung tombak dalam penanggulangan Covid-19, karena TNI dan Polri memiliki rantai komando sampai ke seluruh pelosok negeri. TNI dan Polri juga memiliki infrastruktur yang dapat digunakan dalam penanganan Covid-19.
Keberhasilan yang dicapai hingga saat ini diharapkan berdampak positif pada perekonomian. Dengan dibukanya penerbangan internasional memberikan angin segar bagi masyarakat Bali. Dampak ekonomi sangat berat dirasakan Bali yang tergantung pada pariwisata, karena Covid-19 secara langsung mempengaruhi kedatangan wisatawan.
"Namun saya ingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Harus tetap waspada, karena kemungkinan terjadinya mutasi hingga berdampak buruk bisa terjadi. Banyak negara saat ini sedang menghadapi gelombang ketiga Covid-19," tandas Panglima TNI Marsekal Hadi. Dalam apel kemarin juga dihadiri pejabat dari Mabes TNI dan Mabes Polri.
Terpisah General Manager Angkasa Pura I, Herry AY Sikado mengatakan pasca diumumkannya pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 14 Oktober lalu, pihaknya selaku pengelola bandara telah melakukan berbagai persiapan guna kelancaran operasional baik secara fasilitas maupun koordinasi bersama stakeholder terkait hingga melaksanakan simulasi. Bahkan, pada simulasi yang digelar Sabtu kemarin mulai pukul 11.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, disaksika Panglima TNI dan Kapolri.
"Simulasi ini memastikan kesiapan kita. Di mana, Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Bali menyaksikan proses simulasi alur kedatangan penumpang yang melibatkan sebanyak 400 orang," ungkap Herry. Dari simulasi yang digelar, Herry mengaku secara keseluruhan sudah sangat siap melayani penerbangan internasional. Sehingga, saat ini tinggal menunggu adanya maskapai yang mengajukan slot penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai. Hanya saja, setelah 10 hari pembukaan belum ada yang mengajukan.
"Kita sudah benar-benar siap menyambut itu. Ya, itu dengan berbagai kesiapan kita dengan simulasi ini. Proses simulasi sebelumnya dengan yang sekarang ini tetap sama, memastikan alur kedatangan penumpang dari tiba, pemeriksaan (dokumen kesehatan, dokumen keimigrasian) hingga ke hotel karantina. Jadi semuanya diulangi lagi agar tidak ada kendala saat benar-benar ada maskapai yang datang," terang Herry. *pol, dar
Komentar