Siswa SLB di Denpasar Ikuti Pelatihan Tata Boga dan Desain Grafis
DENPASAR, NusaBali.com - Sebanyak 15 siswa SLB di Kota Denpasar mendapatkan pelatihan tata boga dan desain grafis dari komunitas peduli difabel, Abilitas.Id.
Pelatihan yang mengambil tempat di gedung sekolah SLB Negeri 2 Denpasar, direncanakan berlangsung selama tujuh hari, 25-31 Oktober 2021. Adapun 15 siswa SLB merupakan gabungan dari dua siswa SLB di Denpasar, yakni delapan siswa dari SLB 2 Denpasar dan tujuh orang siswa merupakan siswa SLB Negeri 3 Denpasar.
Menurut Project Officer Abilitas.Id, Rama Syam, kegiatan ini merupakan bagian dari program komunitasnya dalam mengkampanyekan pemberdayaan generasi muda difabel agar bisa hidup mandiri dan ikut memberi sumbangsih kepada masyarakatnya. “Jadi dua keterampilan ini (tata boga dan desain grafis), memang kita siapkan untuk mereka bisa nanti bisa mandiri dan bisa masuk ke perusahaan-perusahaan atau institusi lokal yang ada di Bali,” ujar Rama ditemui di sela-sela kegiatan pelatihan hari pertama.
Dua bidang vokasional yang dipilih dalam pelatihan ini bukan tanpa alasan. Menurut Rama, saat ini banyak anak muda yang berhasil menggeluti usaha di bidang kuliner, sehingga para difabel juga bisa mengambil kesempatan ini dengan meningkatkan kompetensi di bidang tata boga.
“Kita ingin mereka juga bisa melakukan hal yang sama dengan membuat usahanya sendiri dengan menggunakan resep-resep yang diberikan dalam pelatihan ini,” sebut Rama, alumnus Program Studi Hubungan Internasional Universitas Indonesia angkatan 2016.
Di sisi lain, desain grafis juga bidang kerja yang sangat menjanjikan dewasa ini. Banyak sekali perusahaan-perusaaan yang membutuhkan keahlian di bidang desain grafis. Sekali lagi peluang ini juga bisa diambil oleh generasi muda difabel.
Rama pun menjelaskan bahwa secara hukum, melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, kaum difabel diberikan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi kepada masyarakatnya. Dikatakannya, perusahan wajib untuk menyediakan tempat bagi kaum difabel sebanyak satu persen dari total karyawannya untuk diberikan kepada kaum difabel.
Lebih jauh Rama menjelaskan, amanat undang-undang tersebut masih jauh dari terwujud pada perusahaan-perusahaan yang ada di Indoensia. “Jadi kita ingin memberikan teman-teman disabilitas exposure tentang kemampuan mereka, bahwa mereka juga sebenarnya bisa,” kata Rama.
“Dengan kita sudah menginformasikan bahwa ada pelatihan-pelatihan seperti ini untuk teman-teman disabilitas, semoga para pelaku bisnis juga bisa membuka kesempatan yang lebar untuk teman-teman disabilitas,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar, Ni Wayan Rapiyanti SPd, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang diinisisasi oleh komunitas Abilitas.Id. Menurutnya pelatihan yang diberikan akan mendukung kemandirian para siswanya setelah menyelesaikan pendidikan. “Sangatlah tepat kalau mereka dibekali keterampilan sebagai bekal hidup,” ujarnya.
Ia pun berharap dengan adanya pelatihan vokasi, para siswanya nanti dapat bersaing dalam dunia kerja. “Kepada pihak dunia usaha semoga keterampilan yang dimiliki siswa kami bisa dipertimbangkan untuk diterima di perusahaan yang dipimpinnya,” tandas Sekretaris MKKS SLB se-Bali.
Untuk diketahui Abilitas.Id atau Aku Bisa Berkualitas Untuk Indonesia, merupakan komunitas yang didirikan pada tahun 2019. Berpusat di Jakarta, komunitas ini bertujuan membangun kepercayaan diri teman-teman difabel bahwa mereka juga bisa berkarya dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Selain di Jakarta dan Bali, program pemberdayaan difabel sebelumnya juga sudah dilakukan di Pulau Lombok. *adi
Komentar