Realisasi PAD Kecil, Dewan Tabanan Sebut Kejar Target Jauh dari Harapan
TABANAN, NusaBali
Capaian target PAD di anggaran perubahan tahun 2021 untuk Pemkab Tabanan makin melorot.
Dari yang ditarget sebesar Rp 408 miliar, saat ini baru tercapai sekitar 53,59 persen. Untuk mencapai target seperti yang disepakati tersebut sepertinya sulit karena pariwisata masih mati suri, meskipun penerbangan internasional sudah dibuka per 14 Oktober yang lalu.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan Anak Agung Dalem Trisna Ngurah, menegaskan capaian target PAD di anggaran perubahan sudah sekitar 53,59 persen. Capaian tersebut disumbang oleh sektor pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak reklame, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan PPJ. “Sudah di persentase 53,59 persen,” ujar Gung Dalem, Senin (25/10).
Dengan capaian persentase tersebut, eksekutif tetap optimistis dapat mengejar target meskipun kondisinya tengah pandemi Covid-19. Diakui Gung Dalem, sekarang penyumbang target PAD terbesar ada di sektor pajak BPHTB. Sebab dari target Rp 48 miliar di anggaran induk, targetnya terlampaui. Sedangkan untuk di perubahan ditarget Rp 68 miliar realisasinya sudah mendekati target. “Yang paling banyak berkontribusi adalah pajak BPHTB, mudah-mudahan nanti kita bisa melampaui target tersebut,” harap Gung Dalem.
Terpisah, anggota Dewan Tabanan Anak Agung Darma Putra sekaligus anggota Banggar DPRD Tabanan, menyebutkan untuk mencapai target Rp 408 miliar pada perubahan sekarang pesimistis bisa diraih. Namun paling tidak legislatif dan eksekutif bisa mencapai dengan angka yang mendekati. “Kalau menurut saya, berbicara tentang pencapaian target ini pesimis kita capai, jauh dari harapan. Meskipun penerbangan internasional sudah buka, tetapi nyatanya kunjungan belum maksimal,” kata Agung Darma Putra.
Kendatipun demikian, eksekutif dan legislatif tetap diminta bekerjasama dengan baik agar bisa mendekati capaian target meskipun tak bisa maksimal. Salah satu cara dengan menggenjot sumber-sumber pendapatan, misalnya dari sektor pajak, retribusi dan pajak restoran yang saat ini masih tetap jalan.
“Kalau dari target pajak, ada beberapa yang sudah mencapai target yakni BPHTB. Dan sekarang kan masih ada sector lain seperti pajak PBB, pajak restoran, sebab di sektor restoran masih jalan dan layak kita memaksimalkan pendapatan. Jadi ini tergantung kita sekarang sinergitas antara eksekutif dan legislatif,” tandas politisi PDIP asal Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, ini. *des
1
Komentar