Tiga Nelayan Terombang-ambing 3 Hari di Laut
Sebuah perahu yang dinaiki tiga orang nelayan yang berasal dari Sitobondo, Jawa Timur, terdampar di perairan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Jumat (27/1) lalu.
Dihantam Gelombang, Perahu Nelayan Situbondo Terdampar di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Tiga nelayan tersebut berangkat dari Situbondo, Rabu (25/1), dan selama tiga hari terombang-ambing di laut karena mesin mati dihantam gelombang.
Kejadian tersebut berawal saat Jumat (27/1) siang, Sumawi, 45, warga Taman Sari yang pergi melaut menemukan sebuah perahu yang terapung-apung di atas permukaan laut. Setelah didekati oleh Sumawi, ternyata ada tiga orang nelayan di dalamnya. Tiga orang yang ada di perahu tersebut adalah Ratna, 65, Mamat, 55, dan Agus Warisan, 22, warga Desa Pasar Nangka, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur.
“Setelah saya tanya, mereka mengaku mesin perahunya mati. Akhirnya saya kembali lagi bersama teman-teman nelayan untuk menarik perahu itu ke pinggir. Sedangkan mereka saya tampung di rumah saya,” ujar Sumawi.
Sedangkan Mamat yang ditemui jelang keberangkatannya kembali ke Situbondo, Sabtu (28/1), mengaku mereka berangkat melaut pada Rabu (25/1). Nah, ketika akan kembali pulang setelah menangkap ikan, tiba-tiba saja, mesin perahu mereka mati, karena gelombang laut saat itu menurutnya sangat besar.
“Mesinnya mati, dan kami terbawa arus selama tiga hari tiga malam, di tengah laut dan akhirnya kandas di sini (perairan Taman Sari, Buleleng, Red),” ungkap dia.
Ketiganya mengaku pasarah saat berada dalam situasi tersebut. Mereka tidak dapat berbuat apa, melainkan hanya berserah kepada Tuhan. Bekal makanan mereka sudah habis di hari pertama melaut. Selama terombang-ambing dan bekal makanan habis, mereka tidak makan. Mereka hanya minum air hujan. Bahkan, mereka terpaksa memeras baju yang basah oleh hujan, kemudian menjadikan air perasan baju itu sebagai air minum. Dan beruntung mereka semuanya selamat dari amukan gelombang pasang.
Hingga akhirnya mereka tertolong oleh nelayan Taman Sari, pada Jumat (27/1) sore. Sambil menunggu kiriman mesin dari keluarganya di Jawa, mereka menginap di rumah Sumawi. Hingga kiriman mesin perahunya datang pada Sabtu (28/1) pagi, ketiga nelayan tersebut kembali melaut pulang ke daerahnya pagi itu juga setelah mesin perahunya terpasang. Sejumlah warga dan nelayan Taman Sari bergotong royong mendorong perahu tersebut agar dapat kembali ke tengah laut. * k23
1
Komentar