Pedagang Bunga Direkomendasikan Pindah ke Pasar Cokroaminoto
Jika Terminal Wangaya di Jalan Kartini Difungsikan Lagi
DENPASAR, NusaBali
Difungsikannya kembali Terminal Wangaya di Jalan Kartini Denpasar mengakibatkan 113 pedagang yang berjualan di kawasan tersebut harus angkat kaki.
Mereka dipindahkan untuk mengembalikan fungsi terminal seperti semula yang kini ditempati pedagang bunga. Dengan dikembalikannya fungsi terminal, Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar merekomendasikan Pasar Cokroaminoto (Eks Tiara Grosir) untuk jadi tempat penampungan mereka. Rekomendasi pasar tersebut sesuai dengan kajian yang sudah dilakukan dan permintaan dari Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memberikan fasilitas bagi pedagang.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Selasa (26/10) mengungkapkan khusus untuk pasar yang ada di Terminal Wangaya bukan ranah dari Perumda Pasar. Akan tetapi, karena permintaan dari Dishub untuk mencarikan tempat untuk relokasi pedagang, Perumda Pasar langsung melakukan kajian.
Dari hasil kajian, pihaknya merekomendasikan tempat ynag tepat untuk relokasi berada di Pasar Cokroaminoto. "Kalau Pasar Cokroaminoto itu kan pedagang sore dan malam. Jadi pagi sampai sore bisa ditempati pedagang yang berjualan di Terminal Wangaya sekarang," ungkapnya.
Jika pedagang berkenan untuk direlokasi, Gus Kowi sapaannya mengatakan pedagang bisa menempati lokasi di dalam dan luar pasar. "Kalau mereka ditaruh di luar juga tidak masalah asal itu masih kawasan Perumda Pasar. Jadi mereka tidak akan bersaing dengan pedagang lama di Pasar Cokroaminoto," imbuhnya.
Mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini menambahkan, sebenarnya pasar lainnya ynag bisa direkomendasikan adalah Pasar Gunung Agung di lantai 2. Akan tetapi, kalau di Pasar Gunung Agung mereka akan bersaing dengan pedagang lainnya. Sehingga, yang memungkinkan mereka bisa berjualan dengan nyaman ada di Pasar Cokroaminoto.
Sementara untuk pedagang di kawasan Terminal Kereneng, dia menyarankan jika ingin berjualan ada slot kosong di lantai dua Pasar Kereneng. Jika memang ingin berjualan di lokasi tersebut dia memberikan saran agar bisa menghubungi kelompok pedagang yang sudah lama berjualan terkait sistem yang diterapkan baik biaya operasional maupun sewa tempat.
"Jika setelah konsultasi dengan kelompok pedagang dirasa cocok, biar nanti ketua kelompok pedagang yang mendaftarkan ke kami di Perumda Pasar. Intinya ada komunikasi saja lah sekarang. Kami juga fleksibel, kami ada sosialnya juga untuk masyarakat. Awal mungkin bisa ujicoba dulu, ada keringanan-keringanan juga yang kami bisa berikan," tandasnya. *mis
1
Komentar