Tips Sukses UMKM, Manfaatkan Influencer dan Fenomena Viral

Selain kualitas produk serta pelayanan, aspek influencer dan tren di media sosial harus diperhatikan. “Influencer yang dimaksud, tentunya orang yang memiliki karakter yang sama dengan produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Sehingga dapat meyakinkan calon pelanggan,” ujar Andromeda, Co Founder dari brand pakaian Hammerstout, Rabu (27/10/2021).

Pada webinar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di kanal YouTube Mitrasdudi Kemdikbud, Andromeda menyarankan agar memilih influencer  yang  sesuai dengan karakter UMKM yang sedang dijalankan. “Contohnya kalau jualan perlengkapan motor, usahakan bikin konten dengan influencer di bidang motor juga. Karena masing-masing influencer yang ada memiliki audience (massa) tersendiri. Jadi hal itu juga untuk membantu menggiring karakter suatu merk atau brand UMKM, agar mempunyai pasarnya sendiri,” papar Andromeda.

Kepekaan terhadap sesuatu yang viral juga dinilai penting bagi UMKM di era digital seperti saat ini. “Misalnya netizen lagi ramai menggunakan TikTok, ya mau tidak mau suatu UMKM tersebut juga harus menyesuaikan diri dengan membuat promosi atau konten yang berkaitan dengan sesuatu yang viral tersebut,” kata Andromeda.

Apabila pelaku UMKM telah menerapkan kolaborasi dengan infuencer serta peka melihat suatu fenomena viral, maka UMKM tersebut lebih mudah diterima masyarakat, terutama pada media sosial. “Sekarang di masa teknologi, masyarakat cenderung memiliki ponselnya masing-masing serta media sosialnya masing-masing. Di era digital seperti ini, pelaku UMKM harus memanfaatkan secara maksimal perkembangan teknologi yang ada,” ungkap Andromeda.

Sementara itu Novaldy Prawherswara, seorang social media specialist di Brand Inc, yang turut menjadi narasumber pada webinar tersebut, mengungkapkan, selain aspek influencer dan keviralan yang penting untuk perkembangan UMKM, ada aspek penting lainnya yakni suatu produk atau jasa dari sebuah UMKM, harus bersifat solutif dan bermanfaat bagi masyarakat. “Pastikan usaha yang dijalankan memiliki solusi dari sebuah permasalahan. Misalnya harga sepatu dengan kualitas bagus di toko lain Rp 1 juta, nah di sini kawan-kawan harus hadir memberikan solusi terkait hal tersebut, seperti menyediakan sepatu dengan kualitas yang hampir sama dengan harga yang lebih murah,” terang Noval.

Selain itu Noval pun berharap agar maraknya keberadaan UMKM tidak hanya  bertahan di masa pandemi Covid-19 saja, melainkan terus berjalan sehingga di masa depan dapat menjadi suatu brand besar, yang dapat mengharumkan nama negara, serta menyerap lebih banyak tenaga kerja. “Era digital ini sangat baik dalam menjalankan UMKM, ayo khususnya para generasi muda, segera terjun di dunia UMKM, dan berpartisipasi menggerakkan roda perekonomian negara,” ajaknya. *rma