Empat Desa Penyelenggara Pilkel Terpetakan Berpotensi Rawan
Bupati Ingatkan Jaga Kondusifitas Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan orang panitia desa dan calon perbekel di empat desa yang akan melangsungkan pemilihan perbekel (pilkel) hadiri rapat bersama Bupati Buleleng, Kamis (28/10).
Wakil dari empat desa itu diminta untuk tetap menjaga kondusifitas Buleleng, pasca masuk dalam peta potensi rawan polemik pilkel. Pertemuan dilangsungkan tertutup di Kantor Camat Seririt, Kamis (28/10) siang. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana didampingi Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto serta Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Nyoman Agus Jaya Sumpena. Keempat panitia dan calon perbekel yang dipanggil yakni dari Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Desa Cempaga dan Kayuputih di Kecamatan Banjar, serta Desa Selat di Kecamatan Sukasada.
Usai rapat, Bupati Agus Suradnyana menekankan kondisi jelang pilkel yang akan dilaksanakan pada Minggu (31/10) mendatang masih landai. Dia mengumpulkan panitia dan calon perbekel di empat desa tersebut untuk antisipasi dini potensi-potensi yang dapat mengganggu kamtibmas.
“Sejauh ini masih landai, sebenarnya tidak terlalu signifikan. Sebelumnya kita petakan karena kemarin ada yang saling lapor polisi. Kita antisipasi itu, ingatkan kepada mereka sedikit-sedikit, mudah-mudahan terus kondusif,” jelas bupati dua periode ini.
Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini pun menekankan kepada seluruh desa di Buleleng yang melangsungkan pilkel tahun ini diingatkan kembali untuk tetap menjaga kondusifitas yang telah terbangun. “Buleleng sudah aman, sudah baik, kita jaga semuanya. Saya hanya ingatkan itu, bikin Buleleng tenang dan damai, jangan sampai dibikin rusak,” tegas bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, ini.
Selain menitip pesan kepada panitia dan calon perbekel, Bupati Agus Suradnyana mengaku sudah melakukan pendekatan dan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat, termasuk TNI/Polri, Linmas, dan pecalang yang akan dilibatkan dalam pengamanan pilkel serentak nanti.
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto menambahkan, dari pemetaan bersama Pemkab Buleleng sejauh ini pihaknya belum berencana menambah personel khusus di empat desa yang berpotensi rawan. Satu peleton pasukan Brimob Polda Bali yang akan di-BKO ke Buleleng akan dibagi merata di 3 wilayah. Buleleng barat, tengah, dan timur masing-masing 10 orang. Sedangkan untuk desa berpotensi rawan akan di-standby-kan dua orang personel kepolisian.
Sejauh ini dia belum menerima laporan pelanggaran dalam tahapan pilkel. “Belum ada laporan, baru per WA saja. Setelah dicek misalnya ada pembagian sembako oleh calon perbekel itu memang sudah jadwalnya, jadi tidak ada menyalahi aturan,” jelas AKBP Andrian.
Jika dalam penyelenggaraan nanti ditemukan pelanggaran Kapolres mengarahkan masyarakat untuk melaporkan untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Sementara itu dari pemetaan empat desa berpotensi rawan, seluruhnya memiliki dinamika politik yang tinggi. Pilkel di empat desa itu seluruhnya diikuti oleh incumbent yang akan melawan pendatang baru. Seperti di Desa Pengastulan, incumbent Ketut Yasa akan bertarung melawan empat orang calon perbekel. Begitu juga dengan Desa Cempaga, Desa Selat, calon incumbent akan memperebutkan kursi perbekel bersaing dengan masing-masing 2 orang calon baru. Hal menarik di Pilkel Desa Kayuputih, calon incumbent I Made Sudiarta ditantang dua calon srikandi yakni Kadek Dina Nuriani dan Nyoman Ardini. *k23
1
Komentar