nusabali

Bupati Sanjaya Sidak Pengaspalan Jalan di Pejaten

  • www.nusabali.com-bupati-sanjaya-sidak-pengaspalan-jalan-di-pejaten

TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya kembali melakukan sidak (inspeksi mendadak) pada proyek pembangunan jalan dan mengecek kualitas jalan di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (28/10).

Sidak ini bagian dari dari upaya memenuhi janji politik bidang infrastruktur yang merupakan skala prioritas pembangunan, ekonomi dan pertanian.

Proyek pengaspalan di Desa Pejaten, mengambil panjang jalan sejauh 7,302 meter dengan ketebalan jalan setinggi 15 cm dan proses pemadatan sesuai ketentuan teknis mencapai 4 mulai dikerjakan Kamis (28/10). Selanjutnya akan diikuti dengan pengerasan dengan beton di bahu jalan. Sementara proyek ini dikerjaan di lebar jalan yang luasnya bervariasi, mulai dari 2,5 meter hingga yang terlebar 3,5 meter.

Bupati Sanjaya mengatakan proyek jalan ini diharapkan mampu mendongkrak stigma masyarakat yang sejak dahulu merasa banyak jalan di Tabanan yang rusak, sehingga impian dan apa yang menjadi harapan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur Tabanan yang lebih baik, diupayakan untuk segera terwujud.

“Komitmen kami di Pemkab Tabanan dalam mewujudkan Tabanan yang AUM (Aman, Unggul dan Madani) akhirnya kita buktikan, bukan hanya di Pejaten tapi di seluruh Tabanan akan kita lakukan,” ujar Bupati Sanjaya.

Menurutnya pengerjaan jalan ini terus diupayakan meskipun di masa pandemi. Karena selain pertanian infrastruktur yang menjadi program prioritas pemerintah harus terlaksana. “Di Masa Pandemi ini, astungkara, kami pemerintahan Jaya - Wira bisa melaksanakan tanggung jawab, khususnya melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur. Ini penting karena bisa mendongkrak sektor ekonomi. Usaha-usaha masyarakat, kalau infrastrukturnya bagus, maka ekonominya pasti mengikuti," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Samjaya berpesan agar masyarakat bisa saling memelihara jalan ini agar bisa kuat dan tahan lama dengan memberlakukan budaya tedung (gotong royong) terutama membersihkan got. ‘’Lestarikanlah budaya tedun, bila perlu pemerintah desa untuk membuat perarem atau perdes agar masyarakat bisa melaksanakan tedun setiap sebulan sekali agar aspal jalan tidak cepat rusak," pesannya. *des

Komentar