Pasar Gianyar Segera Beroperasi, Pedagang Digratiskan 6 Bulan
GIANYAR, NusaBali
Revitalisasi Pasar Umum Gianyar yang menelan anggaran sebesar Rp 224,961 miliar, sudah hampir rampung dan diperkirakan bisa beroperasi November 2021 depan.
Ada kebijakan khusus bagi ribuan pedagang di Pasar Umum Gianyar. Nantinya, sewa lapak akan digratiskan selama 6 bulan pertama. Setelah beroperasi nanti, pengelolaan Pasar Umum Gianyar akan dihandle langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar. Sesuai rencana awal, selama 6 bulan pertama sewa lapak akan digratiskan. Setelah lewat 6 bulan, harga sewa diberlakukan dengan nominal menyesuaikan dengan nilai kewajaran tempat.
Kadis Perindag Kabupaten Gianyar, Luh Gede Eka Suary, mengaku belum bisa menyebutkan apakah nilai sewa lapak Pasar Umum Gianyar nanti akan naik dibanding harga sewa sebelum renovasi. Pasalnya, dalam menetapkan nilai sewa tersebut nantinya akan dilakukan tim appraisal (penilai independen).
Mnurut Eka Suary, barometer nilai akan ditentukan sesuai nilai pasar berdasarkan nilai kewajaran tempat, bukan nilai pembangunan pasar. "Nilai sewanya akan mengacu pada appraisal. Tapi, terkait nilai kewajaran sewa, tentunya Bapak Bupati juga akan mempertimbangkan nilai yang tidak memberatkan masyarakat," tandas Eka Suary saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Selasa (26/10) lalu.
Yang jelas, menurut Eka Suary, pedagang awal yang akan diterima saat Pasar Umum Gianyar beroperasi nanti adalah mereka yang sebelumnya jualan di sana sebelum pasar direvitalisasi. Jumlah pedagang tersebut mencapai 1.885 orang.
Eka Suary menyebutkan, Pemkab Gianyar memegang penuh kesepakatan awal yang dibuat tahun 2019 lalu, saat perencanaan revitalisasi Pasar Umum Gianyar. Sesuai kesepakatan tersebut, selama 6 bulan pertama menempati pasar baru nanti, para pedagang akan dibebaskan dari biaya sewa dan retribusi.
"Ketika pedagang pindah, mereka akan diberikan masa jeda selama 6 bulan bebas biaya sewa dan retribusi. Untuk retribusi masih tetap mengacu Perda Nomor 5 Tahun 2012," jelas Eka Suary.
Besaran harga sewa lapak Pasar Umum Gianyar memang menjadi perhatian masyarakat, terutama pedagang lama. Sebab, dengan kondisi Pasar Umum Gianyar pasca revitalisasi yang sangat modern, pedagang khawatir nilai sewa tempat akan mengalami kenaikan signifikan, yang ujung-ujungnya dapat berpengaruh terhadap nilai jual barang.
Pembangunan Pasar Umum Gianyar sendiri telah dilaksanakan sejak 14 Agustus 2020 lalu, dengan target rampung pada 6 November 2021 depan. Proyek pasar senilai Rp 224,961 miliar ini dikerjakan oleh kontrator pelaksana PT Tunas Jaya Sanur. Saat ini, pembangunan Pasar Umum Gianyar sudah tahap finishing.
Pasar Umum Gianyar dibangun di atas lahan seluas 1,297 hektare, berlokasi di sebelah tenggara Kantor Bupati Gianyar. Bangunan pasar yang megah ini dibangun tujuh lantai. Dari jumlah itu, dua lantai di antaranya merupakan basement (bawah tanah).
Basement I akan dimanfaatkan untuk parkir di siang hari dan pasar senggol pada malam hari. Sedangkan basement II akan dimanfaatkan khusus untuk parkir. Sebaliknya, Lantai I, Lantai II, Lantai III, dan Lantai IV akan dimanfaakan untuk jualan aneka ragam barang dagangan.
Untuk naik ke setiap lantai, dari basement I, bassment II, lantai I, hingga lantai IV, menggunakan fasilitas eskalator dan lift. Meski demikian, tetap ada tangga manual yang diperuntukkan sebagai jalur evakuasi ketika terjadi sesuati. Selain itu, pembayaran parkir nantinya menggunakan sistem elektronik, layaknya masuk ke mall.
Pasar Umum Gianyar nantinya akan dijadikan tempat jualan untuk 943 pedagang los, 629 pedagang pelataran, 65 pedagang rumah toko (Ruko), 94 pedagang kios, dan 133 pedagang bermobil. Selain itu, juga ada 240 pedagang senggol di malam hari.
Selama ini, ribuan pedagang Pasar Umum Gianyar sebelum revitalisasi diarahkan berualan ke tempat relokasi di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Mereka direlokasi sejak 24 Mei 2020 lalu. *nvi
Komentar