Ujian Sebelum Jadi Tuan Rumah KTT G-20
Tiga Turnamen Bulutangkis Tingkat Dunia Digelar di Bali Bulan Depan
Para pemain terbaik dunia akan tampil pada Indonesia Master 2021 Super 750, Indonesian Open 2021 Super 1.000, Badminton World Federation Tour Final 2021.
DENPASAR, NusaBali
Tiga turnamen bulutangkis internasional bertajuk ‘Indonesian Badminton Festival (IBF)’ akan digelar di Bali, 16 November-5 Desember 2021 depan. Event internasional yang akan melibatkan para pebulutangkis terbaik dunia, termasuk pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Victor Axelsen hingga Anthony Ginting dan Jonatan Christie, ini sekaligus ujian bagi Bali sebelum jadi tuan rumah KTT G-20 tahun 2022.
Tiga turnamen yang dikemas dalam IBF 2021 di Bali nanti, masing-masing Indonesia Master 2021 Super 750 (digelar 16-21 November 2021), Indonesian Open 2021 Super 1.000 (digelar 23-28 November 2021), dan Badminton World Federation (BWF) Tour Final 2021 (digelar 1-5 Desember 2021). Seluruh pertandingan akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Westin Resort, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Khusus BWF World Tour Finals 2021, yang merupakan puncak dari serentetan turnamen bulutangkis internasional selama setahun, nantinya akan menampilkan hanya 8 pemain terbaik dunia di setiap nomor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran). Untuk tunggal putra, misalnya, ada dua pemain Indonesia yang berlaga, yakni Anthony Ginting (peringkat 5 dunia) dan Jonathan Christie (peringkat 7 dunia). Mereka akan bersaing dengan pemain top lainnya seperti Kento Momota (Jepang), Victor Axelsen (Denmark), dan Anders Antonson (Denmark).
Sedangkan di ganda putra, Indonesia akan menerjunkan tiga pasangan terbaiknya, masing-masing Marcus Fernaldi Gedion/Kevin Sanjaya (peringkat 1 dunia), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat 2 dunia), dan Fajar Alfian/Rian Ardianto (peringkat 7 dunia). Untuk ganda putri, Indonesia menampilkan pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Ini untuk kali pertama Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah event bulutangkis akbar tingkat dunia, setelah menunggu selama 25 tahu. Event terakhir sebelumnya terjadi pada 1996 ketika turnamen puncak yang masih bernama World Badminton Grand Prix Finals digelar di GOR Yuwana Mandala Tembau, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Kala itu, pasangan kebanggan Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Rexy Mainaki/Ricky Ahmad Subagja, tampil sebagai juara ganda putra.
Rencana turnamen IBF 2021 yang terdiri dari Indonesia Master, Indonesia Open, dan BWF World Final ini disampaikan dalam jumpa pers di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat (29/10) siang. Dalam jumpa pers tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kapolda Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Siman-juntak. Ketua Umum PB PBSI, Agung Firman Sampurna, juga hadir langsung.
Gubernur Koster mengatakan Pemprov Bali mendukung penuh pelaksanaan IBF 2021 di Nusa Dua, yang rencananya akan digelar tanpa penonton ini. Apalagi, tiga turnamen akbar bulutangkis akhir tahun ini akan melibatkan 256 pemain dari 26 negara. Selain itu, ada tambahan 12 negara lainnya asal para wasit dan pelatih bulutangkis, di luar pemain.
Pemain yang akan tampil tentunya dari negara-negara yang selama ini dikenal kuat dalam cabang olahraga bulkutangkis, seperti China, Indonesia, Denmark, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, India, Taiwan, Hong Kong, Spanyol, Inggris, Jerman, hingga Amerika Serikat.
Menurut Gubernur Koster, turnamen bulutangkis ini sekaligus akan menjadi ujian bagi Bali sebelum menjadi tuan rumah perhelatan akbar KTT G-20, November 2022 mendatang. “Kami mendukung penuh dan menyiapkan seluruh protokol kesehatan cegah penularan Covid-19. Ini akan menjadi momentum pemulihan pariwisata Bali. Event ini juga sekaligus akan menjadi ujian bagi Bali sebelum pelaksanaan KTT G-20," ujar Gubernur Koster.
Tiga turnamen bulutangkis yang dikemas menjadi IBF 2021 ini, kata Gubernur Koster, seluruh pertandingannya akan dilaksanakan di The Westin Resort, Nusa Dua. “Kenapa di Nusa Dua? Ya, karena di Nusa Dua saja yang siap dengan tempat yang memenuhi syarat dan memadai," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster menyebutkan, seluruh 256 pemain plus pelatif, wasit, dan juri yang terlibat dalam turanamen IBF 2021 nanti akan menginap di kawasan wisata internasional Nusa Dua. “Semua dengan pengaturan Prokes yang ketat, mulai dari kedatangan, karantina, hingga syarat lainnya. Kalau 256 pemain ditambah pelatih dan wasit, lumayan juga kamar hotel yang laku," tandas Koster.
Terkait dengan antisipasi penularan Covid-19 dari turnamen IBF 2021 ini, menurut Koster, Bali cukup kondusif sebagai tempat pelaksanaan event tingkat dunia tersebut. Sebab, perkembangan kasus Covid-19 sekarang sudah melandai dan mulai stabil pada pencapaian angka yang baik.
"Kasus baru harian Covid-19 terus menurun dan stabil di angka dua digit rata-rata 24 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh tiap hari mencapai 50 orang. Tingkat kesembuhan di Bali secara kumulatif seudah lebih dari 96 persen,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Ketika ditanya dampak secara ekonomi terhadap perekonomian masyarakat Bali, terutama pengusaha lokal dan UMKM dengan digelarnya turnamen IBF 2021 ini, Koster mengatakan pihaknya telah menyiapkan agenda kegiatan di sela-sela pertandingan. "Saya bersama PBSI akan siapkan semacam event di sela-sela kegiatan, berupa pameran yang bisa dikunjungi para pemain. Ada juga penyerahan kain Tenun Endek Bali untuk pemain, supaya produk UMKM kita di Bali laku," terang Koster.
Sedangkan Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra, menegaskan pihaknya bersama stakeholder sudah siap mengamankan perhelatan akbar turnamen IBF 2021 di Nusa Dua. Termasuk juga menjaga Prokes ketat dalam pencegahan Covid-19. “Intinya kami sudah siap. Nanti kita juga akan libatkan pecalang desa adat setempat untuk pengamanan lokasi kegiatan," tegas Kapolda Jayan Danu.
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, mengatakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah ajang Indonesia Masters 2021 Super 750, Indonesia Open 2021 Super 1.000, dan BWF World Tour Finals 2021. Tiga turnamen besar ini dirangkum dalam tajuk IBF 2021.
Menurut Agung, hal ini menjadi terobosan baru bagi PBSI, mengingat sudah cukup lama Indonesia tidak menggelar rangkaian turnamen kelas dunia. "Kami sangat bangga mengumumkan hal ini, kita jadi penyelenggara tiga event besar, pesta terbesar dalam sejarah bulutangkis di Indonesia," kata pembina olahraga yang juga Ketua BPK RI 2017-2022 ini.
Agung menyebutkan, Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah World Badminton Grand Prix Finals 1996 silam. Ketika itu, kebetulan event akbar tersebut juga digelar di Bali---GOR Yuwana Mandala Tembau.
Versi Agung, terselenggaranya turnamen akbar IBF 2021 di Bali ini bukan semata semata hasil kerja keras PBSI. Ini juga tidak terlepas dari perjuangan Gubernur Bali Wayan Koster, yang sudah bekerja keras menekan penyebaran Covid-19. “Saat ini, Bali cukup kondusif menjadi tuan rumah kejuaraan dunia. Apalagi, vaksinasi di Bali sudah 100 persen, dengan kasus positif Covid-19 yang melandai,” tandas Agung.
Versi Agung, dipilihnya Bali sebagai tuan rumah tiga turnamen akbar bulutangkus juga bertujuan untuk memulihkan pariwisata. Lagipula, Bali adalah etalasenya Indonesia. "Bali dipilih PBSI karena representasi dari Indonesia. Selain itu, gelaran bulutangkis ini juga untuk memulihkan kembali industri pariwisata di Pulau Dewata," terang Agung. *nat,nar
Tiga turnamen yang dikemas dalam IBF 2021 di Bali nanti, masing-masing Indonesia Master 2021 Super 750 (digelar 16-21 November 2021), Indonesian Open 2021 Super 1.000 (digelar 23-28 November 2021), dan Badminton World Federation (BWF) Tour Final 2021 (digelar 1-5 Desember 2021). Seluruh pertandingan akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Westin Resort, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Khusus BWF World Tour Finals 2021, yang merupakan puncak dari serentetan turnamen bulutangkis internasional selama setahun, nantinya akan menampilkan hanya 8 pemain terbaik dunia di setiap nomor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran). Untuk tunggal putra, misalnya, ada dua pemain Indonesia yang berlaga, yakni Anthony Ginting (peringkat 5 dunia) dan Jonathan Christie (peringkat 7 dunia). Mereka akan bersaing dengan pemain top lainnya seperti Kento Momota (Jepang), Victor Axelsen (Denmark), dan Anders Antonson (Denmark).
Sedangkan di ganda putra, Indonesia akan menerjunkan tiga pasangan terbaiknya, masing-masing Marcus Fernaldi Gedion/Kevin Sanjaya (peringkat 1 dunia), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat 2 dunia), dan Fajar Alfian/Rian Ardianto (peringkat 7 dunia). Untuk ganda putri, Indonesia menampilkan pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Ini untuk kali pertama Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah event bulutangkis akbar tingkat dunia, setelah menunggu selama 25 tahu. Event terakhir sebelumnya terjadi pada 1996 ketika turnamen puncak yang masih bernama World Badminton Grand Prix Finals digelar di GOR Yuwana Mandala Tembau, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Kala itu, pasangan kebanggan Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Rexy Mainaki/Ricky Ahmad Subagja, tampil sebagai juara ganda putra.
Rencana turnamen IBF 2021 yang terdiri dari Indonesia Master, Indonesia Open, dan BWF World Final ini disampaikan dalam jumpa pers di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat (29/10) siang. Dalam jumpa pers tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kapolda Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Siman-juntak. Ketua Umum PB PBSI, Agung Firman Sampurna, juga hadir langsung.
Gubernur Koster mengatakan Pemprov Bali mendukung penuh pelaksanaan IBF 2021 di Nusa Dua, yang rencananya akan digelar tanpa penonton ini. Apalagi, tiga turnamen akbar bulutangkis akhir tahun ini akan melibatkan 256 pemain dari 26 negara. Selain itu, ada tambahan 12 negara lainnya asal para wasit dan pelatih bulutangkis, di luar pemain.
Pemain yang akan tampil tentunya dari negara-negara yang selama ini dikenal kuat dalam cabang olahraga bulkutangkis, seperti China, Indonesia, Denmark, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, India, Taiwan, Hong Kong, Spanyol, Inggris, Jerman, hingga Amerika Serikat.
Menurut Gubernur Koster, turnamen bulutangkis ini sekaligus akan menjadi ujian bagi Bali sebelum menjadi tuan rumah perhelatan akbar KTT G-20, November 2022 mendatang. “Kami mendukung penuh dan menyiapkan seluruh protokol kesehatan cegah penularan Covid-19. Ini akan menjadi momentum pemulihan pariwisata Bali. Event ini juga sekaligus akan menjadi ujian bagi Bali sebelum pelaksanaan KTT G-20," ujar Gubernur Koster.
Tiga turnamen bulutangkis yang dikemas menjadi IBF 2021 ini, kata Gubernur Koster, seluruh pertandingannya akan dilaksanakan di The Westin Resort, Nusa Dua. “Kenapa di Nusa Dua? Ya, karena di Nusa Dua saja yang siap dengan tempat yang memenuhi syarat dan memadai," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster menyebutkan, seluruh 256 pemain plus pelatif, wasit, dan juri yang terlibat dalam turanamen IBF 2021 nanti akan menginap di kawasan wisata internasional Nusa Dua. “Semua dengan pengaturan Prokes yang ketat, mulai dari kedatangan, karantina, hingga syarat lainnya. Kalau 256 pemain ditambah pelatih dan wasit, lumayan juga kamar hotel yang laku," tandas Koster.
Terkait dengan antisipasi penularan Covid-19 dari turnamen IBF 2021 ini, menurut Koster, Bali cukup kondusif sebagai tempat pelaksanaan event tingkat dunia tersebut. Sebab, perkembangan kasus Covid-19 sekarang sudah melandai dan mulai stabil pada pencapaian angka yang baik.
"Kasus baru harian Covid-19 terus menurun dan stabil di angka dua digit rata-rata 24 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh tiap hari mencapai 50 orang. Tingkat kesembuhan di Bali secara kumulatif seudah lebih dari 96 persen,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Ketika ditanya dampak secara ekonomi terhadap perekonomian masyarakat Bali, terutama pengusaha lokal dan UMKM dengan digelarnya turnamen IBF 2021 ini, Koster mengatakan pihaknya telah menyiapkan agenda kegiatan di sela-sela pertandingan. "Saya bersama PBSI akan siapkan semacam event di sela-sela kegiatan, berupa pameran yang bisa dikunjungi para pemain. Ada juga penyerahan kain Tenun Endek Bali untuk pemain, supaya produk UMKM kita di Bali laku," terang Koster.
Sedangkan Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra, menegaskan pihaknya bersama stakeholder sudah siap mengamankan perhelatan akbar turnamen IBF 2021 di Nusa Dua. Termasuk juga menjaga Prokes ketat dalam pencegahan Covid-19. “Intinya kami sudah siap. Nanti kita juga akan libatkan pecalang desa adat setempat untuk pengamanan lokasi kegiatan," tegas Kapolda Jayan Danu.
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, mengatakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah ajang Indonesia Masters 2021 Super 750, Indonesia Open 2021 Super 1.000, dan BWF World Tour Finals 2021. Tiga turnamen besar ini dirangkum dalam tajuk IBF 2021.
Menurut Agung, hal ini menjadi terobosan baru bagi PBSI, mengingat sudah cukup lama Indonesia tidak menggelar rangkaian turnamen kelas dunia. "Kami sangat bangga mengumumkan hal ini, kita jadi penyelenggara tiga event besar, pesta terbesar dalam sejarah bulutangkis di Indonesia," kata pembina olahraga yang juga Ketua BPK RI 2017-2022 ini.
Agung menyebutkan, Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah World Badminton Grand Prix Finals 1996 silam. Ketika itu, kebetulan event akbar tersebut juga digelar di Bali---GOR Yuwana Mandala Tembau.
Versi Agung, terselenggaranya turnamen akbar IBF 2021 di Bali ini bukan semata semata hasil kerja keras PBSI. Ini juga tidak terlepas dari perjuangan Gubernur Bali Wayan Koster, yang sudah bekerja keras menekan penyebaran Covid-19. “Saat ini, Bali cukup kondusif menjadi tuan rumah kejuaraan dunia. Apalagi, vaksinasi di Bali sudah 100 persen, dengan kasus positif Covid-19 yang melandai,” tandas Agung.
Versi Agung, dipilihnya Bali sebagai tuan rumah tiga turnamen akbar bulutangkus juga bertujuan untuk memulihkan pariwisata. Lagipula, Bali adalah etalasenya Indonesia. "Bali dipilih PBSI karena representasi dari Indonesia. Selain itu, gelaran bulutangkis ini juga untuk memulihkan kembali industri pariwisata di Pulau Dewata," terang Agung. *nat,nar
Komentar