Menhub Minta TNI/Polri Kawal Karantina Wisman
Cok Ace Ajak IDI Bantu Pemerintah Pulihkan Pandemi Covid-19
MANGUPURA, NusaBali
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19, TNI dan Polri mengawal karantina wisatawan mancanegara (wisman). Hal itu dilakukan agar tak ada wisman yang kabur saat jalani karantina.
"Proses karantina ini kami minta bantuan dari Satgas, dari Danrem, dan Kapolres untuk mengawal. Kita tidak ingin mereka yang datang dalam masa karantina keluar dari rombongan," kata Budi Karya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/10). Menurut Budi Karya, pengawasan karantina bagi turis asing di Bali sebagai salah satu sesi yang krusial. Sebab, ada kemungkinan turis asing keluar dari rombongan dan tak mengikuti karantina.
"Karantina juga prosedurnya sudah kita tetapkan. Kita juga mohon TNI-Polri untuk mengawal sehingga apa yang sudah digariskan dalam surat edaran, baik itu Inmendagri, terkait gugus tugas, maupun Kementerian Perhubungan, itu diikuti dengan baik," harap Budi Karya.
Sementara itu, Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali telah menyiapkan 55 hotel untuk karantina pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari 55 hotel itu, 23 hotel di kawasan pariwisata The Nusa Dua, 9 hotel di Sanur, 13 hotel di Ubud, dan 10 hotel di Kuta dengan kapasitas total 11.394 kamar.
Budi Karya sempat meninjau salah satu hotel karantina Mulia Resort di kawasan pariwisata The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Saat meninjau, Budi Karya didampingi Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin. Dalam kunjungan itu, Budi Karya menyaksikan simulasi penerimaan wisman saat mulai karantina hingga masuk ke kamar yang sudah disediakan. Dirinya juga sempat melihat kamar hotel dan prosedur pelayanan terhadap wisman yang menjalani karantina.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mewanti-wanti agar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dan melakukan karantina diawasi. Kapolri tak ingin ada wisatawan kabur dari karantina seperti di Jakarta.
Sementara dalam peninjauan di Bandara Ngurah Rai, Sabtu kemarin Menhub cek simulasi alur kedatangan wisatawan mancanegara di terminal kedatangan internasional. Dalam peninjauan itu, Budi Karya Semadi didampingi Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Direktur Operasi Wendo Asrul Rose dan General Manager AP I Herry AY Sikado. Saat itu, Menhub menyaksikan simulasi alur kedatangan menggunakan sistem digitalisasi dokumen.
“Saya sengaja datang untuk menyaksikan tata cara turis mancanegara masuk ke Bali, untuk dapat dipersiapkan dengan baik, saya telah mengamati simulasi ini, tentu harus dikontrol secara baik agar alat bekerja secara konsisten,” kata Budi Karya Sumadi. Selain itu Menhub Budi Karya mengapresiasi secara keseluruhan upaya serius dari Angkasa Pura I dan stakeholder terkait untuk mempersiapkan pembukaan gerbang pariwisata internasional.
Menurutnya, kesiapan yang ada di Bandara Ngurah Rai saat ini terlihat begitu kompak dengan sejumlah stakholder. Dia juga yakin, dengan kekompakan itu, AP I selaku pengelola bandara bisa melayani turis mancanegara dengan baik. “Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi berkaitan negara-negara origin, artinya turis itu harus mendaftarkan diri sejak dari negara yang bersangkutan, selanjutnya kami akan konfirmasi dengan Kemenlu agar berkoordinasi ke pihak kedutaan yang termasuk 19 negara atau akan bertambah nantinya,” jelasnya.
Sementara, General Manager AP I, Herry AY Sikado mengaku akan terus melakukan penyempurnaan pelayanan di terminal internasional Bandara Ngurah Rai, dengan bersinergi bersama stakeholder terkait, apabila ada yang dianggap kurang, segera sempurnakan. “Kami sudah benar-benar siap, baik dari segi fasilitas hingga personil yang bertugas melayani penumpang, dengan mengutamakan protokol kesehatan dalam upaya turut membantu pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19,” beber Harry.
Sedangkan di tempat terpisah Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus membantu dan bersinergi dengan Pemprov Bali menjaga kesehatan masyarakat, terlebih dalam proses memulihkan Pandemi Covid-19 di Bali. Hal ini disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri Pelantikan Personalia Pengurus IDI Wilayah Bali periode 2021-2024, di Ruang AA Djelantik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Lantai 4, Denpasar, Sabtu kemarin.
Wagub Cok Ace juga memberikan apresiasi atas pengabdian para dokter di garda terdepan pelayanan kesehatan saat pandemi Covid-19, yang sedang merebak di seluruh dunia. "Seperti diketahui bersama bahwa tantangan kesehatan ke depan semakin berat. Maka IDI diharapkan semakin merapatkan barisannya, selalu bersinergi dengan pemerintah, agar tujuan mulia di bidang kemanusiaan terus dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat," ujar Cok Ace.
Cok Ace mengatakan IDI merupakan organisasi profesi dokter yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan, yang memiliki kiprah luar biasa dalam aspek pembangunan bangsa, terutama dalam pembangunan bidang kesehatan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Bali, yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. "Sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, yang bertujuan agar krama Bali hidup sejahtera dan bahagia," tegas tokoh Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Karena itu, menurut Cok Ace perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, mengharuskan organisasi IDI mampu bersaing dengan industri kesehatan global. "Karena untuk dapat hidup sejahtera dan bahagia maka kunci utamanya adalah masyarakat juga harus sehat," ujar mantan Bupati Gianyar ini.
Ditegaskan Cok Ace, berbagai upaya di bidang kesehatan harus terus ditingkatkan, mulai dari peningkatan akses dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan, pembiayaan jaminan kesehatan masyarakat miskin, pengembangan industri kesehatan tradisional, dan pemenuhan SDM kesehatan ke puskesmas dan rumah sakit yang ada di seluruh Bali. "Terlebih Bali merupakan tujuan wisata internasional, maka peran IDI untuk mengembangkan kompetensi SDM-nya, agar tidak kalah dengan SDM dari negara luar. Kita berharap Bali nantinya dapat menjadi tujuan wisata medis atau medical tourism, dengan memanfaatkan dokter-dokter lokal Bali yang memiliki kompetensi standar internasional," ujar Ketua BPD PHRI Bali ini. Cok Ace mengatakan para dokter adalah pahlawan bagi masyarakat. "Karena dengan kerja keras mereka mengorbankan waktu, tenaga dengan segenap kemampuannya dan juga ada yang sampai berkorban jiwa dalam tugasnya menangani pasien covid-19," ungkap Wagub Cok Ace. 7 dar, nat
1
Komentar