Kemenparekraf Dampingi Penanganan Sampah Plastik di Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, memberikan pendampingan dalam pengelolaan sampah plastik di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (31/10) siang.
Diharapkan dengan pendampingan ini berdampak pada meningkatnya kualitas destinasti wisata. Koordinator Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf, Muhammad Tidar, mengatakan pengelolaan sampah plastik pada intinya mengajarkan cara memilah sampah plastik kepada semua pihak yang berkecimpung, khususnya di Pantai Kuta. Dengan pemilahan itu, diharapkan nantinya dapat membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, sehingga memperkuat rasa memiliki terhadap tata kelola sampah di Pantai Kuta.
“Program ini merupakan program pendampingan, jadi ini dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan Seminyak Clean dan Eco Beach. Dengan kebersihan yang semakin terjaga, tentu citra destinasi semakin bagus dan membuat kunjungan naik, sehingga roda perekonomian di Pantai Kuta juga naik,” kata Muhammad Tidar.
Menurut Muhammad Tidar, Pantai Kuta merupakan salah satu objek wisata yang memiliki lokasi strategis dan merupakan land mark pariwisata Bali. Hal itu tentu perlu dijaga dengan baik secara berkelanjutan. Untuk ituj penguatan fondasi terhadap pengelolaan sampah plastik diperlukan demi tumbuhnya kesadaran kolektif. Ke depan pihaknya tentu akan terus mencoba membantu dalam upaya menjaga kebersihan, seperti pengadaan alat sampah, incinerator, dan sebagainya. “Dengan adanya kesadaraan dan kepedulian terhadapPantai Kuta, tentu bisa mengatasi persoalan sampah plastik itu,” kata Tidar.
Dijelaskan, kegaian pendampingan dam sosialisasi ini juga atas koordinasi dengan Kementerian LHK, di mana upaya menjaga kebersihan land mark Pantai Kuta dinilai sangat diperlukan. Karena itu, upaya menjaga kebersihan menjadi hal yang penting. “Selain pelatihan dan pendampingan, kami juga berikan alat kebersihan, tempat sampah, karung pemilah. Sebelumnya Kemenparekraf juga memberikan hibah pembangunan toilet di Pantai Kuta,” tandasnya.
Sementara, perwakilan dari Seminyak Clean, Komang Rudita, mengatakan pada dasarnya pendampingan tersebut dilakukan dalam upaya pembuatan SOP pengelolaan sampah, terutama sampah plastik di Pantai Kuta. Ke depan bentangan Pantai Kuta akan dibagi menjadi beberapa zona pedagang, guna mempermudah kontrol pengelolaan sampah plastik. Setiap zona pedagang akan terhimpun sekitar 20 orang pedagang, mereka nantinya akan bertanggung jawab dalam pengelolaan kebersihannya dari bebir pantai ke tepi pantai.
“Jadi dalam setiap zona akan jelas siapa yang mengorganisir. Mereka juga nanti akan berkoordinasi dengan petugas kebersihan pantai, guna mengantisipasi sampah kiriman dari pantai,” kata Komang Rudita. *dar
1
Komentar