'Fragmen' Makotek di Munggu Siap Sambut Wisman
DENPASAR,NusaBali
Tradisi Makotek di Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, siap dipertontokan untuk wisatawan.
Hanya saja atraksi Makotek untuk turis ini tidaklah utuh. Melainkan dalam bentuk penggalan atau fragmen saja. Karena untuk atraksi atau tradisi Makotek yang utuh adalah tradisi sakral. Pelaksanaanya setiap 210 hari pada Hari Kuningan atau Saniscara/Sabtu Kliwon Wuku, Kuningan di jaba Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Munggu.
Ketua Pengelola Desa Wisata Munggu Putu Suada, mengatakan pementasan ‘Makotek’ untuk wisatawan sesuai dengan tagline Desa Wisata Munggu, Culture dan Nature atau budaya dan alam. Nah terkait culture itulah, Makotek dipertunjukkan untuk wisatawan.
“Untuk pengenalan potensi seni budaya Munggu,” ucap Putu Suada, Senin (1/11). Namun tegasnya, Makotek yang dimaksudkan bukanlah Makotek sebagaimana sepenuhnya seperti pada saat Hari Kuningan. “Hanya dalam fragmen saja,” ungkapnya. ‘Penarinya, tidak lebih dari 30 orang. Beda dengan Makotek yang sebenarnya, pesertanya mencapai 500 orang.
Durasi pagelarannya juga dipendek. Bila pada Makotek sesungguhnya bisa sampai 2 jam, dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00 wita. Ritual-ritual yang menjadi bagian dari atraksi Makotek, juga tidak dipertontonkan. “Ini untuk menjaga kesakralan tradisi Makotek ,” jelas Suada.
Sebelumnya fragmen tradisi Makotek ini sudah pernah diperkenalkan setahun lalu di Jaba Pura Puseh Desa Adat Munggu. Kini untuk menyongsong wisatawan pasca pandemi Covid-19, atraksi ‘Makotek’ itu akan diperkenalkan kepada wisatawan. “Karena ini memang ikon, tidak ada di tempat lain,” kata Suada.
Sebagai desa wisata Munggu memang memiliki potensi. Selain budaya, alam Desa Munggu juga menarik. Mulai dari Pantai Munggu, persawahan yang luas sekitar 500 hektare dan potensi lainnya.
Makanya masuk akal perkembangan Desa Wisata Munggu terbilang pesat. Suada mengatakan selama setahun dan berlanjut semasa pandemi, 12 ribu pengunjung berwisata ke Munggu. Terutama ke Pantai Munggu. Akomodasi juga berkembang.
Untuk memperkenalkan Munggu lebih luas, Suada mengatakan menyertakan kalangan generasi mileneal. Gerakan memperkenalkan Desa Wisata Munggu dilakukan secara intensif sejak 2016, melibatkan semua stakeholder terutama kerjasama kalangan generasi mileneal. ”Sehingga kami bisa mem-branding. Core kami adalah Pantai Munggu,” kata Suada. *K17
Komentar