Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI
Letjen Dudung Dijagokan Jadi Calon KSAD
JAKARTA, NusaBali
KSAD Jenderal Andika Perkasa SE MA MSc MPhil PhD, 57, resmi diajukan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera pensiun bulan ini.
Pemerintah pun minta DPR RI segera tetapkan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Pengajuan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI dituangkan dalam Surat Presiden (Surpres) bernomor R-50/Pres/10/2021. Surpres tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Praktikno, kepada Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/11). Saat menerima Surpres Calon Panglima TNI, Puan Maharani (Ketua DPR RI dari Fraksi PDIP) didampingi Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (Fraksi Golkar) dan Rachmat Gobel (Fraksi NasDem).
Setelah menerima nama calon Panglima TNI, kata Puan Maharani, pihaknya akan menindaklanjuti Surpres tersebut dengan menugaskan Komisi I DPR RI fit and proper test terhadap Jenderal Andika Perkasa. Selanjutnya, Komisi I akan melaporkan hasil fit and proper test dalam rapat paripurna DPR RI, 8 November 2021, untuk mendapatkan persetujuan.
"Begitu Surpres diterima, hari ini (kemarin) Badan Musyawarah DPR RI langsung menggelar rapat dan menjadwalkan fit and proper test calon Panglima TNI akan digelar 4-5 November 2021,” jelas Puan. "Jadi, dalam lima hari ke depan sudah ada keputusan DPR RI untuk calon Panglima TNI," imbuhnya.
Sementara, pemerintah melalui Mensesneg Pratikno berharap Surpres Calon Panglima TNI itu segera mendapat persetujuan dari DPR RI. "Oleh karena itu, kami atas nama pemerintah sangat mengharapkan kepada Ibu Ketua DPR, Bapak Pimpinan DPR, dan seluruh anggota DPR untuk bisa segera memprosesnya," ujar Pratikno, Rabu kemarin.
Jika disetujui DPR RI, Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI dengan ja-batan hanya selama 13 bulan. Pasalnya, sesuai Pasal 71 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, masa aktif perwira paling lama sampai usia 58 tahun. Sedangkan Andika Perkasa akan menginjak usia 58 tahun pada 21 Desember 2022 mendatang.
Jenderal TNI Andika Perkasa sendiri lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Dia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sejak 22 November 2018. Sebelumnya, dia sempat 5 bulan menjadi Pankostrad sejak Juli 2018, menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Di awal kariernya, sebagaimana dilansir detikcom kemarin, Andika Perkasa menghabiskan waktu untuk studi di luar negeri. Dia memiliki tiga gelar master dari universitas di Amerika Serikat, yakni Norwich University, National War College (NWC)---yang merupakan bagian dari National Defense University, Washington, DC---pada 2003, dan George Washington University tahun 2005. Andika Perkasa adalah lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.
Karier TNI-nya bermula sejak lulus dari Akmil tahun 1987, yakni berada di Grup 2/Para Komando Kopassus. Dia juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus. Pada 1990, Andika Perkasa pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur. Di lokasi yang sama, dia juga pernah melakukan operasi teritorial. Pada 1994, dia melakukan operasi bakti TNI di Aceh. Dia juga disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua. Pada 2001, menantu eks Kepala BIN Hendropriyono ini pernah bertugas di Departemen Pertahanan.
Pada Mei 2016, Andika Perkasa mendapat promosi jabatan sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Sejak saat itu, kariernya terus menanjak. Andika mendapat promosi sebanyak tiga kali selama tahun 2018. Di awal tahun, dia menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Di jabatan itu, dia menerima pangkat lLetjen TNI. Pada Juli 2018, Andika diangkat menjadi Pangkostrad. Lalu, 22 November 2018 dia dilantik sebagai pemimpin tertinggi TNI AD sampai sekarang.
Ada beberapa prestasi menonjol yang diukir Andika Perkasa saat menjabat sebagai KSAD. Mulai pengadaan kendaraan dinas untuk TNI AS, penghapusan tes keperawanan, hingga pembela Serda Aprilio Perkasa Manganang, mantan kapten tim nasional voli perempuan yang ingin menjadi laki-laki.
Sementara itu, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman disebut-sebut se-bagai kandiat kuat calon KASD pengganti Jenderal Andika Perkasa. Selain Letjen Dudung, ada sejumah perwira tinggi TNI AD yang juga berpangkat Jenderal Bintang Tiga.
Mereka masing-masing Wakil KSAD Letjen TNI Bakti Agus Fadjari, Irjenad Let-jen TNI Benny Susianto, Koorsahli KSAD Letjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Danpusterad Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko, Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI dr Albertus Budi Sulistya, Dankodiklat Letjen TNI AM Putranto, Danpussenif Letjen TNI Arief Rahman, Kasum TNI Letjen Eko Margiyono, Kepala BAIS TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, dan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, mendukung keputusan Presiden Jokowi memilik Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI. Bobby menilai banyak terobosan yang dibuat Andika Perkasa selama jadi KSAD.
"Cocok, pengalaman menjadi kepala staf paling lama dari 2018, banyak terobosan dalam hal penegakan disiplin prajurit. Pengalaman paling lengkap, bukan hanya di satuan elite, komandan lapangan sampai Paspampres, intelijen di Bais TNI, tapi juga sempat di Departemen Pertahanan tahun 2001. Selamat dan sukses agar bisa segera bertugas dengan amanah," kata Bobby di Jakarta, Rabu kemarin.
Terkait posisi KSAD yang ditinggalkan Andika Perkasa, Bobby mendukung Let-jen Dudung Abdurachman yang naik. Letjen Dudung baru beberapa bulan menduduki jabatan Pangkostrad, setelah sebelumnya moncer namanya sebagai Pangdam V/Jaya. "Pak Dudung Pangkostrad paling populer untuk menggantikan KSAD tanpa mengesampingkan para jenderal bintang 3 lainnya," kata Bobby.
Sedangkan anggota Komisi I DPR RI lainnya dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, juga memprediksi Letjen Dudung akan jadi KSAD untuk gantikan Andika Perkasa. “Saya prediksi Pak Dudung yang akan jadi KSAD, gantikan Andika Perkasa," tutur Syaifullah. *k22
1
Komentar