Harga Bawang Putih hingga Gula Pasir Naik
JAKARTA, NusaBali
Memasuki hari ke tiga November 2021, harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan.
Dikutip Kompas.com dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, Rabu (3/11), komoditas yang mengalami kenaikan adalah bawang putih ukuran sedang, cabai merah besar, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, minyak goreng hingga gula pasir lokal.
Harga bawang putih ukuran sedang tembus Rp 30.000 per kilogram. Angka ini naik Rp 500 atau 1,69 persen.Kemudian untuk cabai merah besar harganya naik 0,3 persen atau Rp 100 menjadi Rp 33.450 per kilogram.
Harga cabai rawit hijau mencapai Rp 33.200 per kilogram, atau naik sebesar 1,37 persen atau Rp 450 per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit merah Rp 37.550 per kilogram, naik Rp 1.600 per kilogram atau 4,45 persen. Selain itu, kenaikan harga juga masih terjadi pada minyak goreng curah.
Berdasarkan data, harga minyak goreng tersebut dibanderol Rp 16.900 per kilogram. Jika dibandingkan dengan akhir Oktober yang lalu, harga minyak ini naik Rp 300, dari sebelumnya Rp 16.600 per kilogram.
Harga minyak goreng kemasan bermerk 1 tembus Rp 17.850 per kilogram. Padahal pada akhir Oktober lalu (25/10), minyak goreng kemasan bermerk 1 dibanderol Rp 17.400 per kilogram.
Sementara kalau dilihat berdasarkan per wilayah, Kota Gorontalo yang paling mahal yang dibanderol Rp 23.350 per kilogram dan Kota Tembilahan, Pekanbaru dibanderol Rp 19.000 per kilogram.
Kemudian untuk minyak goreng kemasan bermerk 2 dibanderol Rp 17.300 per kilogram. Angka ini telah naik sebesar Rp 450, yang sebelumnya pada akhir Oktober lalu bertengger di Rp 16.850 per kilogram.
Berdasarkan per wilayah, kota Gunung Sitoli mengalami harga minyak goreng yang paling mahal yang dibanderol Rp 19.500 per kilogram.
Sementara komoditas gula pasir kualitas premium dan lokal juga naik masing-masing dibanderol Rp 15.500 per kilogram dan Rp 13.350 per kilogram.
Sebelumnya, pemerintah mewaspadai lonjakan harga cabai merah. Pada Oktober 2021, cabai merah menyumbang andil mencapai 0,05 persen atau mengalami inflasi sebesar 20,86 persen secara bulanan.
“Kenaikan komoditas hortikultura, semisal aneka cabai, seperti yang terjadi di Oktober ini perlu kita waspadai bersama-sama," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (2/11).
"Mengingat saat ini telah masuk musim penghujan yang biasanya memang mengurangi produktivitas tanaman hortikultura,” sambungnya. *
Komentar