Desa Adat Kuta Gelar Upacara Nangluk Merana Hari Ini
Petugas Gabungan Rekayasa Lalu Lintas di Sejumlah Titik
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta akan menggelar upacara Nangluk Merana, Jumat (5/11) hari ini. Demi lancarnya upacara, petugas gabungan dari unsur desa adat, kepolisian, Dinas Perhubungan, Satpol PP Badung dan Linmas Kelurahan Kuta, akan merekayasa sejumlah ruas jalan.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan upacara Nangluk Merana yang dijadwalkan pada Jumat pagi diperkirakan tidak menimbulkan kemacetan. Pasalnya, kondisi saat ini masih sepi pengunjung. Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kepolisian, Dishub Badung, Satpol PP Badung, dan Linmas Kelurahan Kuta, dalam melakukan pengamanan dan pengaturan di lapangan. Pihaknya juga tetap meminta permakluman kepada semuja pihak, apabila ada ketidaknyamanan berkendara saat prosesi dilaksanakan.
“Kita memprediksi masih sepi. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kepadatan, untuk itu kami tetap berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dalam hal pengaturan arus lalu lintas,” kata Wasista, Kamis (4/11).
Wasista menjelaskan, untuk Jalan Majapahit Kuta akan mengalami penutupan sementara mulai pukul 08.00 Wita. Sebab, prosesi nantinya akan mengambil lokasi di tengah jalan raya, sedangkan jalan itu berstatus satu jalur. Kondisi serupa juga akan terjadi di Jalan Mataram. Sedangkan di ruas jalan lainnya yang menuju Kuta akan ditutup sebagian saja untuk upacara. Untuk itu, pengendara diharapkan bisa memahami kondisi tersebut, dan dipersilahkan untuk mencari jalan alternatif lain. “Untuk pengaturan lalulintas, kami mulai dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita. Maksimal pukul 11.00 Wita lalu lintas sudah normal,” kata Wasista.
Pelaksanaan upacara Nangluk Merana kali ini, diakui Wasista cukup berbeda dibandingkan sebelum pandemi melanda. Sebab Ida Ratu Pelawatan dari masing-masing banjar tidak akan tangkil ke Pura Dalem Kahyangan, yang menjadi pusat upacara. Usai melakukan upacara Napak Pertiwi di masing-masing persimpangan, Ida Ratu Pelawatan akan kembali ke payogan masing-masing. “Selain itu, prosesi penyambelihan Kucit Butuan juga akan dilaksanakan sekali, yaitu saat prosesi mendak Ida Bhatara Tirta dari Segara,” terang Wasista.
Walaupun saat ini masih dalam kondisi pandemi, upacara tetap dilaksanakan dengan sejumlah penyesuaian, khususnya menyangkut protokol kesehatan (prokes) guna mencegah Covid-19. Diharapkan, melalui upacara tersebut pandemi Covid-19 bisa segera sirna dari muka bumi. “Sasih kanem ini merupakan sasih yang kita kenal sebagai merana. Jadi upacara ini wajib kita laksanakan untuk memohon keselamatan dan melindungi masyarakat maupun lingkungan dari wabah penyakit atau merana,” jelas Wasista sembari mengimbau setiap orang yang ikut upacara harus tetap disiplin menaati prokes dan imbauan pemerintah. *dar
1
Komentar