Gaji Guru SMA/SMK Segera Ditransfer
Gianyar telah melengkapi SKPP dan juga terus melakukan koordinasi mengenai potongan gaji yang dimaksud, sehingga gaji guru di Gianyar sudah bisa dibayarkan.
DENPASAR, NusaBali
Pasca pengalihan wewenang sekolah SMA dan SMK ke pemerintah provinsi, masalah gaji guru memang sedang jadi sorotan. Pasalnya, hingga berakhirnya bulan Januari 2017, gaji para guru SMA/SMK negeri se-Bali belum dibayar. Namun para guru SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Gianyar nampaknya bisa bernafas lega, sebab gaji mereka sudah ditransfer kemarin. Sementara pembayaran gaji guru dari kabupaten lain masih dalam proses.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Wayan Serinah mengatakan, mekanisme pembayaran gaji guru SMA/SMK pasca dialihkan tersebut, salah satunya adalah penyetoran Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari masing-masing kabupaten/kota. Untuk hal ini, seluruh kabupaten/kota sudah memenuhinya. Namun, beberapa hal seperti potongan gaji yang harus dibayar oleh guru bersangkutan masih terus dikoordinasikan sehingga pemerintah provinsi bisa membayar gaji setelah dipotong tersebut.
“Sebenarnya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sudah terbit. Sekarang masih koordinasi berkaitan dengan potongan gaji. Karena kan ada mungkin guru-guru yang minjam di bank atau pinjaman lainnya sehingga ada potongan. Nah kita koordinasikan terus, berapa yang harus ditransfer. Mudah-mudahan kalau itu sudah kelar, besok (hari ini, red) bisa ditransfer. Yang Gianyar hari ini (kemarin, red) sudah bisa ditransfer,” kata Serinah, ditemui disela-sela rapat koordinasi dengan kepala SMA/SMK se-Bali, di Aula Disdik Bali, Selasa (31/1). Rapat tersebut membahas kesiapan sekolah jelang UN, termasuk menyinggung soal pembayaran gaji guru seiring peralihan SMA/SMK yang kini menjadi kewenangan provinsi.
Kata Serinah, Gianyar telah melengkapi SKPP dan juga terus melakukan koordinasi mengenai potongan gaji yang dimaksud, sehingga gaji guru di Gianyar sudah bisa dibayarkan. Daerah lainnya, diakui Serinah memang terjadi sedikit keterlambatan, khususnya Kabupaten Badung terkait SKPP.
“Dalam SKPP itu akan ada jumlah gaji, dari sana kita akan tahu gajinya berapa, tunjangan berapa. Semua (kabupaten/kota) sudah rampung, kecuali Badung memang ada keterlambatan, tapi kita terus koordinasikan, termasuk soal potongan itu,” ujarnya. “Kita juga tidak mau Badung ketinggalan, target kita tentu secepat-cepatnya ini bisa kelar. Kalau dari pendataan sekolah sudah benar, terus jumlah potongan juga benar, tidak akan lama. Sekarang sudah dikroscek ke Biro Keuangan,” imbuhnya.
Sementara untuk SK guru kontrak yang dibayar APBD, kata Serinah, saat ini sudah kelar dan dibagikan ke UPT kabupaten/kota. Selanjutnya dari kabupaten/kota yang akan membagikan ke sekolah. “Gaji mereka akan diamprah sesuai dengan sekolah yang ngamprah berapa,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 758 guru, terdiri dari 390 guru SMK dan 368 guru SMA negeri di Kabupaten Gianyar, hingga Senin (30/1), belum menerima gaji Januari 2017. Kemacetan pencairan gaji juga menimpa 120 pegawai ASN (aparatur sipil negara) di SMA dan SMK negeri. Akibatnya, para guru dan pegawai ini kelimpungan karena kesulitan pembiayaan kebutuhan harian termasuk bayar utang.
Sejumlah guru SMA dan SMK negeri di Gianyar, Senin (30/1), mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Bali segera mencairkan gaji mereka. Karena kebanyakan guru ini sangat mengandalkan pembiaayaan hidup dari gaji. “Kalau guru punya usaha sampingan, mungkin tak masalah. Tapi kami yang tak punya sampingan ini, jelas masalah karena sebulan belum terima gaji,” keluh para guru setempat. * in
Pasca pengalihan wewenang sekolah SMA dan SMK ke pemerintah provinsi, masalah gaji guru memang sedang jadi sorotan. Pasalnya, hingga berakhirnya bulan Januari 2017, gaji para guru SMA/SMK negeri se-Bali belum dibayar. Namun para guru SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Gianyar nampaknya bisa bernafas lega, sebab gaji mereka sudah ditransfer kemarin. Sementara pembayaran gaji guru dari kabupaten lain masih dalam proses.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Wayan Serinah mengatakan, mekanisme pembayaran gaji guru SMA/SMK pasca dialihkan tersebut, salah satunya adalah penyetoran Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari masing-masing kabupaten/kota. Untuk hal ini, seluruh kabupaten/kota sudah memenuhinya. Namun, beberapa hal seperti potongan gaji yang harus dibayar oleh guru bersangkutan masih terus dikoordinasikan sehingga pemerintah provinsi bisa membayar gaji setelah dipotong tersebut.
“Sebenarnya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sudah terbit. Sekarang masih koordinasi berkaitan dengan potongan gaji. Karena kan ada mungkin guru-guru yang minjam di bank atau pinjaman lainnya sehingga ada potongan. Nah kita koordinasikan terus, berapa yang harus ditransfer. Mudah-mudahan kalau itu sudah kelar, besok (hari ini, red) bisa ditransfer. Yang Gianyar hari ini (kemarin, red) sudah bisa ditransfer,” kata Serinah, ditemui disela-sela rapat koordinasi dengan kepala SMA/SMK se-Bali, di Aula Disdik Bali, Selasa (31/1). Rapat tersebut membahas kesiapan sekolah jelang UN, termasuk menyinggung soal pembayaran gaji guru seiring peralihan SMA/SMK yang kini menjadi kewenangan provinsi.
Kata Serinah, Gianyar telah melengkapi SKPP dan juga terus melakukan koordinasi mengenai potongan gaji yang dimaksud, sehingga gaji guru di Gianyar sudah bisa dibayarkan. Daerah lainnya, diakui Serinah memang terjadi sedikit keterlambatan, khususnya Kabupaten Badung terkait SKPP.
“Dalam SKPP itu akan ada jumlah gaji, dari sana kita akan tahu gajinya berapa, tunjangan berapa. Semua (kabupaten/kota) sudah rampung, kecuali Badung memang ada keterlambatan, tapi kita terus koordinasikan, termasuk soal potongan itu,” ujarnya. “Kita juga tidak mau Badung ketinggalan, target kita tentu secepat-cepatnya ini bisa kelar. Kalau dari pendataan sekolah sudah benar, terus jumlah potongan juga benar, tidak akan lama. Sekarang sudah dikroscek ke Biro Keuangan,” imbuhnya.
Sementara untuk SK guru kontrak yang dibayar APBD, kata Serinah, saat ini sudah kelar dan dibagikan ke UPT kabupaten/kota. Selanjutnya dari kabupaten/kota yang akan membagikan ke sekolah. “Gaji mereka akan diamprah sesuai dengan sekolah yang ngamprah berapa,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 758 guru, terdiri dari 390 guru SMK dan 368 guru SMA negeri di Kabupaten Gianyar, hingga Senin (30/1), belum menerima gaji Januari 2017. Kemacetan pencairan gaji juga menimpa 120 pegawai ASN (aparatur sipil negara) di SMA dan SMK negeri. Akibatnya, para guru dan pegawai ini kelimpungan karena kesulitan pembiayaan kebutuhan harian termasuk bayar utang.
Sejumlah guru SMA dan SMK negeri di Gianyar, Senin (30/1), mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Bali segera mencairkan gaji mereka. Karena kebanyakan guru ini sangat mengandalkan pembiaayaan hidup dari gaji. “Kalau guru punya usaha sampingan, mungkin tak masalah. Tapi kami yang tak punya sampingan ini, jelas masalah karena sebulan belum terima gaji,” keluh para guru setempat. * in
1
Komentar