Jacksen dan Teco Berharap Sepakbola Terus Lebih Baik
JAKARTA, NusaBali
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng pengaturan skor usai kompetisi terhenti hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Namun dua pelatih asal Brasil, yakni pelatih Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra dan pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, terus berharap sepakbola Indonesia lebih baik.
Ya, match fixing (pengaturan skor) telah melibatkan lima pemain Perserang Serang dan satu pemain Persic Cilegon. Mereka telah dijatuhi oleh komisi disiplin (Komdis) PSSI, akibat terbukti terlibat pengaturan skor. Hukumannya pun bervariasi. Mulai dari 12 bulan hingga 60 bulan larangan beraktivitas di dunia sepak bola.
Teco sadar hal tersebut dapat meredupkan semangat pemain. Tapi dia tidak mau memusingkannya. Baginya, kerja profesional lebih dari cukup untuk memberantas mafia di dunia sepakbola secara tidak langsung.
“Kami profesional saja dan kerja keras dalam setiap pertandingan. Kami ingin hasil positif saja,” kata Teco dalam jumpa pers Kamis (4/11) siang.
Sementar itu, pada bola.com Jacksen F Tiago enggan berkomentar banyak soal kasus pengaturan skor yang kembali terjadi. Tapi dia menjelaskan apapun yang terjadi untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia harus menjunjung tinggi sportivitas.
Berkarier sejak 1994 di Indonesia, membuat Jacksen tahu betul tentang atmosfer sepak bola Tanah Air. Harapannya pun besar. Dia ingin sepak bola Indonesia semakin dicintai, terlepas dari hal tersebut (pengaturan skor) dan dia ingin sepak bola Indonesia semakin sehat.
Jacksen sadar sepak bola Indonesia sangat dicintai hampir seluruh elemen masyarakat. Bahkan euforianya lebih besar dibanding masyarakat di negara asalnya, Brasil.
“Antusiasme dan kecintaan masyarakat Indonesia untuk sepak bola, jauh lebih besar daripada negara saya. Di sana (Brasil), laga-laga besar yang banyak penonton. Misalnya Sao Paulo melawan Santos. Kalau di sini, Liga 3 saja banyak penontonnya," kata Jacksen. *
Komentar