Sambut PTM Terbatas, Senam 3M ABC Diperkenalkan untuk Anak-Anak
JAKARTA, NusaBali-com - Kemendikbudristek bersama Kalbe Consumer Health didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) membuat materi kampanye berupa video Gerakan Senam 3M ABC yang menyenangkan, mudah dilakukan dan diingat oleh anak-anak.
Senam ini dinilai cocok dengan suasana pandemi saat ini, di mana anak-anak tetap butuh melakukan gerakan senam atau olahraga, namun tetap dalam situasi protokol kesehatan.
Senam 3M ABC ini diperkenalkan dalam Kampanye 3M ABC (Asupan nutrisi, Bergerak aktif dan Ceria) yang diluncurkan brand Sakatonik ABC. Kampanye ini dimaksudkan mendukung penerapan protokol kesehatan PTM Terbatas tahun ajaran baru 2021/2022.
“Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi siswa-siswi sekolah dasar di seluruh Indonesia mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M dan gaya hidup sehat ABC dengan memenuhi asupan nutrisi, salah satunya melalui pemberian multivitamin, bergerak aktif dan ceria untuk lawan Covid-19,” kata Direktur Kalbe Consumer Health, Feni Herawati.
Selanjutnya, buku manual senam dan e-poster akan didistribusikan ke 149.000 SD di seluruh Indonesia, pelatihan kepada tenaga didik di bawah jejaring Kemendikbudristek, dan pemberian dukungan berupa multivitamin Sakatonik ABC kepada 100 sekolah dasar di Indonesia.
Dalam acara pengenalan Senam 3M ABC yang dilangsungkan secara virtual, Jumat (5/11/2021), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO), Dr Leny Pintowari Sp KO berpendapat, bergerak aktif diperlukan selain asupan nutrisi yang cukup, baik dan bergizi untuk membantu tumbuh kembang anak secara optimal.
"Aktivitas dan latihan fisik rutin teratur bisa mengoptimalkan tumbuh kembang dan daya tahan otot-otot, menguatkan tulang dan mencegah penyakit kronis sejak dini," ujar Leny.
Bergerak aktif dikatakan Leny bisa melalui aktivitas atau latihan fisik rutin dengan intensitas sedang minimal 60 menit setiap hari. Menurut Leny, bila ini dilakukan rutin maka juga akan mendatangkan sederet manfaat antara lain meningkatkan kebugaran jantung dan paru, fungsi pernapasan dan daya tahan tubuh terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Kegiatan ini juga mampu meningkatkan fungsi kognitif anak sehingga memaksimalkan kemampuan belajar mereka termasuk di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Leny mengatakan, bergerak aktif akan membuat anak-anak semakin maksimal dalam belajar.
"Beraktivitas rutin teratur sesuai kaidah juga akan mencegah obeistas, menjaga berat badan ideal, mencegah depresi sehingga anak tetap ceria," kata dia.
Sementara Dr Ade Jeanne DL Tobing SpKO menambahkan bahwa kegiatan fisik prinsipnya menyenangkan bagi anak-anak, namun tetap harus sesuai kaidah yakni pemanasan, latihan inti dan diakhiri pendinginan.
"Prinsip yang saya terapkan pada senam ini adalah bergerak bermain sehingga menyenangkan. Seperti bermain basket, skipping, melompat, berlari," kata Ade yang juga pengurus PDSKO itu.
Pada kesempatan ini, Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengingatkan agar di masa PTM Terbatas, peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) perlu dioptimalkan.
"Bagaimana UKS di masa pandemi harus kita optimalkan, menjadi bagian dari Satgas Covid-19 tingkat sekolah," pesan Sri.
.Menurut Sri Wahyuningsih, UKS perlu menjadi tempat mengedukasi anak-anak seperti membangun perilaku hidup bersih (PHBS) sejak dini, sehingga keberadaan UKS bukan sebatas syarat tetapi juga menjadi organisasi wajib yang harus dijalankan.
"Saya harap tidak sebatas label saja di sekolah, tetapi harus betul-betul memberikan layanan pendidikan, kesehatan pada anak serta melakukan pembinaan pada lingkungan sekolah," tuntas Sri. *ant
Komentar