Dampak La Nina, Nelayan Tabanan Diminta Waspada
TABANAN, NusaBali
Nelayan di Kabupaten Tabanan diminta waspada saat hendak melaut. Hal ini menyusul cuaca buruk dengan tingkat curah hujan tinggi kerap terjadi pada akhir tahun.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan I Ketut Arsana Yasa mengatakan belakangan ini cuaca dalam kondisi yang tidak menentu. Sebab sesuai hasil pengamatan di lapangan, kondisi gelombang laut yang awalnya normal, tiba-tiba dalam hitungan detik bisa berubah menjadi gelombang tinggi. Begitu pula dengan hembusan angin di laut yang sebelumnya dalam kondisi normal, sekejap bisa mengalami perubahan sehingga sangat berisiko bagi nelayan dalam melakukan aktivitas melaut.
Bercermin dari itu dia mengimbau, para nelayan di Kabupaten Tabanan agar waspada dengan kondisi cuaca di tengah dampak La Nina. Sarannya, apabila terjadi mendung tebal, sebaiknya menunda atau segera mengamankan diri ke tempat yang aman (menepi) ke daratan karena sewaktu-waktu berpotensi terjadi badai ditandai dengan angin kencang sesaat disertai hujan lebat.
“Minggu lalu bahkan saya sudah merasakan dampak dari fenomena La Nina ini. Saat itu saya berada di tengah laut, tiba-tiba cuaca berubah menjadi buruk dengan disertai badai. Hanya berbekal ketenangan, astungkara saya selamat dari kondisi cuaca buruk tersebut,” ujar Arsana Yasa, Jumat (5/11).
Walaupun dihantui dengan cuaca buruk, jelang penghujung tahun ini justru menjadi musim panen bagi nelayan tangkap di Kabupaten Tabanan. Potensi tangkap untuk komoditas lobster maupun jenis ikan tangkap berada dalam volume yang melimpah dari sebelumnya.
Dengan melimpahnya hasil tangkapan, tentu dibarengi dengan potensi meningkatnya pendapatan yang diperoleh nelayan. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan harga hasil tangkap yang mengalami lonjakan dari sebelumnya. “Hasil tangkapan sekarang memang lumayan, lobster juga banyak dan ikan tangkap lainnya juga banyak,” tandas Arsana Yasa yang juga anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP. *des
Komentar