Dua Kadis Degradasi Jadi Staf
IGM Tirtayana dilempar menjadi staf di Puskesmas Kubu I, sementara I Gede Ariyasa didrop jadi guru biasa di SMPN 1 Abang
8 Jabatan Eselon II Pemkab Karangasem ‘Dikosongkan’
AMLAPURA, NusaBali
Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri membuat kejutan dengan memutasi 21 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karangasem, Selasa (31/1). Dua (2) dari 21 pejabat Eselon II (setingkat kepala dinas/kepala badan) malah didegradasi menjadi staf biasa, sementara 8 jabatan lagi dikosongkan dan buat sementara diisi Pelaksana Tugas (Plt).
Kedua pimpinan OPD Pemkab Karangasem yang didegradasi menjadi staf biasa itu masing-masing dr I Gusti Made Tirtayana dan I Gede Ariyasa. I Gusti Made (IGM) Tirta-yana yang sudah selama 11 tahun menjabat sebagai Kadis Kesehatan Karangasem, dilempar menjadi staf di Puskesmas Kubu I. Sedangkan I Gede Ariyasa yang semula menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadis Dikpora) Karangasem, dilempar menjadi guru bidang studi IPA di SMP Negeri 1 Abang.
Jabatan Kadis Kesehatan yang ditinggalkan IGM Tirtayana dan Kadis Dikpora yang ditinggalkan Gede Ariaya masih dikosongkan Bupati Mas Sumatri, sambil menunggu terpilihnya pejabat definitif melalui seleksi Pansel (Panitia Seleksi). Buat sementara, kedua jabatan ini diisi pejabat Pelaksana Tugas (Plt), yang diambil dari Sekretaris Dinas Kesehatan dan Sekretaris Disdikpora Karangasem. Posisi Plt Kadis Kesehatan Ka-rangasem kini diduduki dr Ida Bagus Udayana, sementara Plt Kadis Dikpora Karangasem diuduki I Wayan Sutrisna.
Selain 2 OPD tersebut, ada 6 jabatan Eselon II lagi yang dikosongkan Bupati IGA Mas Sumatri dengan menunjuk Sekretaris masing-masing OPD bersangkutan sebagai Plt. Rinciannya, I Gusti Ngurah Katon (ditunjuk jadi Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah), I Ketut Mertadinata (jadi Plt Kepala Dinas Pariwisata), I Putu Arnawa (jadi Plt Kepala Dinas Kebudayaan), I Komang Suradnya (ditunjuk jadi Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja), I Made Sujana (jadi Plt Kepala Dinas Penanaman Modal), dan I Made Sukrena (jadi Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Kecuali itu, ada 3 pimpinan OPD yang dialihkan menjadi Staf Ahli Bupati Karangasem. Mereka masing-masing I Nengah Toya (yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah), Priagung Duarsa (sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan I Wayan Sutapa (sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan).
Dalam mutasi yang pelantikan dan pengambilan sumpah jabatannya dilakukan di Aula Kantor Bupati Karangasem di Amlapura, Selasa kemarin, terdapat dua pejabat Eselon II yang dikembalikan menempati jabatan lama yang sempat ditinggalkannya. Pertama, Ni Ketut Puspa Kumari yang kembali menjadi Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setelah sempat dialihkan sebagai Kepala Dinas Sosial dan selanjutnya sebagai Staf Ahli Bupati Karangasem. Kali ini, Ni Ketut Puspa Kumari menjadi Kadis Sosial Karangasem, menggantikan I Made Sosiawan yang dialihkan sebagai Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Karangasem.
Kedua, IB Putu Suastika yang dikembalikan menjadi Kadis Perhubungan Karangasem, setelah sempat dialihkan sebagai Kepala Badan Kasatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Karangasemsam. Kali ini, IB Putu Suastika kembali jadi Kadis Perhubungan Karangasem untuk menggantikan I Wayan Sutapa, yang dialihkan sebagai Staf Ahli Bupati Karangasem. Sedangkan jabatan yang ditinggalkan IB Putu Suastika sebagai Kepala Badan Kesbangpolinmas digantikan I Gusti Nyoman Arya Sulang, yang sebelumnya menjabat Kadis Tenaga Kerja.
Dari mutai besar-besaran awal tahun 2017 yang digelar Bupati Mas Sumatri, Selasa kemarin, perihal terdegradasinya Kadis Kesehatan IGM Tirtayana menjadi staf Puskesmas Kubu I dan Kadis Dikpora Gede Ariyasa menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang, terbilang sangat mengejutkan. Padahal, selama kariernya di dunia pendidikan, Gede Ariyasa tidak pernah menjadi guru SMP.
Jabatan paling rendah yang pernah diduduki Gede Ariyasa adalah sebagai Kepala Sekolah (Kasek) SMP Negeri 1 Amlapura periode 2006-2009. Begitu juga IGM Tirtayana, sempat menjadi Direktur RSUD Karangasem periode 2003-2006, sebelum kemudian menjabat Kadis Kesehatan Karangasem selama 11 tahun periode 2006-2017.
Kenapa Gede Ariyasa dan IGM Tirtayana didegradasi? Bupati Mas Sumatri hanya memberikan jawaban diplomatis terkait dilemparnya Kadis Dikpora dan Kadis Kesehatan sebagai staf di luar kota ini. “Kan jabatan untuk pimpinan OPD itu terbatas, tidak mungkin semua orang kebagian,” tangkis Bupati Wanita Pertama di Karangasem menjawab NusaBali seusai pelantikan, Selasa kemarin.
Terkait 8 jabatan pimpinan OPD yang dilowongkan, termasuk Kadis Dikpora Karangasem dan Dinas Kesehatan Karangasem, yang buat sementara diisi pejabat Plt, menurut Bupati Mas Sumatri, pejabat definitif akan dipilih melalui sepeksi Pansel. “Nanti Maret 2017 jabatan lowong itu akan terisi. Calonnya dipilih melalui proses uji kompetensi yang dilakukan panitia seleksi,” jelas Bupati asal Banjar Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini.
Sementara itu, Gede Ariyasa dan IGM Tirtayana yang dilengserkan dari jabatannya, Selasa kemarin hadir dalam acara pelantikan dengan status sebagai undangan. Saat dikonfirmasi NusaBali seusai acara pelantikan kemarin, Gede Ariyasa mengaku belum tahu kalau dirinya didegradasi menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang.
“Saya belum dapat SK, berarti mungkin saja saya masih tetap jadi Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. Saya belum tahu dikabarkan kembali sebagai guru,” ungkap birokrat asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, kelahiran 12 Agustus 1968 ini.
Paparan senada juga disampaikan IGM Tirtayana, yang mengaku belum tahu dirinya dilempar menjadi staf di Puskesmas Kubu I. “Ah, masa ya, saya belum tahu itu. Memangnya saya dimutasi, terimakasih atas informasinya,” ujar IGM Tirtayana yang dihubungi terpisah.
Dokter asal Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang sempat selama 11 tahun menjabat sebagai Kadis Kesehatan Karangasem, sejak 2006 ini mengaku belum dapat SK-nya. “Sampai saat ini saya belum dapat SK,” imbuh IGM Tirtayana, yang berdasarkan daftar teryulis dialihkan menjadi dokter madya di Puskesmas Kubu I, tanpa tunjangan jabatan. * k16
Komentar