Mobil Polsek Antar Jemput Siswa
Jika sebelum ada jembatan darurat, Polsek Seririt membantu menyeberangkan di Tukad Saba. Kini setelah jembatan darurat hancur, polisi membantu antar-jemput siswa ke sekolah.
Pasca Jembatan Darurat Putus
SINGARAJA, NusaBali
Sempat tidak masuk sekolah karena akses jembatan darurat putus, kini siswa SDN 5 Ringdikit, dari Banjar Dinas Bukit Sakti, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, bersekolah dengan jasa baik Polsek Seririt. Pada Selasa (31/1), puluhan siswa berkumpul pukul 06.30 Wita di sekitar dam Tukad Saba. Tak berapa lama kemudian mobil patroli Polsek Seririt datang dan mengangkut mereka menuju sekolah melalaui jalur darat. Dengan diantar mobil patroli, puluhan siswa harus menempuh jalur memutar dari Desa Lokpaksa, hingga ke Desa Ringdikit denagn waktu tempuh kurang lebih tiga puluh menit. Langkah ini terpaksa ditempuh karena arus air sungai saat ini masih sangat deras, dan jembatan darurat yang terputus, belum diperbaiki. Kapolsek Seririt Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma, seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, dikonfirmasi di ruangannya, mengatakan bahwa bantuan transportasi tersebut untuk mengupayakan anak-anak tersebut dapat mengikuti pembelajaran kembali. “Karena ini perlu penanganan cepat dan agar tidak menja
di beban untuk anak-anak kami gunakan mobil dinas dulu untuk mengantar jemput mereka ke sekolah seizin bapak Kapores,” ujar dia.
Pihaknya pun mengaku akan menfasilitasi transportasi puluhan siswa SDN 5 Ringdikit, hingga ada langkah pasti dari pemerintah, baik penyediaan transportasi menuju sekolah atau jembatan penyeberangan yang memungkinkan. Karena saat ini sejak jembatan darurat terputus arus sungai masih sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melakukan penyeberangan secara manual.
Dan jika air sungai surut, jembatan darurat belum diperbaiki, pihaknya mengaku akan tetap menyeberangkan siswa dengan menggunakan tali. Dengan kondisi tersebut pihaknya pun berharap kepada pemerintah untuk cepat melakukan upaya nyata, agar puluhan siswa yang selama ini menuju sekolah dengan menyeberang sungai tidak terbebani lagi ketika akan berangkat ke sekolah.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wiyaja, samapai saat ini belum mendapat informasi dari Pemerintah Provinsi terkait tindak lanjut jembatan darurat yang putus itu. “Karena pak gubernur langsung menunjuk, kami juga tidak tahu siapa yang tangani proyek itu, kalau dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk pembangunan jembatan penyeberangan orang kini dalam tahap revisi DIPA,” kata Suparta.
Revisi DIPA (Daftar isian Pelaksanaan Anggaran) tersebut dijelaskannya, mengingat sebelumnya anggaran pembangunan jembatan penyeberangan di dam Sungai Saba senilai Rp 1 miliar lebih, diperuntukkan untuk proyek saluran irigasi. Pihaknya pun mengaku terus akan memantau perkembangan pembangunan jembatan penyeberangan orang di atas dam Sungai Saba, sehingga ke depannya siswa SDN 5 Ringdikit tidak lagi khawatir untuk pergi ke sekolah. *k23
Komentar