Senior Minta Fokus Besarkan Golkar Bali
Pimpin AMPI Bali, Pratiksa Linggih Bakal Ekspansi ke NTB
Rai Budiasa menegaskan kader Golkar harus siap tempur di mana saja, kalau partai sudah menugaskan, tentunya dengan pertimbangan PDLT.
DENPASAR, NusaBali
Niat Ketua DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Bali terpilih di Musda AMPI Bali, Minggu (7/11) Agung Bagus Pratiksa Linggih alias Ajus maju nyaleg ke DPR RI dapil Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Pileg 2024 mendatang mendapatkan apresiasi senior Partai Golkar. Namun demikian, senior Golkar Bali berharap membesarkan Golkar Bali lebih dulu, ketimbang ekspansi membidik kursi di luar Bali.
Mantan Ketua AMPI Bali yang juga kader senior Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya di Denpasar, Senin (8/11) mengatakan terpilihnya Ajus yang notabene putra dari Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer sebagai Ketua AMPI Bali, sudah menunjukkan regenerasi di Golkar.
"Tetapi fokus juga membesarkan Partai Golkar di Bali. Kami tidak campuri urusan nyaleg, tapi itu belakangan urusannya," ujar Wijaya. Mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan dan Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD I Golkar Bali ini menilai siapapun memimpin AMPI Bali bukanlah persoalan. Yang menjadi harapan adalah kontribusi ke Partai Golkar. "Positif saja saya melihat. Siapapun Ketua AMPI Bali, yang penting saya menitik beratkan fungsi organisasi yang memberikan kontribusi ke Partai Golkar Bali, soal nyaleg belakangan," ujar politisi asal Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini.
"Sesuai dengan pesan Ketua DPD I Golkar Bali, Pak Nyoman Sugawa Korry, membesarkan organisasi harus sudah konsolidasi vertikal dan horizontal," tegas mantan Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali ini. Menurut Wijaya, Golkar dengan organisasi Asta Karya seperti AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar), KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), AMPI, MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong), Kosgoro, Satkar Ulama, Al-Hidayah harus dijadikan wadah penggodokan kader muda. AMPI jadi model pendidikan kader muda.
"Konsolidasi horizontal ini sangat penting. Anggap seperti AMPI, jadi AMPI sebagai underbow Partai Golkar, sebagai salah satu sumber kader dari Partai Golkar khususnya di kalangan milineal. AMPI harus menjadi pelopor bagi organisasi underbow Partai Golkar lain," tegas Wijaya. Wijaya meminta kedepan AMPI rekrut kader muda, mahasiswa, teritorial kader di desa-desa.
"Termasuk kalangan pegawai negeri boleh kok masuk AMPI. Karena dia bukan partai politik, ini belum pernah dimanfaatkan AMPI dan organisasi lainnya," ujar mantan ASN di Kementerian Penerangan RI ini. Wijaya menyebutkan sebenarnya regenerasi di AMPI menjadi contoh di organisasi sayap pendiri dan organisasi yang mendirikan Golkar. "Makanya AMPI harus tunjukkan kinerja yang baik. Supaya ada bibit baru diajak ke Golkar. Harus sungguh-sungguh, tidak hanya kepentingan menjadi anggota dewan saja. Tapi pembinaan kader baru yang menumbuhkan ikatan benang merah Golkar dan organisasi sayap dikuatkan," ujar Wijaya.
Sementara kader senior Golkar yang juga mantan Ketua AMPI Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa optimis di bawah kepemimpinan Ajus, AMPI Bali akan maksimal memainkan peran melahirkan bibit muda untuk Partai Golkar. "Soal nyaleg ke mana di 2024 itu kan kewenangan partai. Yang penting sekarang orangnya kerja, nyaleg DPR RI nanti urusan DPP. Kalau regenerasi, ya sudah jalanlah di AMPI saat ini," ujar mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali dua periode ini.
Rai Budiasa menegaskan kader Golkar harus siap tempur di mana saja, kalau partai sudah menugaskan, tentunya dengan pertimbangan PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela). "Yang terpenting kan nanti, petarung di pemilu itu mereka yang memang sudah menjalani proses sesuai mekanisme di organisasi," ujar mantan Anggota DPRD DKI Jakarta ini. *nat
Mantan Ketua AMPI Bali yang juga kader senior Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya di Denpasar, Senin (8/11) mengatakan terpilihnya Ajus yang notabene putra dari Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer sebagai Ketua AMPI Bali, sudah menunjukkan regenerasi di Golkar.
"Tetapi fokus juga membesarkan Partai Golkar di Bali. Kami tidak campuri urusan nyaleg, tapi itu belakangan urusannya," ujar Wijaya. Mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan dan Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD I Golkar Bali ini menilai siapapun memimpin AMPI Bali bukanlah persoalan. Yang menjadi harapan adalah kontribusi ke Partai Golkar. "Positif saja saya melihat. Siapapun Ketua AMPI Bali, yang penting saya menitik beratkan fungsi organisasi yang memberikan kontribusi ke Partai Golkar Bali, soal nyaleg belakangan," ujar politisi asal Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini.
"Sesuai dengan pesan Ketua DPD I Golkar Bali, Pak Nyoman Sugawa Korry, membesarkan organisasi harus sudah konsolidasi vertikal dan horizontal," tegas mantan Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali ini. Menurut Wijaya, Golkar dengan organisasi Asta Karya seperti AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar), KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), AMPI, MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong), Kosgoro, Satkar Ulama, Al-Hidayah harus dijadikan wadah penggodokan kader muda. AMPI jadi model pendidikan kader muda.
"Konsolidasi horizontal ini sangat penting. Anggap seperti AMPI, jadi AMPI sebagai underbow Partai Golkar, sebagai salah satu sumber kader dari Partai Golkar khususnya di kalangan milineal. AMPI harus menjadi pelopor bagi organisasi underbow Partai Golkar lain," tegas Wijaya. Wijaya meminta kedepan AMPI rekrut kader muda, mahasiswa, teritorial kader di desa-desa.
"Termasuk kalangan pegawai negeri boleh kok masuk AMPI. Karena dia bukan partai politik, ini belum pernah dimanfaatkan AMPI dan organisasi lainnya," ujar mantan ASN di Kementerian Penerangan RI ini. Wijaya menyebutkan sebenarnya regenerasi di AMPI menjadi contoh di organisasi sayap pendiri dan organisasi yang mendirikan Golkar. "Makanya AMPI harus tunjukkan kinerja yang baik. Supaya ada bibit baru diajak ke Golkar. Harus sungguh-sungguh, tidak hanya kepentingan menjadi anggota dewan saja. Tapi pembinaan kader baru yang menumbuhkan ikatan benang merah Golkar dan organisasi sayap dikuatkan," ujar Wijaya.
Sementara kader senior Golkar yang juga mantan Ketua AMPI Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa optimis di bawah kepemimpinan Ajus, AMPI Bali akan maksimal memainkan peran melahirkan bibit muda untuk Partai Golkar. "Soal nyaleg ke mana di 2024 itu kan kewenangan partai. Yang penting sekarang orangnya kerja, nyaleg DPR RI nanti urusan DPP. Kalau regenerasi, ya sudah jalanlah di AMPI saat ini," ujar mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali dua periode ini.
Rai Budiasa menegaskan kader Golkar harus siap tempur di mana saja, kalau partai sudah menugaskan, tentunya dengan pertimbangan PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela). "Yang terpenting kan nanti, petarung di pemilu itu mereka yang memang sudah menjalani proses sesuai mekanisme di organisasi," ujar mantan Anggota DPRD DKI Jakarta ini. *nat
Komentar