Universitas Udayana Terapkan Kuliah-Ujian Luring secara Bertahap
DENPASAR, NusaBali.com - Universitas Udayana, Bali mulai melaksanakan sistem perkuliahan, hingga ujian skripsi secara luring secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Pelaksanaan Tri Dharma juga sudah bisa dilakukan secara luring seperti, ujian skripsi, tesis dan disertasi. Praktikum praktikum, koas, internship, dan pengambilan data ke lapangan untuk penyelesaian tugas akhir juga sudah bisa dilaksanakan secara luring," kata Rektor Universitas Udayana, Bali Prof I Nyoman Gde Antara, Selasa (9/11/2021).
Ia mengatakan bagi tenaga pengajar dan juga mahasiswa diminta untuk melengkapi syarat aktivitas belajar mengajar secara luring yaitu vaksin lengkap dua kali.
"Tidak lupa juga syarat masuk ke ruang kuliah kami hanya izinkan bagi yang sudah vaksin dua kali dan tetap menerapkan prokes dengan ketat," katanya.
Setelah adanya surat edaran dari Kemendikbud tentang PTM terbatas di daerah PPKM level 2, Unud telah mengadakan persiapan untuk pelaksanaan PTM terbatas melalui surat edaran ke seluruh Fakultas hingga Pasca Sarjana.
Adapun beberapa perkuliahan yang telah memenuhi syarat sudah melaksanakan PTM terbatas pada semester ganjil 2021/2022 ini dengan prokes yang ketat.
Ia mengatakan selain perkuliahan, ujian skripsi, tesis disertasi hingga tugas ke lapangan sudah diperbolehkan secara luring. "Harapan kami semester genap yaitu pada bulan Februari sampai dengan Juli 2022 nanti perkuliahan luring akan semakin banyak bisa dilakukan," katanya.
Selama pelaksanaan kuliah tatap muka ini, ada beberapa persiapan yang dilakukan seperti perijinan, SOP proses PTM, identifikasi kesiapan program studi dan fakultas, sarana prasarana dan sistem IT dan sebagainya.
"Tentang perizinan itu misalnya izin orangtua mahasiswa, izin Satgas Covid setempat. SOP pembelajaran sebelum masuk ruang kuliah, selama perkuliahan di dalam ruang kuliah, dan setelah keluar ruang kelas baik untuk mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan dan laboran/teknisi," ucap Prof Antara.
Pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap dari prodi yang sangat memerlukan adanya PTM karena menyangkut praktikum, penelitian, pengambilan data ke lapangan, koas dan residen.
Selain itu, sarana prasarana termasuk ketersediaan ruang kuliah dan dosen pengampu mata kuliah juga diperhitungkan karena kapasitas kelas maksimal 50 persen.
"Sistem IT juga perlu kami persiapkan karena perkuliahan bisa dilaksanakan secara hybrid yaitu kombinasi daring dan luring," katanya. *ant
1
Komentar