Panyengker Pura Hancur Diterjang Ombak
Senderan penahan ombak cukup panjang milik sebuah tempat akomodasi pariwisata juga tergerus dan hancur.
GIANYAR, NusaBali
Panyengker Pura Alas Rengked di pesisir Pantai Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, hancur diterjang ombak. Karena sejak beberapa hari terakhir gelombang laut relatif ganas.
Pantauan Kamis (11/1), penyengker dan candi bentar pura sepanjang 3,5 meter sudah tergeletak di pasir. Kondisinya pun menjadi sangat mengkhawatirkan. Karena bangunan lainnya di dalam pura itu juga terancam ikut tergerus.
Selain itu, senderan penahan ombak cukup panjang milik sebuah tempat akomodasi pariwisata juga tergerus dan hancur. Beton yang digunakan untuk senderan telah terseret arus hingga ke bibir pantai. Bahkan memperlihatkan bagian pondasinya sampai terangkat.
Salah satu pedagang, Wayan Gatri mengatakan, gelombang pasang terjadi dari beberapa hari lalu. Biasanya paling parah pada setiap malam hari. Bahkan golombang bisa mencapai wantilan tempatnya berjualan. "Itu tembok panyengkernya yang hancur. Panyengker Pura Alas Rengked namanya. Karena ombak besar beberapa hari ini terakhir," ujar perempaun yang pedagang di pantai setempat.
Menurutnya, gelombang pasang di Pantai Saba memang cukup parah. "Bahkan airnya bisa menyentuh wantilan ini, tempat saya berjualan," ujarnya lagi. Sebelum akhirnya hancur diterjang ombak, tembok panyengker Pura Alas Rengked ini masih tegak berdiri awal Januari 2021. Namun ketika itu, posisi nya sudah menggantung, karena pasir bagian pondasi sudah tergerus.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Gianyar Ir I Wayan Karya, mengatakan kondisi abrasi di Pantai Saba itu telah dikoordinasikan ke pihak balai di Provinsi Bali. Karena kabupaten tak punya kewenangan untuk menata garis pantai. ‘’Penatan pantai ini sudah menjadi bagian dari paket penataan pantai yang kami usulkan ke provinsi,’’ jelasnya. *nvi
Pantauan Kamis (11/1), penyengker dan candi bentar pura sepanjang 3,5 meter sudah tergeletak di pasir. Kondisinya pun menjadi sangat mengkhawatirkan. Karena bangunan lainnya di dalam pura itu juga terancam ikut tergerus.
Selain itu, senderan penahan ombak cukup panjang milik sebuah tempat akomodasi pariwisata juga tergerus dan hancur. Beton yang digunakan untuk senderan telah terseret arus hingga ke bibir pantai. Bahkan memperlihatkan bagian pondasinya sampai terangkat.
Salah satu pedagang, Wayan Gatri mengatakan, gelombang pasang terjadi dari beberapa hari lalu. Biasanya paling parah pada setiap malam hari. Bahkan golombang bisa mencapai wantilan tempatnya berjualan. "Itu tembok panyengkernya yang hancur. Panyengker Pura Alas Rengked namanya. Karena ombak besar beberapa hari ini terakhir," ujar perempaun yang pedagang di pantai setempat.
Menurutnya, gelombang pasang di Pantai Saba memang cukup parah. "Bahkan airnya bisa menyentuh wantilan ini, tempat saya berjualan," ujarnya lagi. Sebelum akhirnya hancur diterjang ombak, tembok panyengker Pura Alas Rengked ini masih tegak berdiri awal Januari 2021. Namun ketika itu, posisi nya sudah menggantung, karena pasir bagian pondasi sudah tergerus.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Gianyar Ir I Wayan Karya, mengatakan kondisi abrasi di Pantai Saba itu telah dikoordinasikan ke pihak balai di Provinsi Bali. Karena kabupaten tak punya kewenangan untuk menata garis pantai. ‘’Penatan pantai ini sudah menjadi bagian dari paket penataan pantai yang kami usulkan ke provinsi,’’ jelasnya. *nvi
Komentar