Penyadap Nira Tewas Terjatuh
AMLAPURA, NusaBali
Teruna lingsir (truli) yang sehari-hari menekuni pekerjaan sebagai penyadap nira di pohon aren, I Made Ketig, 71, dari Banjar Tengah, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tewas terjatuh dari pohon aren saat hendak menyadap nira, di Banjar Tengah, Kamis (11/11) pukul 18.00 Wita.
Sebelumnya korban pamit dengan keluarganya hendak ke kebun, pukul 08.00 Wita, hingga sore tidak pulang. Setelah pihak keluarganya melakukan pencarian di kebun tempatnya korban biasa menyadap nira, ternyata ditemukan telah tergeletak, di bawah pohon aren milik I Wayan Rukta, yang berjarak 4 kilometer dari rumahnya. Keponakan korban I Kadek Adi Suartana yang menemukan pamannya tergeletak di bawah pohon aren, dalam kondisi telah terbujur kaku. Diperkirakan kejadiannya pagi hari, tetapi ditemukan sore.
Korban I Made Ketig yang tidak menikah, hidup membujang, sehari-hari pekerjaannya menyadap nira, diperkirakan pohon aren yang dipanjat melalui tanggul, tetapi tanggul yang biasa digunakan untuk pijakan patah, lalu korban jatuh kemudian tubuhnya membentur di tanah.
Sore itu langsung keluarga korban melaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Sibetan Aiptu I Nyoman Sueca, selanjutnya laporan itu diteruskan ke Polsek Bebandem.
Jajaran petugas Polsek Bebandem datang ke TKP (tempat kejadian perkara) dikoordinasikan Kanit Sabhara Polsek Bebandem Ipda I Wayan Muliana. Setelah dilakukan olah TKP, kemudian jenazah korban diantar ke rumah duka, selanjutnya dimandikan, kemudian dikubur malam itu di Setra Desa Adat Sibetan, di Banjar Adat Kreteg, Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Keluarga korban melalui keponakan I Kadek Adi Suartana membenarkan, pekerjaan pamannya selama ini setiap hari menyadap nira. Hanya saja, karena meninggalkan rumah pagi hari, hingga sore belum kembali pihak keluarga melakukan pencarian, "Ternyata ditemukan telah meninggal di bawah pohon aren," katanya. *k16
Komentar