Perumda Air Minum Sediakan 4 Mobil Tangki
Antisipasi Gangguan Saat Musim Hujan
MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, menyiagakan empat unit mobil tangki untuk menyuplai kebutuhan air kepada para pelanggan.
Mobil tersebut sengaja disiapkan mengantisipasi gangguan pasokan air bersih saat musim hujan. “Saat ada gangguan suplai air, empat truk tangki bisa dipergunakan. Dua mobil disediakan untuk melayani masyarakat di Badung Utara dan dua lagi untuk masyarakat Badung Selatan. Layanan air ini kami berikan secara gratis,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Wayan Suyasa, Jumat (12/11).
Menurut Suyasa, bila terjadi gangguan pasokan, masyarakat yang memerlukan air bersih tinggal menghubungi Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Nanti petugas akan mengirim air bersih langsung ke lokasi. Masyarakat tinggal menyiapkan tempat penampungan.
Biasanya, kata Suyasa, bila terjadi gangguan bisa memakan waktu untuk perbaikan. Maka, dia menyarankan agar masyarakat menampung air bersih untuk memenuhi kebutuhan paling tidak selama 1-2 hari.
“Pemulihan layanan air itu perlu waktu dan proses. Apalagi jika gangguan terjadi di kawasan Kuta Selatan, seperti Pecatu, karena memerlukan pemompaan,” katanya.
Mengantisipasi hal tidak diinginkan selama musim hujan, Suyasa mengatakan rutin melakukan pengecekan pipa seminggu sekali. Petugas juga disiagakan demi memudahkan komunikasi dan koordinasi. Sebab masalah air tidak bisa ditunda, sehingga harus secepatnya diselesaikan.
Musim hujan diakui menjadi tantangan. Kendati sumber air baku cukup melimpah pada saat musim hujan. Namun hal itu tak lantas membuat kondisi suplai air bersih di Kabupaten Badung lancar. Sebab air baku tersebut cenderung susah diolah karena bercampur lumpur dan sampah.
“Makanya kami melakukan simulasi untuk memperkecil risiko. Memang asih ada gangguan, tapi minimal bisa diperkecil,” tandas Suyasa. *dar
Menurut Suyasa, bila terjadi gangguan pasokan, masyarakat yang memerlukan air bersih tinggal menghubungi Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Nanti petugas akan mengirim air bersih langsung ke lokasi. Masyarakat tinggal menyiapkan tempat penampungan.
Biasanya, kata Suyasa, bila terjadi gangguan bisa memakan waktu untuk perbaikan. Maka, dia menyarankan agar masyarakat menampung air bersih untuk memenuhi kebutuhan paling tidak selama 1-2 hari.
“Pemulihan layanan air itu perlu waktu dan proses. Apalagi jika gangguan terjadi di kawasan Kuta Selatan, seperti Pecatu, karena memerlukan pemompaan,” katanya.
Mengantisipasi hal tidak diinginkan selama musim hujan, Suyasa mengatakan rutin melakukan pengecekan pipa seminggu sekali. Petugas juga disiagakan demi memudahkan komunikasi dan koordinasi. Sebab masalah air tidak bisa ditunda, sehingga harus secepatnya diselesaikan.
Musim hujan diakui menjadi tantangan. Kendati sumber air baku cukup melimpah pada saat musim hujan. Namun hal itu tak lantas membuat kondisi suplai air bersih di Kabupaten Badung lancar. Sebab air baku tersebut cenderung susah diolah karena bercampur lumpur dan sampah.
“Makanya kami melakukan simulasi untuk memperkecil risiko. Memang asih ada gangguan, tapi minimal bisa diperkecil,” tandas Suyasa. *dar
1
Komentar